Majulah masuk ke dalam dunia Noni

Sebuah perjalanan hidup di pertengahan 30 tahunan...single, bahagia dan selalu mencari petualangan baru....Tinggalkan jejak anda dan ikuti jejak saya di @nonibeen

Rabu, 29 Desember 2010

Olah Raga dan Politik

Sebelum saya menulis, saya ingin menyatakan terlebih dahulu bahwa tulisan ini merupkan pemikiran saya namun berdasarkan fakta yang saya ketahui sedangkan datanya memang kurang lengkap.  Namun semoga tulisan ini bisa membuka pikiran dan hati kita bersama betapa olah raga bisa dijadikan sebuah inspirasi sebuah bangsa untuk maju.
 Waktu saya masih kelas 5 SD, Mama membelikan kami (saya dan ketiga saudara saya) kaset-kaset seri Dokumenter Perang Dunia II.  Salah satu peristiwa yang saya saksikan adalah Olimpiade Berlin, dimana Hitler membawa Olimpiade itu ke ajang politik yaitu dengan menanamkan supremasi bangsa Arya.  Memang saat itu Jerman menjadi juara umum, namun mereka dipermalukan dengan telak pada cabang 100 meter lari.  Pelari merea dikalahkan oleh seorang Afrika Amerika bernama Jesse Owens yang ironisnya prestasi atlit Amerika tersebut tidak diakui oleh negaranya yang masih memakai sistem diskriminasi warna kulit.  Itulah pertama kalinya saya mengenal Politik dalam Olah Raga.

Ketika saya kuliah, saya baru mengetahui arti kata Politik dari Mata Kuliah Komunikasi Politik.  Kira-kira pengertiannya begini, Politik adalah cara seseorang  dan atau kelompok agar masyarakat mengikuti apa yang individu atau kelompok tersebut inginkan.  Saat itu saya mengerti mengapa Hitler amat menginginkan Olimpiade diadakan di Berlin sebelum dia menyerukan “perang” terhadap bangsa lain, karena dia ingin menunjukan kepada rakyatnya bahwa Bangsa Arya adalah bangsa yang lebih hebat daripada bangsa manapun dan mereka akan menjadi pemimpin dunia.  Itulah yang kemudian membuat Rakyat Jerman PD mendukung Hitler dalam kampanye panaklukan dunia.

Selain Jerman, Amerika pun pernah membonceng Olimpiade untuk mendukung supremasi blok NATO-nya ketika Perang Dingin.  Seingat saya pada Olimpiade 1984, Uni Soviet dan Negara-Negara Blok Komunis lainnya menyatakan tidak mengikuti Olimpiade tersebut karena diadakan di Amerika Serikat, negara musuh bebuyutan mereka.

Lalu pada Olimpiade 1976 di Berlin ada peristiwa Black Septemeber dimana semua kontingen Israel dihabisi oleh Gerakan Orang Jerman yang Pro Palestina.  Disinilah dunia mulai sadar bahwa ada sebuah Bangsa bernama Bangsa Palestina yang ditindas oleh Bangsa Israel.

Diluar Olimpiade, Presiden Pertama RI, Soekarno pun pernah melakukan hal yang sama yaitu dengan mengadakan Pekan Olah Raga Negara-Negara Asia Afrika (maaf saya lupa namanya ada yg bisa bantu).  Pekan Olah Raga ini lah yang akhirnya menjadi titik tolak pembangunan komplek Senayan termasuk juga Gelora Bung Karno.  Saat inilah Bung Karno ingin menunjukan pada dunia bahwa negara-negara Asia dan Afrika juga bisa berdiri sama tinggi dengan negara-negara maju.

Presiden Nelson Mandela pun pernah melakukan hal yang sama dengan menggunakan Timnas Rugby Afrika Selatan untuk menyukseskan program Rekonsiliasi pasca Pemilu pertama non-apartheid di Afrika Selatan.  Saat itu Timnas Rugby Afrika Selatan hanya beranggotakan satu kulit hitam dan bukan olah raga populer di kalangan kulit hitam, namun Nelson Mandela yakin bahwa Timnas Rugby bisa dijadikan inspirasi seluruh rakyat Afrika Selatan jika mereka mampu bangkit dan menang dalam Piala Dunia Rugby.  Mereka pun menang.  Peristiwa ini diabadikan dalam film Invictus.

Jika anda penggemar Sepak Bola anda pasti ingat peristiwa perang dua negara di Amerika Latin, gara-gara pertandingan Sepak Bola di Piala Dunia tahun 70-an.  Atau Pemerintah China yang akhirnya merubah politik Isolasinya dengan mengikuti Olimpiade 1984, agar dunia dapat melihat bahwa China sudah kondusif untuk investor asing.  Masih banyak lagi…..seingat saya hanya Olimpiade 2000 Athena yang 80 persen bersih dari politik.  Bagaimana menurut anda???

Sumber gambar dari Kennyside.blogspot.com dan sportillustrated.cnn.com

Selasa, 28 Desember 2010

Arimbi

This is my niece, Arimbi. She is 2 years old and have many similarity to her aunt (that's me). From dark skin tone, round eyes and i think she have lovely smile like mine....^_^

My Father gave her name, Arimbi because their parents my older brother name is Arief, my sister in law's name is Arlina and her older brother's name Aryo. So, my brother and her wife decided to gave a name that start from A and R. My Father took that duty so serious. First he gave a name "Buana Tungga Dewi" after a Majapahit Queen, but then President SBY's granddaugther took that name. My Father didn't like the President and he didn't want people thinks that he followed the President step.

My Father is big fans of wayang. Wayang is Javanese puppet show that the stories cames from Mahabratta Stories. After few days, he got a name from Bima's wife, Arimbi. She was a female giant. She was falling in love with Bima but Bima refused her badly because she was a giant (and maybe ugly). She was sad about that. Bima's mother, Kunti heard how sad Arimbi, and she said "How beautiful you are, that you loved a man......." (Sorry i forgot the rest). Suddenly, Arimbi turned to be a beatiful woman. Then Bima got married with her.

My Father hopes that Arimbi my niece will have a nice heart so people always looked her heart not just her physicall attraction. But My Uncle, My Father Younger Brother, Pak Ito said Arimbi actually is not a good name for a child because that's a giant name. And giant is not a good creature in Javanese Culture. I realize how hard to find a good name to a child. My tradition believes that a child name is parent's pray for her/his future and character. Hopefully Arimbi will become a nice person with a big heart, like Arimbi the female giant.

Cute Korean Men.




Few months ago, i met a few cute Korean Men at Trans Jakarta Bus. They came from Imigration Office near my office while i went to go to my office at Mampang. Actually, they weren't handsome as much as Rain or Jang Dong Gun but they had cute face and style. And of course cute Korean Language. Fyi, I learned Korean Language and Culture when i was studying in Gadjah Mada University, Yogyakarta and i love Korean Drama and movies

I really wanted to greet them with my little Korean Language such Anyeong Haseyo, but i was afraid that i would disturbed them. They looked have a serious chat. From their style, i can predicted they were university students. Too young for me to flirted....T_T

And then suddenly i regret that i was born in 70's and those Korean Men looked like they were in early 20's. And i'm not Demi Moore who have a husband more than 10 years younger than her. The fact that i must face till today....T_T So, i just enjoyed of the view because not every day i met the cute Korean men.

*silakan yg ingin mengoreksi Bahasa Inggris saya*
Sumber gambar www.montclair.edu

Senin, 27 Desember 2010

I'm Tired To Be A Loser Again.


I'm tired to be a loser again. So next year i will have plans to manage my life. Then i will be have a better life. First, i think i will try to find a new job, maybe in the same field but in different company. A new job means a new experience and hope that i will get a better salary.

The second thing, i will learn something new such language or cooking. I prefer language but i still don't know what kind of language that i should learn. I want to learn how to cook after i watched "Julia Julia". It was about cooked and written a cooking blog.

Third, i wish i could travelling overseas. I choose beetween Vietnam, Laos or Camboja as my first country that i will visit.

Fourth, i wish i have a new boyfriend. Aaarrrggggghhh, i dont have any boyfriend since i broke up with my last boyfriend in 2005....T_T I hope in 2011 i will have a boyfriend.....aaammmiiinnnn.......

I have many plans in the end of year. Hopefully that i would make all plans will come true. But they were hard to achieve. Last year i made a plan that i would diet to reduce my weight but it was nothing because i didn't have any courage to made that happen. I always have problesms with food, i love to eat. So in 2011 i dont want make plans that i know i will not make it.

*Ayo silakan yg mau memperbaiki Bahasa Inggris saya*




Catatan 27 Desember 2010


Keren banget yah Arif dan Irfan jalan keluar dari Stadion Bukit Jalil, Malaysia. Mau dong kaosnya Rif.....heehehehehehehehehe...Daripada Irfan, saya lebih suka sama Arif Suyono, mungkin karena saingannya gak banyak kali yaaahhh......


Pasca kekalahan Timnas Indonesia melawan Malaysia, saya agak tidak terlalu bersemangat nih. Ternyata saya cinta mati sama Arif Suyono dan kawan-kawan. Tapi biarlah, Timnas harus sedikit belajar bahwa jangan "menang sebelum bertanding"....yah pelajaran juga bagi pendukung Timnas juga sih.

Bagi saya sendiri, Pendukung Malaysia memang nyebelin dengan menggunakan laser namun itu bukan alasan kekalahan Timnas. Alasan sebenarnya adalah yah memang Timnas dan Pendukungnya sudah "yakin banget" akan menang dari Malaysia. Sehingga acara-acara yang gak penting kayak makan-makan di rumah Aburizal Bakrie dan Istighasah Akbar malah jadi prioritas padahal lebih baik mereka latihan dan istirahat. Yah sudah lah pertandingan selanjutnya harus memang lhoooo....:D Hidup Arif!!!!!

Arif memang keren yah....karena dia beberapa kali Timnas hampir mendapat peluang gol. Arif semangat lah....jangan mau kalah dengan ego menang yang dimiliki oleh para anggota Timnas, karena begitu kalah dengan tim lawan tiba-tiba Timnas Indonesia langsung keteteran seakan menunjukan sikap menyerah kepada lawan. Contohlah Tim Filipina, biarpun mereka kalah tapi mereka konsisten dengan permainan mereka. Pemain belakang mereka tetap memberikan perlawanan yang luar biasa bagi Striker-Striker Indonesia.

Tadi malam saya jadi mikir ternyata ketrampilan writing Bahasa Inggris saya menurun drastis, udah lama banget gak kepake. Soooo mungkin ke depannya saya akan mencampur tulisan saya dengan Bahasa Inggris biar sekalian belajar. Kali-kali aja ada yang bantuin saya mengoreksi grammar saya.

Terus saya lagi berusaha jujur dengan semua tulisan saya. Kemarin saya sempetin ngebaca blog-blog yang sudah dibukukan, memang kalau gak lucu yah pengalaman pribadi mereka dahsyat kayak Raditya Dikka dan Cassandra Nikki. Saya akan lebih berusaha deh..........


Sabtu, 25 Desember 2010

One day in Sentul





I was working when i took some pictures in an old hotel in Sentul. It had a beautiful view and beautiful sunny day after few hours before had a heavy rain. So i just enjoyed the day while acommpany my co worker and camera man, Ashari took the stock shot for my program. It was a great day.....wasn't it??

*Semoga grammarnya bener semua kan belajar....hehehehehe....*


Jatuh cinta, jodoh dan penipuan

Kemarin saya membaca buku yang diambil dari blog, atau begini lebih mudahnya blog yang dibukukan. Blog itu tentang seorang perempuan yang hampir berumur 30 tahun namun belum punya pacar namun ingin sekali mempunyai soulmate. Jadi dia harus mencari cowok yang cocok untuk dia dengan cara apapun padahal dia belum punya cowok yang "dekat" selama lebih daripada setahun dan otomatis dia juga belum berhubungan seks selama setahun lebih.

Ceritanya memang lucu bagaimana tuh cewek nekat mengejar cowok-cowok yang menurut dia pantas menjadi pacarnya. Sampai-sampai dia harus mengorbankan harga dirinya sebagai seorang perempuan dengan berpakaian seksi hanya untuk mendapatkan Eligable Bachelor.

Untung buku iti tidak terjadi di Indonesia, kalo terjadi di Indonesia tinggal menunggu waktu aja penulisnya dikejar-kejar sama FPI....hehehehehehe.....(FPI lebih ngurusin selangkangan daripada ngurusin TKI). Penulis buku ini berasal dan tinggal di Inggris jadi yah lumrah aja sih ceritanya, termasuk cerita tentang "rasa hausnya pada seks". Namun yang menurut saya tidak lumrah adalah begitu menyedihkannya kah menjadi jomblo diumur 30-an???

Dulu waktu saya baru memasuki umur 30 tahun orang tua saya kuatir. Namun mereka bijak dalam mengungkapkannya sehingga tidak membuat saya "pusing", karena mereka menyakini pernikahan adalah hal yang harus diputuskan sendiri oleh saya, bukan oleh mereka. Mereka mah cukup ngasih sangu buat resepsinya aja.....hehehehehehe......

Yang saya sebelin adalah malah seorang kakak kelas saya waktu SMA. Dia mengganggap saya bellum menikah adalah kesalahan saya karena saya terlalu keras bekerja sehingga tidak ada waktu untuk sekedar pacaran dan akhirnya menikah. Memang sih mencari pasangan yang tepat kita harus banyak bergaul, tetapi bukan salah seorang perempuan kalau dia belum menikah karena menikah juga bukan jalan yang benar. Dalam Islam saja, menikah bisa berubah hukumnya dari Sunnah jadi wajib, bisa makruh lalu haram tergantung kondisi. Nah kondisi terbaik adalah ketika hukum nikah adalah sunnah, karena pada saat itu pernikahan memang dari hati dan pemikiran kita. Bukan karena kewajiban.

Ada juga beberapa saudara yang ingin menjodohkan saya dengan pria (yang bujangan juga tentunya) namun saya menjawabnya hanya tersenyum karena saya kurang nyaman jika dicomblangin seperti itu.

Pernah juga ada beberapa cowok mencoba kenalan dengan saya, bahkan beberapa gigolo menawarkan service-nya kepada saya melalu jejaring sosial. Alasan mereka macam-macam, ada yang butuh uang untuk melanjutkan kuliah, ada juga orang-orang Afrika yang kayaknya sih butuh "perlindungan" perempuan Indonesia biar gak dikejar-kejar imigrasi kali. Sumpah saya tidak tertarik............saya paling benci dengan pria-pria cengeng kayak mereka......gak mau usaha dan berlindung dibalik "kemaluan" perempuan.

Terakhir saya sedang dihubungi oleh dua pria yang ngakunya sih dari Inggris lewat Facebook. Satunya mengaku lulusan Oxford satunya lagi mengaku seorang engineer. Wow, menggoda sekali kan, lulusan Oxfor, ganteng, punya income tetap dan tinggal di London plus menurut e-mailnya crazy about me. Begitu juga yang kedua, katanya dia jatuh cinta setelah melihat foto-foto saya.

Sial banget tuh dua "Englishman" karena baru aja saja membaca tentang penipuan yang dilakukan pria Afrika dengan mengaku-aku sebagai Pria Inggris, setelah 'korbannya" jatuh cinta lalu dia mulai minta dikirimi uang. So far e-mail kedua pria itu saya balas kalau saya lagi mood belajat menulis dalam bahasa Inggris kalau nggak yah saya gak balas.

Kedua, saya adalah perempuan yang memang sifatnya tidak terlalu hanyut pada rayuan laki-laki. Saya memang susah dirayu sama laki-laki, segombal sehebat apapun rayuannya. Saya selalu merasa hal-hal tersebut too good to be true terjadi pada saya. Apalagi yang namanya cinta pada pertama, agak susah masuk ke pikiran saya tentang cinta seperti itu.

Bagi saya umur 30-an bukan berarti akhir dunia jika belum menikah. Memang sih ada kalanya saya butuh juga "teman" ketika di rumah saya sendirian, namun bukan berarti itu artinya saya harus cepat-cepat menikah ketika ada pria yang bilang bahwa mereka tertarik sama saya. Saya percaya menikah itu lebih besar tanggung jawabnya daripada sekedar jatuh cinta. Jadi biarkanlah saya menikmati waktu-waktu saya sekarang.




Media Televisi Indonesia Terlalu Emosi


Berita di media Indonesia selama meliput pra-laga Indonesia - Malaysia, saya pikir kok terlalu emosi yah sampai-sampai kok beritanya jadi agak-agak konyol. Ada beberapa skrip beritanya jadi “aneh” menurut saya. Salah satu contohnya sebegai berikut :

  1. “Tim Malaysia yang mengusung misi balas dendam…..” kalau mendengar ini rasanya sih biasa tetapi kalau diluang sampai 4 kali dalam sehari kok saya merasa dalam status darurat perang dengan Malaysia yah….atau hanya perasaan saya aja??
  2. “Fanatisme pendukung Malaysia terasa murah, karena ketika laga Malaysia lawan Vietnam di Stadion Bukit Jalil, Stadion hanya terisi 80 persen. Bandingkan dengan pendukung Indonesia yang memenuhi seluruh GBK”. Pertama tidak ada dukungan yang murah bagi sebuah tim, semua dukungan besar dan kecil sama harganya, kedua kapasitas GBK adalah 80 ribu orang, sedangkan Stadion Bukit Jalil 110 ribu orang jadi kalau Bukit Jalil hanya terisi 80 persen artinya kurang lebih sama dengan jumlah penonton di GBK. Apalagi pemerintah Malaysia memang ketat dalam peraturan sehingga bukan karena mumpung langsung stadion dipenuhin namun lebih pada safety jika terjadi apa-apa.
  3. “….Malaysia yang mengaku-aku saudara serumpun dengan bangsa Indonesia……..” Indonesia juga selalu mengungkapkan saudara serumpun jika punya masalah atau proyek dengan Malaysia. Ingat gak waktu jama Titian Muhibah TVRI, dengan luwesnya Presenter TVRI mengatakan bahwa mereka saudara serumpun. Lagian kita memang saudara serumpun kok….

Masih banyak lagi berita-berita di TV yang “aneh”, memang sih kita gak boleh kalah dari Malaysia, tapi tolong lah jangan hanya menyulutkan emosi namun tidak mengedepankan logika, apalgi mengata-ngatai Malaysia dengan tidak elegan akhirnya malah berkesan norak banget.

Hidup TIMNAS INDONESIA!!!! GARUDA DI DADAKU!!! KALAHKAN MALAYSIA!!!

Jumat, 24 Desember 2010

Natal 2010


Saya tidak merayakan Natal karena saya berama Islam (walaupun saya ngaku deh saya hanya Islam KTP). Tapi saya suka sekali ketika Natal tiba. Inilah beberapa alasannya.
  • Pertama saya suka dengan hiasan Natal, karena biasanya hiasan Natal selalu imut-imut lucu.
  • Kedua Natal sekarang lebih pada budaya sehingga kalo nonton drama Korea atau Jepang maka tema Natal seringkali muncul namun dengan versi humanis. Di Jepang, Natal dijadikan sebagai hari kumpul keluarga dan juga waktunya pacaran. Padahal sih orang Jepang cuma sedikit sekali yang beragama Kristen, sedangkan kalau Korea banyak yang memeluk agama Kristen cuma yah itu tadi Natal sudah jadi budaya.
  • Ketiga, film-film yang tayang di televisi biasa bagus-bagus. Mulai dari film-film klasik "Home Alone" sampai film kartun yang lucu-lucu. Film favorit saya adalah "Home Alone 1" kalau yang lainnya udah gak suka.
  • Keempat banyak lagu Natal yang keren-keren. Walaupun tidak semua lagu Natal adalah lagu Rohani namun saya suka lagu Natal karena biasanya Paduan Suara Kristen nyanyinya lebih bagus mungkin karena mereka terbiasa nyanyi dan memiliki teknik nyanyi yang bagus. Lagu Natal favorit saya "White Christmass" ...I'm dreaming of a white christmass......kalau gak salah yang nyanyiin pertama kali Nate King Cole.
  • Kelima selalu dapat parcel Natal karena Mama saya orang Ambon jadi banyak yang mengira kalo Mama saya Kristen, jadi banyak banget Parcel Natal. Lumayan laaaaahhhh. Tapi kebalikannya pas Lebaran, gak ada parcel yang ditujukan buat Mama....hiks...hiksss...
  • Keenam adalah Sinterklas atau Santa Claus. Saya suka melihat sosok Santa Claus yang digambarkan oleh Dunia Barat.
  • Ketujuh adalah hadiah, dulu waktu saya kecil Budek saya yang beragama Kristen selalu menghadiahi saya. Jadi saya selalu berpikir ketika kecil bahwa Natal sama dengan kasih hadiah. Kalo Lebaran identik dengan baju baru
Itu lah tujuh hal yang saya sukai tentang Natal.....SELAMAT NATAL TEMAN-TEMAN YANG MERAYAKAN......

Sumber gambar : www.pstut.com

Kamis, 23 Desember 2010

Legenda

LEGENDA

Sejuta bintang di angkasa
Sinarnya mempesona
Sebutir bintang di taman seni
Cahayanya berseri
Biar bertahun masa beredar
Satu wajah satu nama takkan pudar

Tetap jelas di ruang mata
Setiap gerak gaya
Bergetaran merdu sinar
Di persada budaya
Hingga kini menjadi sebutan
Tetap terpahat namamu di ingatan

Kaulah satu satunya
Di antara berjuta
Insan teristimewa
Patah tak tumbuh lagi
Hilang belum berganti
Kerana kau tersendiri

Kau kebanggaan kita
Kau budayawan bangsa
Engkau legenda

Saya suka sekali dengan lagu ini. Lagu ini dinyanyikan oleh Sheila Majid untuk dipersembahkan kepada seniman besar Malaysia P. Ramlee.

Lirik lagunya menggambarkan betapa seorang Seniman itu amat dihargai di Negeri Jiran tersebut. Saya bisa maklum karena selain seniman mereka tidak terlalu banyak, P. Ramlee juga seniman serba bisa mulai dari menyanyi, menari, ngelawak sampai akting. Bahkan konon sampai menulis skrip film, menyutradarai film, menciptakan lagu dan bermain alat musik.

Jadi tidak heran rakyat Malaysia masih memujanya hingga kini. Ini juga campur tangan dari pemerintah dan media mereka yang dengan "senang hati" selalu menayangkan film-film P. Ramlee. Saya saja sebagai orang Indonesia sempat merasakan kejayaan P. Ramlee di film-film tua yang ditayangkan oleh TV3 dan RTM.

Favorit saya adalah Madu Tiga, Alibaba dan 40 Penyamun dan Anakku Sazali. Bahkan saya suka beberapa lagunya salah satunya adalah Madu Tiga, yang beberapa waktu yang lalu dinyanyikan kembali oleh Ahmad Dhani dengan arasemen lebih modern dan Indonesia banget.

Di Indonesia sendiri, cuma segelintir seniman besar yang sampai sekarang masih selalu dikenang. Salah satunya adalah Bing Slamet, bapaknya Adi Bing Slamet. Sayangnya hanya beberapa filmnya yang masih ditayangkan di Televisi kita. Jadi jangan heran 2 generasi yang akan datang, mereka gak akan tahu siapa kah dia Bing Slamet. Gitu kok berharap menjadi Bangsa yang besar.....


Selasa, 21 Desember 2010

Pekerjaan Penting Kedubes Indonesia di Luar Negeri

Menonton berita tentang usaha Kedubes Indonesia untuk memobilisasi TKI untuk menjadi suporter Timnas Indonesia VS Malaysia Leg 1 di Stadion Bukit Jalil, Malaysia saya jadi teringat cerita Guru Bahasa Perancis saya Bapak Sutanto, seorang Doktor lulusan salah Universitas Perancis yang sekarang mengajar di Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Pak Tanto, dulu menetap di Paris, Perancis selama 5 tahun untuk mencapai gelar S2 dan S3 dalam bidang matematika atas bebasiswa Pemerintah Perancis. Kesempatan ini digunakan untuk memperluas wawasannya selain di bidang matematika. Sehingga setiap ada waktu libur atau kesempatan dia gunakan untuk jalan-jalan atau sekedar mengunjungi kawan-kawan Perancisnya. Ini yang membuat dia jarang bergaul dengan sesama orang Indonesia apalagi sekedar absen ke Kedubes Perancis.

Pada suatu hari beberapa hari sebelum malam tahun baru, seorang pegawai Kedubes Indonesia menelpon Pak Tanto. Hal ini membuat Pak Tanto terkejut karena selama beberapa tahun tinggal di Perancis inilah pertama kalinya pegawai Kedubes menelpon Pak Tanto. Usut punya usut ternyata pegawai Kedubes tersebut punya tugas untuk memobilisasi suara untuk memuluskan Anggun menjadi artis terfavorit tahun itu di sebuah program televisi yang tayang setiap malam tahun baru.

Pak Tanto sebenarnya tidak keberatan untuk memilih Anggun karena memang Pak Tanto menyukai Anggun, namun yang dia sayangkan kok yah pegawai Kedubes cuma digunakan untuk memobilisasi massa untuk mendukung Anggun sedangkan di luar itu mencari kabar warga negaranya saja tidak pernah, apalagi menolong warga negara Indonesia yang pernah Pak Tanto temui di stasiun kereta api bawah tanah sedang terlunta-lunta karena diusir oleh suami bule-nya.

Inilah yang saya rasakan ketika menonton Dubes Indonesia untuk Malaysia Da’i Bachtiar yang akan mengkaryakan pegawai Kedubes untuk mengkoordinir TKI agar mau menonton pertandingan sepak bola, dari membeli tiket sampai mengatur posisi tempat duduk.

Kok aneh yah, ketika memobilisasi penonton selurug pegawai Kedubes sampai dikerahkan untuk hal yang sebenarnya gak penting-penting amet daripada kasus-kasus penyiksaan, bunuh diri, upah yang tidak dibayar, diskriminasi sampai hukum yang dihadapi TKI. Sampai berniat sekali menghubungi FAM (PSSI-nya Malaysia) untuk memohon jatah tiket, sedangkan TKi yang sedang menghadapi sidang di pengadilan Malaysia seringkali tidak didampingi oleh Pengacara yang berkompeten plus pegawai Kedubes.

Saya bertanya-tanya nih, sebenarnya pentingan mana sih nonton Sepak Bola atau nasib TKI di Malaysia di mata Pegawai Kedubes Indonesia di Malaysia???? Benar juga kata teman saya, orang Indonesia kalo rame-rame aja kompak mobilisasi TKI tapi kalau dibutuhkan TKI pada pura-pura lupa kalau TKI adalah bagian dari bangsa Indonesia.

Jangan Titipkan Impian Kepada Timnas Indonesia

Beberapa hari yang lalu saya baca manga atau komik Jepang tentang seorang perempuan yang jatuh cinta dengan seorang pemain sepak bola. Saking cintanya sampai dengan rela dia melepaskan cita-cita, impian bahkan calon suaminya.

Ketika si Pemain Sepak Bola itu sibuk berlatih untuk persiapan Piala Dunia, tokoh perempuan itu baru menyadari bahwa selama ini dia hanya menunggu agar sang pacar mewujudkan impiannya, sedangkan impian dia sendiri tidak pernah terealisasi. Sang tokoh perempuan pun akhirnya pergi untuk mengejar impiannya sendiri menjadi fotografer sambil terus menyaksikan kekasihnya mengejar impiannya main di ajang Piala Dunia. Suatu hari, dia yakin bahwa dia dan kekasihnya akan bersatu dengan kebanggaan telah mengenggam impian mereka masing-masing.

Kisah yang sederhana itu membuat saya berpikir bahwa selama ini pun rakyat Indonesia terlalu banyak menitipkan mimpi mereka kepada Timnas Indonesia. Mulai dari menurunkan Nurdi Halid dari tampuk kepemimpinan PSSI sampai soal kegemilangan Indonesia di negara-negara Asean.

Yang paling saya gak habis pikir, Timnas Indonesia ketika melawan Timnas Malaysia kok bisa-bisanya dititipkan nasib TKI, Pencurian Budaya sampai slogan ala Soekarno “Ganyang Malaysia”. Itupun masih kurang, masih ditambah tentang harga diri bangsa.

Ayolah, biarkan Timnas Indonesia bermain dengan tenang atas nama semangat sportifitas olah raga. Tidak usahlah mereka dititipi impian rakyat Indonesia. Karena mereka hanya atlit yang ingin mengharumkan nama bangsa di bisang olah raga. Kemenangan atau kekalahan mereka bukan berarti kemenangan dan kekalahan bangsa Indonesia akan bangsa Malaysia. Menang pun tidak akan membuat nasib TKI membaik atau Pulau Simpandan dan Ligitan kembali menjadi wilayah negera Indonesia.

Urusan yang lainnya seperti Nurdin Halid, TKI, Ganyang Malaysia, Pencurian Budaya dan Harga Diri Bangsa seharusnya tidak dijadikan alasan untuk menekan Timnas. Apa sih daya mereka?? Seharusnya urusan-urusan tersebut menjadi urusan PSSI dan Pemerintah SBY. Sedangkan soal harga diri bangsa, itu urusan kita semua karena selama ini bangsa ini sengaja ataupun tidak sengaja mau kok diinjak-injak harga dirinya oleh negeri jiran.

Jadikanlah Timnas Indonesia sebagai inspirasi kita berbangsa. Jika sebelas orang Indonesia bisa bersatu tanpa memandang SARA dan punya keyakinan mereka menang walau tanpa harus mengenang masa lalu, seperti kata Pelatih Timnas bahwa kemenangan atas Malaysia 5-1 adalah masa lalu yang harus mereka lupakan, maka saya yakin bahwa bersatunya rakyat Indonesia akan membuat Indonesia menjadi bangsa yang besar dan maju di dunia.

Jadi nikmati saja permainan Timnas Indonesia, dukung mereka agar mereka punya semangat untuk memang, sambut mereka ketika mereka kalah dan jadikanlah permainan mereka sebagai inspirasi untuk membangun bangsa ini

Minggu, 19 Desember 2010

Curhat dulu aaaahhhh

Aku cuma mau bilang betapa kecewanya aku ketika orang yang selama ini aku anggap teman ternyata mengkhianati aku. Ok lah memang aku gak pernah kelihatan kerja di depan dia tapi apakah kalau aku kerja aku memperlihatkan diri aku ke dia. Dia pikir aku gak pernah yah malam-malam nungguin orang VO sampai ketiduran di kursi panjang dekat store cam. Dia gak tau selama ini aku datang lebih siang daripada mereka untuk menyelesaikan tugas aku, lalu malamnya aku main internet sampai puas sambil menunggu anteran kantor. Harus yah aku bilang sama dia, aku baru aja dimarahin sama orang Procurement gara-gara booking-an alat terlambat masuk akibat dari lama budget di acc. Apa gunanya toh teman aku itu tidak menyelesaikan masalah aku??

Harus yah aku cerita ke boss kalo aku udah beberapa kali back up-in dia dan temannya yang tercinta itu shooting ketika mereka lupa tidak me-request wardrobe extras. Atau ketika tidak satupun talent yang beranjak untuk make up, aku juga yang harus maju untuk menjadi tokoh antagonis agar para talent mau mengikuti perintah kita.

Apa dia gak sadar juga yah, extras yang selama ini tidak mereka perhatikan selalu aku dan temanku yang mengurus dari make up, wardrobe sampai makan minumnya aku dan temanku yang mengurusnya padahal bukan job desc kami untuk melakukan itu.

Dia juga gak tau kan bagaimana aku membawa wardrobe pulang untuk dicuci agar orang wardrobe gak marah sama tim aku. Udah dicuciin sama Bapakku dan disetrikain sama pembantuku.

Semua itu cuma karena DVD hilang akibat kelalaian temen kamu yang tercinta. Bukannya aku dan temanku gak mau nolong, cuma saat ini aku memang gak punya udang untuk bolak balik editing yang lumayan jauh. Butuh 40 ribu untuk pergi pulang dari editing ke kantor. Memang sih akan diganti tapi kan gak semudah itu juga. Aku kan bukan anak orang kaya dan juga aku punya masalah keuangan.

Udah gitu parahnya pakai dilaporkan ke boss.......cuma karena aku main twitter dan gak mau pp ke editing. Udah gitu parahnya lagi aku dibilang gak pernah kerja hanya mengandalkan temanku aja........BAGUS!!!!!!!.......

Swear ini bukan masalah siapa yang salah tapi ini masalah tanggung jawab teman kamu yang tercinta. Asal kamu tau aja yah, aku dan temenku sudah sering bacj up kesalahan dia, apa kami berdua pernah melaporkan kesalahan teman kamu ke boss?? Nggak!! Karena kami tau itu udah masalah yang bisa kita selesaikan bersama. Lha ini masalah DVD aja terus laporan lagi.

Terima kasih lho teman ternyata cuma segini aja pertemanan kita. Kecewa banget ketika kamu ikutan melaporkan aku........BAGUS!!!!!

Jumat, 17 Desember 2010

Ketika Istri "Melawan" Suami

Saya punya salon langgan yang terletak di depan Kampung saya di daerah Cilandak, Jakarta Selatan. Pemiliknya adalah seorang janda beranak tiga yang masih cantik diusianya yang ke empat puluh dua. Saya biasa memanggil beliau Mbak Nur walaupun para pelangganya yang lain memanggil beliau Mbak Gendis sesuai dengan nama Salonnya.

Sabtu, dua minggu yang lalu ketika salonnya sepi dan hanya saya yang datang sebagai pelanggannya, Mbak Nur mulai menceritakan “perlawanannya” terhadap mediang suaminya yang akhirnya menghasil sebuah salon kecil, yang walaupun kecil namun bisa menyekolahkan ketiga anaknya di sekolah kejuruan bergengsi di Jakarta Selatan.

Ceritanya, ketika mendiang suaminya masih hidup, Mbak Nur tidak diijinkan oleh suaminya ikut kursus kecantikan di sebuah salon terkemuka. Menurut suaminya, kegiatan itu hanya buang-buang uang. Namun Mbak Nur tetap keuhkeuh dengan niatnya, sehingga entah bagaimana dia mengolah uang belanj perbulan untuk mencukupi kebutuhan keluarga sekaligus membiayai kursus kecantikannya.

Namun cara ini ternyata tidak memuaskan suaminya, tak jarang peralatan kursuus Mbak Nur dirusak oleh suaminya untuk mematahkan semangat Mbak Nur kursus. Namun niat dan tekad Mbak Nur malah semakin kuat. Menurut dia, ini karena dia selalu merasa suaminya tidak menghargai dia karena ketika mereka menikah dia sudah janda beranak satu dan hanya lulusan SMP. Untuk itu dia ingin punya keterampilan yang membuat dia dihargai oleh suami.

Setelah Mbak Nur lulus dari kursus potong rambut dan perawatan tubuh, Mbak Nur diterima bekerja di sebuah salon besar di daerah Pasar Minggu. Walaupun sumainya kembali menentang, Mbak Nur tetap tak menyurutkan keinginannya untuk bekerja dan sekaligus menimba ilmu kecantikan dari Salon tersebut.

Saat itulah, tiba-tiba kesehatan suaminya menurun drastis sehingga berbulan-bulan tidak dapat masuk kerja. Hotel tempat suaminya bekerja tetap memberikan gaji namun berkurang jauh dari biasanya, sehingga penghasilan Mbak Nur menjadi sumber keuangan utama di keluarganya.

Tak lama kemudian suami Mbak Nur divonis kanker paru-paru, otomatis biaya yang diperlukan semakin besar. Beruntung ketika suaminya masih sehat diam-diam Mbak Nur sudah mencicil peralatan salon yang dia titipkan kepada teman-temannya karena takut suaminya akan merusak peralatan tersebut. Peralatan salon itu dibawanya kembali ke rumah, lalu dia membuka salon di ruang tamu sambil merawat dan membiayai pengobatan suaminya.

Sayangnya usaha untuk menyembuhkan suaminya gagal, beberapa tahun kemudian suaminya meninggal. Namun sebelum meninggal suaminya berkata pada Mbak Nur bahwa dia bersyukur Mbak Nur tidak menenuruti perkataannya dulu untuk tidak mengikuti kursus kecantikan. Coba kalau Mbak Nur menjadi istri yang taat pada suami, mungkin keadaan mereka akan jauh lebih buruk. Setelah berkata seperti itu tak lama kemudian suaminya meninggal dengan tenang.

Sampai saat ini Mbak Nur sudah menjanda lebih dari 10 tahun, namun dari segi ekonomi dia mengakui bahwa dia lebih stabil daripada waktu suaminya masih hidup. Walaupun dia mengakui dia mencitai suaminya, namun dia tidak memungkiri bahwa selama menjanda segala keputusan tentang uang lebih menyenangkan jika diputuskan sendiri, sehingga dari hasil usahanya selama ini dia sudah memilik 1 salon, 2 petak kotrakan dan 2 rumah. Sedangkan anak pertamanya sekarang sudah bekerja di hotel tempat ayahnya bekerja, anak keduanya sedang dikirim magang oleh sekolahnya di Malaysia sedangkan anak ketiganya masih sekolah di sekolah kejuruan terkemuka.

Mendengar cerita Mbak Nur, saya jadi teringat perkataan Bapak saya ketika saya masih SMA, jadi istri itu selalu nurut yah salah karena akan membosankan suami, bantah terus juga salah…….dalam hati saya “jadi yang bener apa dong Pak?? Kok semua jadi salahnya istri???”….hehehehehehehehe

Cell Phone Photography : Di Sebuah Jendela


Masih dengan jendela sama. Jendela ini selalu menimbulkan banyak inspirasi untuk memotretnya.

Cell Phone Photography : Dari sebuah sudut pandang


Pemandangan dari sebuah taksi Express di daerah Tebet. Ternyata bagus juga menggabungkan antara kaca spion supir dengan refleksi taksi di bagian belakang mobil.


Pemandangan ke arah kantorku dari Halte Busway Mampang Prapatan. Ayooo yang mana kantor saya??


Siang di Mampang Prapatan arah ke Kuningan...maceeeetttt dan tentu saja banyak gedung.

Dari dalam TransJakarta Ragunan - Dukuh Atas (atau Senen yah?? lupa saya) di Halte Pertanian.

Semua foto menggunakan kamera Nokia E71. Btw, Nokia E71-nya punya saya sendiri bukan disponsori oleh pihak NOKIA.

Cell Phone Photography : Udan





Setiap hari saya selalu berangkat kerja naik ojek. Hari ini pas naik ojek tiba-tiba di tengah jalan hujan lumayan deras. Saya meminta ojek untuk berteduh. Kami berteduh di depan sebuah bengkel. Melihat air di penampungan dan di selokan saya jadi ingin mengabadikannya dengan kamera Nokia E71 milik saya. Hasilnya lumayan tajam, sayang fokus kamera bukan ke airnya...hiks....jadi gak dapat detail dari riak-riak air yang terkena tetesan air hukan.

Kamis, 16 Desember 2010

Gak Banget Ah Cowok Cuma Modal Tampang


Ok mungkin saya bukan perempuan yang mudah dapat pacar tapi saya punya mata yang lebih bijak dalam menilai laki-laki mana yang baik mana yang nggak. Saya selalu bingung kenapa sih banyak perempuan yang terjebak pada laki-laki yang cuma modal ganteng tapi sama sekali ga punya modal apapun kecuali kegantengannya.

OK, saya percaya yang namanya perasaan itu gak bisa semudah itu berubah dan memang perasaan bisa menguasai pikiran, namun jika anda sudah memilih untuk pria jenis yang gak banget ini, anda juga harus sudah siap dengan konsukuensi bahwa cowok macam begini membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk "merawat" keberadaannya.

Dan ingat jika anda sudah "sadar" dengan kerugian anda berhubungan dengan cowok macam kayak gini, lebih baik segera menjauh dan gak usah lah curhat ala sinetron dengan teman-teman anda karena dari awal cowok macam begini sudah kelihatan kok, cuma seringkali atas nama cinta sok buta sifat-sifat morotin dia "gak kelihatan". Memalukan banget!!!!

sumber gambar : olgamagazine.com

Rabu, 15 Desember 2010

Kesepian


Entah kenapa kemarin, saya seorang perempuan berkepala 3, mandiri dan punya banyak kegiatan merasa kesepian.....yup kesepian....kesannya nelangsa banget deh. Ini gara-gara pas editing di Tebet, saya ngelihat teman-teman pulang dijemput oleh Bapaknya, pacarnya dan bareng temannya.

Sedangkan aku, sudah ditinggal eh pulang sendiri lagi, naik taksi sendiri.....eeehhh udah gitu harus nunggu orang VO yang ternyata sampai pukul 02.10 dini hari tidak datang-datang padahal antaran malam kantor berakhir pukul 02.00....hiks....hiks....untung ada Mas A, cowok keren nan perhatian yang mengingatkan saya bahwa jarum jam sudah melewati batas akhir menunggu driver anteran.

Tiba-tiba aja saya jadi mikir enak yah punya pacar (cowok tentunya), apalagi saya sudah lamaaaaaaaaa sekali tidak punya pacar. Bisa menemani saya disaat saya kesepian dan memperhatikan saya ketika saya sedang membutuhkan dukungan.

Pulang ke rumah lebih nyebelin lagi, gak ada satupun orang di rumah karena orang tua ada di Kalimantan dan adikku si mata belok itu sedang kerja di Cilegon. Jadilah saya manyun sendiri menghadapi suasana hening di rumah yang lumayan besar.

Ternyata saya manusia biasa, perempuan biasa, anak biasa dan kakak biasa yang punya rasa kangen, pengen ada yang menemani dan ternyata kesepian itu menyebalkan. Saya butuh teman untuk sekedar ngobrol, pacar karena saya butuh kasih sayang laki-laki, si Mata Belok adik saya yang pendiam namun paling gak kalo dia ada di rumah saya merasa ada temannya lalu saya butuh orang tua saya, yang walaupun setiap kali saya pulang mereka sudah tidur, tapi paling gak saya punya rasa aman dan nyaman.

Uuuuuuhhhhhhh.....sepi sekali rumah saya........tapi tampaknya saya harus menghadapi kesepian saya sehari lagi....sehari lagi....hingga saya terbiasa dengan kesepian........

sumber gambar : proudtobeatyn.blogspot.com

Cell Phone Photography Jendela


Lagi hobi cell phone photography nih....kali ini 3 foto dulu yah.....foto yang diatas aku ambil pakai Nokia E71. Foto-foto ini saya ambil di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Saya merasa kok hasilnya tidak kalah jika kita mengambil pemandangan rumah susun di Hongkong misalnya.

Ternyata betul juga kata adik saya, semua itu tergantung darimana sudut pandang kita untuk melihat sesuatu.


Foto ini saya ambil menggunakan Nokia E71. Saya suka dengan kamera HP ini karena warnanya tajam makanya saya sengaja mengambil foto yang berwarna.

Foto ini saya ambil dengan menggunakan Nokia E71. Lumayan kan......untuk mengisi waktu sambil mengedit.

Jumat, 10 Desember 2010

Berapa Pertanyaan Kehidupan Yang Bisa Kamu Jawa Ketika Berumur 15 Tahun???


Beberapa hari ini saya lagi suka mendengarkan lagu lama Jepang berjudul Tegami yang dinyanyikan oleh Angela Aki. Pertama kali saya dengar ketika iseng-iseng buka-buka youtube, lalu ada program Lomba Paduan Suara anak SMP yang ditayangkan di NHK, Jepang.

Saya tidak tahu apa karena paduan suaranya yang indah atau karena alunan melodi memang menyentuh sekali, saya langsung suka sama lagu itu namun saya belum tahu apa judul lagunya karena semua tertulis dalam karakter kanji. Akhirnya pelan-pelan saya dengarkan lirik pertamanya "Haike Kono Tegami", btw saya pernah belajar Bahasa Jepang sampai level 3, namun belum bisa baca Kanji baru dalam taraf baca Hiragana dan Katakana dan itupun sudah banyak lupa.

Akhirnya saya search saja di google, ternyata itu adalah lagu dari Angela Aki berjudul Tegami dan tentunya langsung mencari liriknya. Ternyata tema lagu ini sederhana bercerita tentang kegelisahan seorang remaja berumur 15 tahun. Banyak hal yang ingin ditanyakan dalam pecarian jati diri sehingga dia menulis surat untuk dirinya sendiri di masa depan, surat yang mencurahkan segala kegelisahan dirinya.

Haike Kono Tegami Doko De Nani Shite Iru No Dare Chuugo No Boku Niwa Dare Ni Mo Hanaseinai Nayami No Tane Ga Aru No Desu

Dear sir if you're reading this letter Where are you and whar are you doing? When i was 15 i couldn't talk to any one In that time I was very worry about that

Bagi saya yang sudah berkepala 3, lagu ini seperti membawa saya kembali ke masa-masa SMA. Masa-masa dimana saya merasa, saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan karena hidup saya sudah seperti robot yang sudah terprogram, bangun tidur, sekolah, pulang ke rumah, les dan seterusnya. Belum lagi saya tidak bisa menjadi diri saya sendiri karena saya tidak ingin diejek oleh teman-teman saya. Ditambah orang tua saya yang "berbeda" dari orang tua teman-teman saya dan itu menjadi bahan ejekan teman-teman saya, maka saya merasa hidup saya kok menderita sekali yah. Bahkan saya punya pikiran seandainya saya lahir dari orang tua yang berbeda mungkin nasib saya tidak sejelek ini.

Haike Arigatouu Chuugo no anata nii Tsutaetai koto ga aru no desu Jibun to wa nani desu Doko e mukau beki ga Toitsuzukereba mietekuru

Dear sir thanks to your 15teen self I want to tell you about things that had happened Why do i hace to face myself? If I had come to see the issue


Pikiran-pikiran itu menghantui selama masa-masa SMA saya. Saya merasa sesak dalam menjalani kehidupan saya. Hasilnya saya selalu malu untuk mengeluarkan ide, bakat dan kemampuan saya karena saya takut orang lain akan mengejek saya.

Jika saya mendengarkan lagu itu ketika masa-masa SMA, mungkin saya sadar bahwa waktu tidak berhenti pada saat saya SMA. Di masa depan dengan berjalannya waktu kita akan menyadari bahwa semua pertanyaan mengapa hidup saya seperti ini akan terjawab walaupun jawaban itu tidak semua memuaskan namun paling tidak jawaban itu membuat saya "menerima" semua yang saya dapat dalam hidup saya termasuk juga betapa "aneh"-nya keluarga saya, karena keanehan mereka lah yang membuat saya seperti sekarang, bisa bekerja di bidang yang saya sukai dan mempunyai keahlian yang menyenangkan.

Seandainya remaja jaman sekarang dapat mendengarkan lagu-lagu seperti ini, saya rasa mereka akan terpacu semangatnya untuk menggapai masa depan yang lebih baik, karena saya percaya yang mencerahkan masa depan adalah kerja keras kita untuk mencerahkannya bukan orang lain bukan juga takdir.

Lagu Tegami, juga membuat saya menyadari bahawa waktu juga lah yang bisa menjawab sebagian besar pertanyaan diumur saya yang kelima belas. Sekali lagi memang tidak semuanyamemuaskan namun saya bersyukur saya pernah menjalani umur saya kelima belas karena the stormy seas of the youth are harsh but a boat of dreams will lead you tomorrow's dreams.

Sayangnya mereka hanya mendengarkan lagu-lagu percintaan mendayu-dayu yang seakan mengajak remaja hanya mengisi hidupnya dengan pacaran, cari pacaran terus patah hati kalau perlu menangisi kisah cinta mereka kemudian bunuh diri.....aaarrrgghhhhh........

Semua lirik lagu dari lagu Tegami oleh Angela Aki
Sumber gambar doomv.com







Sabtu, 04 Desember 2010

Ketika Saya Memilih Pria

Sebagai perempuan Indonesia dan sudah berumur kepala 3 memang agak mengkhawatirkan bagi orang tua saya karena sampai saat ini saya belum menikah. Banyak yang beranggapan saya terlalu sibuk bekerja sehingga lupa mencari pendamping, bahkan ada yang mengatakan bahwa saya terlalu pemilih dan sok jadi perempuan mandiri seakan tidak perlu laki-laki.

Mama saya malah berpikir lain lagi, laki-laki gak mau sama saya karena saya gemuk....dan itu "senjata" Mama kalau menyuruh saya menurunkan berat badan saya....hehehehehehe.....

Sejujurnya belum menikah diusia kepala 3 memang mengkhawatirkan bagi saya, namun saya berusaha hal itu tidak menjadikan hidup saya berhenti hanya karena memikirkan kapan yah saya menikah.

Saya juga perempuan biasa seperti yang lain. Tidak punya banyak teman, karir yang mentok, weekend hanya diisi di rumah karena sering kali saya tidak punya uang lebih untuk sekedar makan-makan di Kemang ditambah saya badan saya gemuk. Tetapi saya selalu menanamkan pada diri saya bahwa segala keputusan yang diputuskan ketika putus asa dan emosi tidak akan pernah mejadi keputusan yang baik bahkan seringkali kita menyesalinya.

Hidup hanya sekali, makanya saya gak mau merasa menderita apalagi menyesal dengan apapun yang sudah saya putuskan. Saya sadar umur saya terus berjalan, maka sedikit demi sedikit peluang saya untuk menikah akan semakin berkurang, namun sekali lagi saya tidak ingin menikah hanya untuk mengejar deadline hidup.

Toh, saya masih berharap bahwa suatu hari saya akan mendapatkan pria seperti pria-pri adalam drama Korea....hehehehehehe....memuja tokoh perempuan, sampai-sampai berbuat apa saja demi kebahagiaan tokoh perempuannya. Yah gak perlu lah kayak Jang Dong Gun di serial All About Eve nungguin Chae Rim semalaman di depan rumahnya, namun bertekad untuk selalu ada buat saya itu sudah cukup. Karena saya pasti akan melakukan hal sama buat dia.

Dan ternyata mencari pria seperti itu tidak mudah...jadi yah selama belum ketemu saya tidak akan merubah kriteria saya. Saat ini saya ingin menikmati hidup sendiri saya dulu.........

Jumat, 03 Desember 2010

Mengenal Rating dan Share

1291385792340984682

Bagi anda pemirsa setia televisi pasti kenal dengan istilah Rating dan Share sebagai “satuan” populer atau tidaknya suatu program televisi, namun apa itu rating dan share tidak semua orang mengerti atau tahu. Mungkin hanya orang-orang yang bergelut di bidang broadcast dan Tuhan yang tahu…..hehehehehehe….

Disini saya akan menerangkan sedikit tentang rating dan share. Perlu anda ketahui share dan rating memang merupakan indikasi populer atau tidaknya suatu tayangan, sehingga mempengaruhi harga jual spot iklan atau commercial break. Selain itu juga mempengaruhi harga blocking pihak sponsor.

Pertama adalah Rating. Rating adalah jumlah penonton atau pesawat televisi yang memilih channel tersebut per-seribu orang. Contohnya begini jika sebuah program berating 15 maka yang menonton program tersebut adalah 15.00 orang atau pesawat televisi.

Sedangkan Share adalah persentase orang atau pesawat televisi yang memilih untuk menonton program tertentu pada jam atau waktu tersebut. Misalnya begini jam 1 siang ada program berita A dengan share 20, program gosip B share 30 dan program sport share 50. Artinya program berita A mendapat 20 persen penonton pada jam 1 siang, Program Gosip B mendapat bagian 30 persen penonton dan Program Sport C mendapat 50 persen penonton pada jam 1 siang.

Bagaimana cara mengumpulkan datanya?? Sampai saat ini setiap stasiun TV membeli datanya dari akuntan publik AC. Nielsen. Sehingga kurang etisnya rasanya jika saya menerangkan pengumpulan data Rating dan Share karena itu wewenang dari AC. Nielsen.

Semoga bermanfaat…..:D

Menolong Korban Bencana Ala Hugo Chavez

Saya hanya mengenal Venezuela dari tigal hal pertama perempua-perempuan cantik mereka yang meraih gelar Miss-Miss-an di hampir setiap kompetisi putri-putri-an. Kedua telenovela Venezuela, ketiga ketika disebut dalam sebuah buku yang ditulis oleh seorang sahabat Che Guevara, yang menggambarkan bahwa Venezuela adalah negara yang paling maju diseluruh negara-negara latin lainnya.

Namun dua hari yang lalu saya tersentuh dengan berita yang ditayangkan oleh TVRI. Presiden Venezuela, Hugo Chavez menawarkan kepada korban banjir di negara penghasil minyak tersebut untuk menempati beberapa ruangan di Istana Kepresidenan, sampai rumah sementara mereka selesai dibangun.

Alhasil, salah satu ruang kerja Presiden Chavez disulap menjadi salah satu ruang penampungan 20 keluarga yang ditempatkan di Istana Kepresidenan tersebut.

Waaahhh….artinya tambah satu hal yang membuat Venezuela terkenal, empati Presiden mereka Hugo Chavez membuat saya tersentuh. Memang hanya 20 keluarga tetapi Chavez telah membuktikan bahwa Istana Kepresiden bukan hanya tempat eksklusif bagi pejabat, orang kaya ataupun tamu-tamu negara, namun juga tempat rakyat mengadu dan berlindung ketika mereka kesusahan.

Bandingkan dengan Indonesia, ketika seorang Ibu membawa anaknya yang terluka akibat ledakan tabung gas 3 kg. PASPAMPRES saja berusaha mengusirnya, apalagi Presiden. Gimana rakyat bisa meminta perlindungan dari pemimpin mereka kalau begitu??? Jangan heran rakyat Indonesia jarang sekali percaya dengan hukum dan pemerintah, mereka lebih percaya uang….:P

sumber gambar : eramuslim.com

Rabu, 01 Desember 2010

Oprah Winfrey Show dan Harapan Bagi Perempuan


Akhirnya saya bangun pagi juga di hari Minggu kemarin. Dan tentu saja langsung mantengi TV tetangga yang menayangkan Oprah Winfrey Show. Lama baru saya sadari ternyata tayangan Oprah kali ini termasuk dalam season terakhir, karena Oprah Winfrey Show akan dihentikan penayangannya oleh Harpo karena turunnya rating tayangan tersebut.

Sedih juga mendengar kabar tersebut, karena bagi saya Oprah winfrey Show termasuk show yang banyak memberikan pengetahuan dan inspirasi. Memang banyak dari tema-tema yang ditayangkan Oprah tidak sesuai dengan pemikiran dan komitmen saya, namun talkshow ini memberikan keberanian untuk membicarakannya di publik. Bahkan ternyata di Amerika sana ada praktek poligami yang dianut oleh pemeluk Kristen tertentu. Hebatnya Oprah bukan hanya mendatangkan perempuan yang dirugikan oleh praktek ini, namun Oprah juga mendatangkan perempuan yang bahagia dengan praktek poligami, tanpa harus menjadikan talkshow-nya sebagai medan perang antara pro dan kontra poligami.

Oprah Winfrey Show sendiri dianggap sebagai talkshow yang hostnya lebih banyak bicara daripada bintang tamunya. Namun apa yang dibicarakan Oprah bukan lah hal kacangan atau bercanda tanpa isi.

Pada Oprah Winfrey Show-lah banyak perempuan terinspirasi untuk melakukan sesuatu dalam hidupny. Mulai dari bicara soal pelecehan seksual yang ternyata dialami oleh Oprah sendiri, tentang homo dan lesbian walaupun saya tidak setuju dengan mereka namun menyaksikan mereka di acara tersebut saya jadi menghormati mereka sebagai manusia dan pilihan orientasi seksual merektentang seorang Ibu dari Zimbabwe korban KDRT dan punya 5 anak namun tetap bisa meraih gelar S3 Pertanian di Amerika dan masih banyak lagi tema-tema sejenis.

Harus diakui talkshow ini telah memberikan harapan bagi perempuan bahwa mereka bisa mewujudkan impian mereka sesulit apapun keadaan dan tantangan yang mereka hadapi. Sayang sekali jika talkshow ini harus berakhir, namun apa daya rating dan share sudah menetapkan, Vox Populi Vox Dei suara rakyat suara Tuhan, maka dengan ini Oprah Winfrey Show akan mengakhiri season terakhirnya. Namun saya yakin kekuatan, inpirasi dan contoh yang mereka tayangkan akan selalu membekas di setiap hati perempuan yang menyukainya.

Sumber gambar : visitbulgari.info

Selasa, 30 November 2010

I have dreams

Sudah lama saya bermimpi pengen bekerja menjadi penulis. Makanya saya lagi berancang-ancang untuk memulai karir saya sebagai penulis melalui blog ini. Saya berusaha semaksimal mungkin karena saya pernah membuat planning tahunan saya bahwa tahun ini saya harus bisa lepas landas untuk "terbang" mencapai impian saya sebagai penulis.

Pokoknya saya usaha dan kerja keras dulu. Terus belajar, "mencambuk" diri sendiri agar bisa tercapai cita-cita saya yang satu ini.

Impian saya yang kedua adalah bekerja di rumah. Saya pengen punya online store dan jadi freelance writer.

Impian saya yang ketiga adalah saya ingin menulis pidato kampanye buat politikus. Isinya bukan hanya dimengerti oleh kalangan politikus namun juga untuk rakyat biasa. Selain itu isinya bukan hanya tentang janji-janji yang ketinggian, namun harus janji konkrit. Misalnya

"pada tahun pertama saya menjabat sebagai bupati, maka saya menargetkan di Kabupaten saya berdiri sekolah gratis....sama sekali tanpa dipungut biaya apapun sebanyak 2 sekolah dasar. Sekolah ini akan mempunyai kualitas dan kuantitas yang memenuhi standart nasional baik dari sumber daya manusianya yaitu staff pengajar dan karyawan pendukung, juga dari segi bangunan dan sarana pendukung lainnya.
Sehingga anak-anak yang kurang mampu namun punya semangat belajar tanpa melihat prestasi dapat merasakan hasil dari perjuangan para Pendiri Republik ini yaitu Soekarno - Hatta, yaitu dengan mengimplementasikan salah satu pasal dari UUD 45 yaitu setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan semua yang berhubungan dengan pendidikan ditanggung sepenuhnya oleh negara."

Gimana keren gak naskah pidatonya???

Impian saya selanjutnya adalah kuliah lagi. Saya pengen mengambil sejarah, sosiologi, psikologi, hubungan internasinal dan psikologi. Sekarang lagi nyari waktu karena waktu saya belum bisa maksimal untuk kuliha sambil kerja, sekaligus juga uangnya....target saya tahun 2011 saya kuliah lagi.

Apalagi yah?? Menikah kali yah.....hehehehehehehehehe.....


Rabu, 24 November 2010

Cobaan Paling Berat Adalah Ngantuk (Berbagi Pengalaman Editing)


Bekerja di Broadcast sebagai Production Assistant, memang adalah passion saya. Setiap tahap dalam pekerjaan ini saya nikmati, mulai dari pra-produksi sampai produksi yaitu shooting. Namun yang paling berat dalam pekerjaan ini adalah editing.

Kenapa saya bilang editing itu berat? Pertama karena proses editing dilakukan setelah shooting, jadi ketika shooting fisik kita sudah diperas mati-matian dan saat editing tinggal capeknya aja.

Kedua adalah harus timecode setiap kaset. Bagi anda yang belum tahu timecode itu apa, saya mungkin bisa sedikit menjelaskan sedikit. Jika anda mempunyai handycam, maka di sudut kiri atau kanan atas ada deretan angka yang selalu berubah. Nah, itu adalah timecode. Gunanya dalam dunia broadcast adalah untuk menandai gambar atau visual yang akan diambil di kaset tersebut, karena biasanya dalam satu kaset belum tentu semua hasil shooting diambil. Jadi untuk mempermudah dalam editing dan menghemat waktu biasanya dicatat timecode in dan timecode out-nya. Contohnya ada adegan kerusuhan TC (timecode) in 00:10:00:12 - 00:15:01:12. Ini artinya visual yang diambil dalam kaset hanya pada jam ke nol, menit kesepuluh, detik ke nol dan frame ke 12 sampai dengan jam ke nol, menit kelima belas, detik ke satu dan frame kedua belas.

Bisa anda bayangkan betapa melelahkannya jika saya harus men-timecode rata-rata 10 sampai dengan 12 kaset MDV setiap habis shooting. Dengan rata-rata durasi perkaset 35 menit karena kami menggunakan sistem DVCam. Itupun harus saya lakukan malam hari, karena peralatan VTR yang bisa digunakan timecode masih menumpang pada Divisi News.

Setelah di time code habis itu memasukan time code dalam flow/script editing. Ini harus disesuaikan dengan script, narasi (voice over) dan gambar yang sesuai.

Tahap selanjutnya adalah capture atau loading kaset ke komputer editing. Ini masih belum berat karena disini saya sifatnya hanya menunggu.

Nah tahap setelah capture adalah rough cut atau potongan kasar. Jadi saya dan editor harus menyusun gambar sesuai dengan script atau flow editing. Kerumitan editing dimulai. Biasanya ini disambi dengan nge-sync gambar dengan audio. Tahap ini yang paling membosankan karena kita jarus melihat gambar berulang-ulang agar bisa menyamakannya dengan audio. Gak enak kan lihat orang ngomong tetapi suara dan gerak bibirnya tidak sesuai.

Tahap selanjutnya adalah motong durasi. Nah motong durasi adalah proses terlama dalam editing karena tayangan 60 menit hanya membutuhkan durasi bersih program 40 menit. Sedangkan hasil shooting bisa berdurasi 120 menit. Memotong durasi juga ada aturan dan estetikanya. Intinya jangan sampai contentnya hancur dan gambar jumping atau tidak nyambung. Biasanya kami mengantisipasinya dengan stock shot close up atau dengan transisi.

Jujur bagi saya disinilan tahap terberat dalam editing karena mau nggak mau PA dan atau creative harus hadir agar content tetap terjaga. Bayangkan saja anda harus melihat satu adegan sampai 5 kali. Sehingga adegan lucu pun bisa terasa sama sekali gak lucu.

Dalam tahap ini lah saya sering diserang rasa kantuk yang luar biasa. Saya pernah lagi motong tiba-tiba tanpa terasa mata saya langsung tertutup alias saya ketiduran.....aaarrrggghhhhh.....bahkan ketika saya bertuga di acara komedi, rasa kantuk itu juga tak mau pergi.

Setelah motong maka tahap berikutnya adalah menghaluskan pekerjaan, seperti dikasih sound effect, visual effect, grafis, template, super impose, scoring dan Credit Tittle. Ini masih membuat saya semangat karena pekerjaan ini membutuhkan tingkat konsentrasi tinggi. Terakhir di preview oleh saya, kemudian boss saya (producer atau associate producer), Executive Producer setelah keduanya setuju maka saya print di kaset Master On Air.

Jika anda berpikir pekerjaan saya selesai, salah karena berikutnya kaset Master On Air akan saya masukan ke bagian Quality Control. Oleh mereka akan dicek kualitas gambar, audio dan juga sudah sesuai kah dengan kode etik, etika, norma dan agama di Indonesia. Jika belum memenuhi standart itu, maka kaset dikembalikan kepada saya dan saya harus sedikit mengulang proses editing. Tapi jika dianggap layak maka pekerjaan saya selesai.

Tahap QC inilah yang merupakan tahap mendebarkan karena biasanya editing 1 episode bisa memakan waktu seminggu perhari bisa menghabiskan 2 shift atau 16 jam (1 shift = 8 jam) di editing sehingga jika tahap QC gagal maka kami para Production Assistant harus siap kembali mengedit minimal 1 shift atau 8 jam.....hiks.....jangan sampai deh.

Itulah do'a saya hari ini semoga minggu ini saya tidak over shift....:( karena saya bakal ngantuk lagiiiiii.....:(

Sumber gambar uncsa.edu

Selasa, 23 November 2010

Agama Saya Islam KTP


Walaupun bukan Islam yang taat tapi suka atau tidak suka yang membaca, saya memang penganut agama Islam. Walaupun saya gak taat-taat amet, namun sampai saat ini jiwa saya gak sekosong yang selalu digembar-gemborkan oleh para "pecinta" agama tentang kosongnya jiwa jika tidak taat beragama dan juga saya gak jadi penjahat, saya bekerja baik-baik dan berusaha untuk tidak menjahati orang. Saya juga bukan pengguna narkoba walaupun saya tersendat-sendat jika mengaji, dan saya tidak korupsi walaupun saya sama sekali belum punya cita-cita untuk berhaji. Saya juga bukan penganut seks bebas, apalagi berani hamil di luar nikah walaupun sampai sekarang saya gak berniat untuk berjibab. Jadi anggaplah saya beragama Islam yang lebih mementingan hubungan antar manusia daripada Allah...(yah daripada saya dihujat duluan mending saya ngaku duluan.....:D)

Saya sih merasa tidak masalah karena bagi saya, hidup adalah komitmen saya untuk menjalaninya sesuai dengan yang saya yakini dan saya percaya. Sekali lagi ini bagi saya lho, jadi yah kalau tidak setuju silakan toh ketidaksetujuan anda tidak akan serta merta merubah kehidupan saya. Kenapa saya berprinsip seperti itu karena toh semua orang juga melakukan hal yang sama dengan saya, kalau anda tidak percaya dan menyakini kehidupan anda saya rasa anda tidak bahagia kan, termasuk juga menyakin agama anda setengah-setengah sehingga anda bisa bahagia dan menikmati hidup. Jadi saya merasa tidak yakin dan percaya, saya tidak akan melakukannya.

Saya kafir atau atheis??? Saya tidak tahu, tapi mungkin saya lebih memilih nama agama saya Islam KTP mungkin??

Saya tidak mempermasalahkan anda akan menghina kepercayaan saya, bahwa besok saya akan masuk neraka, atau saya adalah mahluk Tuhan yang paling kufur nikmat namun setidaknya saya berjanji pada diri saya sendiri bahwa saya tidak akan pernah membuat agama sebagai alat untuk membenarkan semua tindakan saya yang salah, karena bagi saya agama terlalu suci untuk hanya dijadikan alat politik atau alat untuk memukuli penganut aliran lain misalnya.

Dan yang pasti saya percaya, bahwa Yahudi, Arya, Mongol ataupun Arab adalah ras yang sama di mata Allah, tidak ada yang namanya bangsa pilihan, tidak ada yang namanya bangsa yang paling jahanam, tidak ada yang namanya bangsa yang pasti masuk surga karena saya percaya bahwa semua ciptaan Allah itu pasti ada gunanya. Jadi jika ada yang berbuat jahat akan saya yang pertama akan "meributkannya" seperti pada kasus Sumiati, namun jika berbuat baik maka akan saya rangkul mereka, toh yang saya tahu adalah dunia bukan hanya hitam dan putih, namun juga ada area abu-abu. Jadi saya yakin Yahudi pun gak semuanya setuju dengan Zionisme seperti tidak selamanya Umat Islam setuju dengan negara Palestina.

Jadi itulah agama saya, yang saya yakini dan saya percayai sampai sekarang, Islam KTP.

sumber gambar : www.infospecial.com

Jumat, 19 November 2010

Wahai Anggota DPR Ingatlah Vox Populi Vox Dei

Saya baru saja membaca berita tentang anggota DPR yang mengabaikan rombongan TKW di Bandara Dubai tanpa sadar emosi saya terbakar. Kebetulan saya membacanya bersama salah seorang rekan kerja saya kami berdua awalnya terdiam saking shock dibuat dengan kelakuan para anggota Dewa-Yang-Katanya-Terhormat-Ini. Namun apa yang terjadi adalah tingkah laku mereka bagaikan orang yang baru dapat jabatan alias norak.

Kalau para anggota-dewan-yang-katanya-terhormat ini malu dengan keluguan dan “kebodohan” yang dilakukan para TKW ini, sadarkah kalian bahwa uang yang kalian pakai untuk jalan-jalan ke luar negeri yang katanya Studi Banding itu adalah uang yang dihasilkan para Pahlawan Devisa ini. Apapun alasannya, apapun jabatan kalian dan apapun hambatan kalian, tidak sepantasnya para Pahlawan ini diabaikan begitu saja.

Seharusnya anggota-dewan-yang-katanya-terhormat namun tak pernah sekalipun menunjukan sikap yang terhormat itu tau salah satu ungkapan latin tentang demokrasi Vox Populi Vox Dei, suara rakyat adalah suara Tuhan, jadi ketika TKW yang notabene rakyat yang memilih anda-anda semua untuk mewakili mereka di Dewan Perwakilan Rakyat sedang bingung butuh tuntunan, sudah seharusnya anda-anda yang katanya adalah wakil rakyat turun membantu, karena mereka ini adalah “wakil” Tuhan di dunia yang menugaskan anda untuk menjalankan amanah kalian sebagai wakil rakyat.

Memang hanya seratusan orang, jumlah yang sangat kecil untuk dibantu jika hanya dibandingkan dengan proyek Rumah Susun yang ilmunya sedang kalian pelajari dari Rusia. Namun jika kelompok kecil itu kalian hanya “menikmati” kebingungan mereka dari jauh, maka bagaimana jika anda diamanahkan tugas untuk mengawasi pembangunan Ruman Susun di negara ini, bisa-bisa rakyat tidak yakin apakah rumah susun itu layak ditempati karena pengawasnya tidak becus mengurusnya akibat kebiasaan mengabaikan masalah rakyat.

Jangan anda-anda kira hanya anggota DPR dan Pejabat yang bisa melakukan tugas negara. Seluruh TKI mengemban tugas negara yang lebih berat daripada anda. Dimana mereka harus bekerja di level paling rendah. Tetap menjaga sikap agar bangsa lain pada bangsa Indonesia, padahal mereka disiksa atau yang nasibnya lebih baik direndahkan dan pulang harus memberikan devisa pada negara sekaligus juga diperas habis-habisan oleh para Preman yang menyatakan dirinya petugas ataupun pejabat. Sedangkan anggota DPR, berada pada level tertinggi, fasilitas yang nyaman selama di luar negeri dan tak perlu melakukan apa-apa kecuali petatang peteteng, buktinya saya kok gak pernah melihat bukti nyata hasil dari studi banding. Dan semua itu dibiayai oleh pajak dan devisa negara.

Sekali lagi, tolonglah anggota DPR, jika memang anda “sekolahan” pasti anda tau istilah VOX POPULI VOX DEI, suara rakyat adalah suara Tuhan. Tolong lah sekali lagi tolonglah maknai ungkapan itu baik-baik khususnya bagi anda-anda yang berasal dari Partai Berazaskan Islam memalukan sekali anda melakukan hal tersebut. Ingatlah bahwa Tuhan akan membalas melalui rakyat sikap kalian. Jangan heran PEMILU berikutnya akan banyak GOLPUT karena terlalu kecewa denagn sikap kalian.

Kamis, 18 November 2010

Ketika Seorang Pembantu Adalah Pahlawan Bagi Phillipina

Ketika Seorang Pembantu Adalah Pahlawan Bagi Phillipina

Dulu, waktu saya masih tinggal di Bontang, Kalimantan Timur, rumah saya mendapatkan fasilitas TV kabel dari perusahaan tempat orang tua saya bekerja. Ketika itu kami bisa menikmati siaran CNN, TNT sampai TV dari Phillipina. Sampai sekarang saya tidak pernah melupakan program day show mereka “EAT BULAGA”, saking lucu dan menghiburnya.

Namun yang membuat saya selalu terkesan adalah usaha nasional mereka melepaskan salah seorang buruh migran mereka di Arab Saudi dari hukuman mati karena dituduh membunuh majikannya. Ketika itu awal tahun 90-an dan bagi saya yang tinggal di sebuah kota kecil di Kalimantan, istilah TKW atau buruh migran masih samar-samar dalam otak saya. Namun kisah penyelamatan seorang gadis asal Mindanao itu tidak akan saya lupakan karena seorang Cory Aquino pun turun untuk mengecam Arab Saudi yang pada saat bersamaan ada banyak warga negara mereka mengadu nasib di negeri itu.

Sebenarnya saya lupa dengan gadis Mindanao yang pada usia 17 tahun sudah harus mengadu nasih ke Arab, namun liputan CNN dan juga pemberitaannya di Phillipina (bahasa Inggris tentunya) membuka mata saya bahwa warga Arab Saudi juga bisa berbuat dosa kok.

Ceritanya sebuat saja nama gadis itu Aisyah. Aisyah bekerja di sebuah keluarga Arab baru beberapa bulan karena harus menghidupi keluarganya di Mindanao. Pada suatu hari majikan laki-lakinya yang berusia 60-an tahun berusaha memperkosanya. Aisyah tidak tinggal diam, dia melawan. Mengambil pisau dapur dan menikam majikan laki-lakinya sampai mati.

Oleh keluarga majikannya, Aisyah diserahkan kepada pihak yang berwajib Arab Saudi, tanpa proses hukum yang jelas tiba-tiba Aisyah divonis hukum pancung. Nasib Aisyah diketahui ketika pihak Kedubes Phlillipina mengabsen buruh migran mereka. Ketika Aisyah sudah lama tidak ada kabarnya, maka mereka dengan sigap mencari tahu keberadaan Aisyah yang ternyata usut punya usut sudah menunggu hari untuk dihukum mati.

Pihak Phillipina tidak tinggal diam, mereka langsung mengirim diplomat-diplomat handal ditambah dengan pengacara-pengacara handal mereka. Selain itu mereka tidak segan membayar pengacara dari Arab Saudi untuk membela nasib Aisyah.

Seingat saya saat itu pihak keluarga majikan Aisyah dan pemerintah Arab Saudi keukeuh untuk meneruskan hukuman mati gadis itu. Namun pemerintah Phillipina juga tidak mau “kalah” dari pemerintah Arab Saudi, mereka langsung mengecam keras negara itu dengan dukungan rakyatnya. Juga mengacam akan menarik semua buruh migran mereka di Arab Saudi. Seingat saya ada sebulan lebih Phillipina dan Arab Saudi tarik ulur untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Sebulan kemudian, entah senjata pamungkas apa yang dikeluarkan Phillipina untuk menghadapi arogansi Arab Saudi, Aisyah dibebaskan tanpa syarat apapun. Aisyah akhirnya memilih pulang ke Mindanao. Ketika dia sampai ke Phillipina, gadis itu disambut bak pahlawan oleh rakyat Phillipina bahkan Presiden mereka saat itu cory Aquino pun menyambut Aisyah. Saya ingat saya menangis melihat adegan si Pembantu dipeluk oleh Cory Aquino dengan senyum lebarnya.

Tak lama kemudian kisah si Aisyah ini difilmkan di Phillipina, saya sempat menyaksikan promonya di TV Phillipina sebelum akhirnya TV Phillipina dilarang siaran di TV kabel kami karena terlalu vulgar cara berpakaiannya….hehehehehe….

Setiap kali saya menyaksikan atau membaca berita nasib buruk yang dihadapi buruh migran negeri ini, saya selalu bersyukur saya sempat menyaksikan kisah penyelamatan kemanusiaan yang dilakukan seluruh rakyat Phillipina dan pemerintahnya, karena saya tahu entah kapan akan saya saksikan kisah itu di negara saya….hhhhmmmmmmm……padahal mereka adalah pahlawan kita lho……:(

Cari Blog Ini