Majulah masuk ke dalam dunia Noni

Sebuah perjalanan hidup di pertengahan 30 tahunan...single, bahagia dan selalu mencari petualangan baru....Tinggalkan jejak anda dan ikuti jejak saya di @nonibeen

Selasa, 30 November 2010

I have dreams

Sudah lama saya bermimpi pengen bekerja menjadi penulis. Makanya saya lagi berancang-ancang untuk memulai karir saya sebagai penulis melalui blog ini. Saya berusaha semaksimal mungkin karena saya pernah membuat planning tahunan saya bahwa tahun ini saya harus bisa lepas landas untuk "terbang" mencapai impian saya sebagai penulis.

Pokoknya saya usaha dan kerja keras dulu. Terus belajar, "mencambuk" diri sendiri agar bisa tercapai cita-cita saya yang satu ini.

Impian saya yang kedua adalah bekerja di rumah. Saya pengen punya online store dan jadi freelance writer.

Impian saya yang ketiga adalah saya ingin menulis pidato kampanye buat politikus. Isinya bukan hanya dimengerti oleh kalangan politikus namun juga untuk rakyat biasa. Selain itu isinya bukan hanya tentang janji-janji yang ketinggian, namun harus janji konkrit. Misalnya

"pada tahun pertama saya menjabat sebagai bupati, maka saya menargetkan di Kabupaten saya berdiri sekolah gratis....sama sekali tanpa dipungut biaya apapun sebanyak 2 sekolah dasar. Sekolah ini akan mempunyai kualitas dan kuantitas yang memenuhi standart nasional baik dari sumber daya manusianya yaitu staff pengajar dan karyawan pendukung, juga dari segi bangunan dan sarana pendukung lainnya.
Sehingga anak-anak yang kurang mampu namun punya semangat belajar tanpa melihat prestasi dapat merasakan hasil dari perjuangan para Pendiri Republik ini yaitu Soekarno - Hatta, yaitu dengan mengimplementasikan salah satu pasal dari UUD 45 yaitu setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan semua yang berhubungan dengan pendidikan ditanggung sepenuhnya oleh negara."

Gimana keren gak naskah pidatonya???

Impian saya selanjutnya adalah kuliah lagi. Saya pengen mengambil sejarah, sosiologi, psikologi, hubungan internasinal dan psikologi. Sekarang lagi nyari waktu karena waktu saya belum bisa maksimal untuk kuliha sambil kerja, sekaligus juga uangnya....target saya tahun 2011 saya kuliah lagi.

Apalagi yah?? Menikah kali yah.....hehehehehehehehehe.....


Rabu, 24 November 2010

Cobaan Paling Berat Adalah Ngantuk (Berbagi Pengalaman Editing)


Bekerja di Broadcast sebagai Production Assistant, memang adalah passion saya. Setiap tahap dalam pekerjaan ini saya nikmati, mulai dari pra-produksi sampai produksi yaitu shooting. Namun yang paling berat dalam pekerjaan ini adalah editing.

Kenapa saya bilang editing itu berat? Pertama karena proses editing dilakukan setelah shooting, jadi ketika shooting fisik kita sudah diperas mati-matian dan saat editing tinggal capeknya aja.

Kedua adalah harus timecode setiap kaset. Bagi anda yang belum tahu timecode itu apa, saya mungkin bisa sedikit menjelaskan sedikit. Jika anda mempunyai handycam, maka di sudut kiri atau kanan atas ada deretan angka yang selalu berubah. Nah, itu adalah timecode. Gunanya dalam dunia broadcast adalah untuk menandai gambar atau visual yang akan diambil di kaset tersebut, karena biasanya dalam satu kaset belum tentu semua hasil shooting diambil. Jadi untuk mempermudah dalam editing dan menghemat waktu biasanya dicatat timecode in dan timecode out-nya. Contohnya ada adegan kerusuhan TC (timecode) in 00:10:00:12 - 00:15:01:12. Ini artinya visual yang diambil dalam kaset hanya pada jam ke nol, menit kesepuluh, detik ke nol dan frame ke 12 sampai dengan jam ke nol, menit kelima belas, detik ke satu dan frame kedua belas.

Bisa anda bayangkan betapa melelahkannya jika saya harus men-timecode rata-rata 10 sampai dengan 12 kaset MDV setiap habis shooting. Dengan rata-rata durasi perkaset 35 menit karena kami menggunakan sistem DVCam. Itupun harus saya lakukan malam hari, karena peralatan VTR yang bisa digunakan timecode masih menumpang pada Divisi News.

Setelah di time code habis itu memasukan time code dalam flow/script editing. Ini harus disesuaikan dengan script, narasi (voice over) dan gambar yang sesuai.

Tahap selanjutnya adalah capture atau loading kaset ke komputer editing. Ini masih belum berat karena disini saya sifatnya hanya menunggu.

Nah tahap setelah capture adalah rough cut atau potongan kasar. Jadi saya dan editor harus menyusun gambar sesuai dengan script atau flow editing. Kerumitan editing dimulai. Biasanya ini disambi dengan nge-sync gambar dengan audio. Tahap ini yang paling membosankan karena kita jarus melihat gambar berulang-ulang agar bisa menyamakannya dengan audio. Gak enak kan lihat orang ngomong tetapi suara dan gerak bibirnya tidak sesuai.

Tahap selanjutnya adalah motong durasi. Nah motong durasi adalah proses terlama dalam editing karena tayangan 60 menit hanya membutuhkan durasi bersih program 40 menit. Sedangkan hasil shooting bisa berdurasi 120 menit. Memotong durasi juga ada aturan dan estetikanya. Intinya jangan sampai contentnya hancur dan gambar jumping atau tidak nyambung. Biasanya kami mengantisipasinya dengan stock shot close up atau dengan transisi.

Jujur bagi saya disinilan tahap terberat dalam editing karena mau nggak mau PA dan atau creative harus hadir agar content tetap terjaga. Bayangkan saja anda harus melihat satu adegan sampai 5 kali. Sehingga adegan lucu pun bisa terasa sama sekali gak lucu.

Dalam tahap ini lah saya sering diserang rasa kantuk yang luar biasa. Saya pernah lagi motong tiba-tiba tanpa terasa mata saya langsung tertutup alias saya ketiduran.....aaarrrggghhhhh.....bahkan ketika saya bertuga di acara komedi, rasa kantuk itu juga tak mau pergi.

Setelah motong maka tahap berikutnya adalah menghaluskan pekerjaan, seperti dikasih sound effect, visual effect, grafis, template, super impose, scoring dan Credit Tittle. Ini masih membuat saya semangat karena pekerjaan ini membutuhkan tingkat konsentrasi tinggi. Terakhir di preview oleh saya, kemudian boss saya (producer atau associate producer), Executive Producer setelah keduanya setuju maka saya print di kaset Master On Air.

Jika anda berpikir pekerjaan saya selesai, salah karena berikutnya kaset Master On Air akan saya masukan ke bagian Quality Control. Oleh mereka akan dicek kualitas gambar, audio dan juga sudah sesuai kah dengan kode etik, etika, norma dan agama di Indonesia. Jika belum memenuhi standart itu, maka kaset dikembalikan kepada saya dan saya harus sedikit mengulang proses editing. Tapi jika dianggap layak maka pekerjaan saya selesai.

Tahap QC inilah yang merupakan tahap mendebarkan karena biasanya editing 1 episode bisa memakan waktu seminggu perhari bisa menghabiskan 2 shift atau 16 jam (1 shift = 8 jam) di editing sehingga jika tahap QC gagal maka kami para Production Assistant harus siap kembali mengedit minimal 1 shift atau 8 jam.....hiks.....jangan sampai deh.

Itulah do'a saya hari ini semoga minggu ini saya tidak over shift....:( karena saya bakal ngantuk lagiiiiii.....:(

Sumber gambar uncsa.edu

Selasa, 23 November 2010

Agama Saya Islam KTP


Walaupun bukan Islam yang taat tapi suka atau tidak suka yang membaca, saya memang penganut agama Islam. Walaupun saya gak taat-taat amet, namun sampai saat ini jiwa saya gak sekosong yang selalu digembar-gemborkan oleh para "pecinta" agama tentang kosongnya jiwa jika tidak taat beragama dan juga saya gak jadi penjahat, saya bekerja baik-baik dan berusaha untuk tidak menjahati orang. Saya juga bukan pengguna narkoba walaupun saya tersendat-sendat jika mengaji, dan saya tidak korupsi walaupun saya sama sekali belum punya cita-cita untuk berhaji. Saya juga bukan penganut seks bebas, apalagi berani hamil di luar nikah walaupun sampai sekarang saya gak berniat untuk berjibab. Jadi anggaplah saya beragama Islam yang lebih mementingan hubungan antar manusia daripada Allah...(yah daripada saya dihujat duluan mending saya ngaku duluan.....:D)

Saya sih merasa tidak masalah karena bagi saya, hidup adalah komitmen saya untuk menjalaninya sesuai dengan yang saya yakini dan saya percaya. Sekali lagi ini bagi saya lho, jadi yah kalau tidak setuju silakan toh ketidaksetujuan anda tidak akan serta merta merubah kehidupan saya. Kenapa saya berprinsip seperti itu karena toh semua orang juga melakukan hal yang sama dengan saya, kalau anda tidak percaya dan menyakini kehidupan anda saya rasa anda tidak bahagia kan, termasuk juga menyakin agama anda setengah-setengah sehingga anda bisa bahagia dan menikmati hidup. Jadi saya merasa tidak yakin dan percaya, saya tidak akan melakukannya.

Saya kafir atau atheis??? Saya tidak tahu, tapi mungkin saya lebih memilih nama agama saya Islam KTP mungkin??

Saya tidak mempermasalahkan anda akan menghina kepercayaan saya, bahwa besok saya akan masuk neraka, atau saya adalah mahluk Tuhan yang paling kufur nikmat namun setidaknya saya berjanji pada diri saya sendiri bahwa saya tidak akan pernah membuat agama sebagai alat untuk membenarkan semua tindakan saya yang salah, karena bagi saya agama terlalu suci untuk hanya dijadikan alat politik atau alat untuk memukuli penganut aliran lain misalnya.

Dan yang pasti saya percaya, bahwa Yahudi, Arya, Mongol ataupun Arab adalah ras yang sama di mata Allah, tidak ada yang namanya bangsa pilihan, tidak ada yang namanya bangsa yang paling jahanam, tidak ada yang namanya bangsa yang pasti masuk surga karena saya percaya bahwa semua ciptaan Allah itu pasti ada gunanya. Jadi jika ada yang berbuat jahat akan saya yang pertama akan "meributkannya" seperti pada kasus Sumiati, namun jika berbuat baik maka akan saya rangkul mereka, toh yang saya tahu adalah dunia bukan hanya hitam dan putih, namun juga ada area abu-abu. Jadi saya yakin Yahudi pun gak semuanya setuju dengan Zionisme seperti tidak selamanya Umat Islam setuju dengan negara Palestina.

Jadi itulah agama saya, yang saya yakini dan saya percayai sampai sekarang, Islam KTP.

sumber gambar : www.infospecial.com

Jumat, 19 November 2010

Wahai Anggota DPR Ingatlah Vox Populi Vox Dei

Saya baru saja membaca berita tentang anggota DPR yang mengabaikan rombongan TKW di Bandara Dubai tanpa sadar emosi saya terbakar. Kebetulan saya membacanya bersama salah seorang rekan kerja saya kami berdua awalnya terdiam saking shock dibuat dengan kelakuan para anggota Dewa-Yang-Katanya-Terhormat-Ini. Namun apa yang terjadi adalah tingkah laku mereka bagaikan orang yang baru dapat jabatan alias norak.

Kalau para anggota-dewan-yang-katanya-terhormat ini malu dengan keluguan dan “kebodohan” yang dilakukan para TKW ini, sadarkah kalian bahwa uang yang kalian pakai untuk jalan-jalan ke luar negeri yang katanya Studi Banding itu adalah uang yang dihasilkan para Pahlawan Devisa ini. Apapun alasannya, apapun jabatan kalian dan apapun hambatan kalian, tidak sepantasnya para Pahlawan ini diabaikan begitu saja.

Seharusnya anggota-dewan-yang-katanya-terhormat namun tak pernah sekalipun menunjukan sikap yang terhormat itu tau salah satu ungkapan latin tentang demokrasi Vox Populi Vox Dei, suara rakyat adalah suara Tuhan, jadi ketika TKW yang notabene rakyat yang memilih anda-anda semua untuk mewakili mereka di Dewan Perwakilan Rakyat sedang bingung butuh tuntunan, sudah seharusnya anda-anda yang katanya adalah wakil rakyat turun membantu, karena mereka ini adalah “wakil” Tuhan di dunia yang menugaskan anda untuk menjalankan amanah kalian sebagai wakil rakyat.

Memang hanya seratusan orang, jumlah yang sangat kecil untuk dibantu jika hanya dibandingkan dengan proyek Rumah Susun yang ilmunya sedang kalian pelajari dari Rusia. Namun jika kelompok kecil itu kalian hanya “menikmati” kebingungan mereka dari jauh, maka bagaimana jika anda diamanahkan tugas untuk mengawasi pembangunan Ruman Susun di negara ini, bisa-bisa rakyat tidak yakin apakah rumah susun itu layak ditempati karena pengawasnya tidak becus mengurusnya akibat kebiasaan mengabaikan masalah rakyat.

Jangan anda-anda kira hanya anggota DPR dan Pejabat yang bisa melakukan tugas negara. Seluruh TKI mengemban tugas negara yang lebih berat daripada anda. Dimana mereka harus bekerja di level paling rendah. Tetap menjaga sikap agar bangsa lain pada bangsa Indonesia, padahal mereka disiksa atau yang nasibnya lebih baik direndahkan dan pulang harus memberikan devisa pada negara sekaligus juga diperas habis-habisan oleh para Preman yang menyatakan dirinya petugas ataupun pejabat. Sedangkan anggota DPR, berada pada level tertinggi, fasilitas yang nyaman selama di luar negeri dan tak perlu melakukan apa-apa kecuali petatang peteteng, buktinya saya kok gak pernah melihat bukti nyata hasil dari studi banding. Dan semua itu dibiayai oleh pajak dan devisa negara.

Sekali lagi, tolonglah anggota DPR, jika memang anda “sekolahan” pasti anda tau istilah VOX POPULI VOX DEI, suara rakyat adalah suara Tuhan. Tolong lah sekali lagi tolonglah maknai ungkapan itu baik-baik khususnya bagi anda-anda yang berasal dari Partai Berazaskan Islam memalukan sekali anda melakukan hal tersebut. Ingatlah bahwa Tuhan akan membalas melalui rakyat sikap kalian. Jangan heran PEMILU berikutnya akan banyak GOLPUT karena terlalu kecewa denagn sikap kalian.

Kamis, 18 November 2010

Ketika Seorang Pembantu Adalah Pahlawan Bagi Phillipina

Ketika Seorang Pembantu Adalah Pahlawan Bagi Phillipina

Dulu, waktu saya masih tinggal di Bontang, Kalimantan Timur, rumah saya mendapatkan fasilitas TV kabel dari perusahaan tempat orang tua saya bekerja. Ketika itu kami bisa menikmati siaran CNN, TNT sampai TV dari Phillipina. Sampai sekarang saya tidak pernah melupakan program day show mereka “EAT BULAGA”, saking lucu dan menghiburnya.

Namun yang membuat saya selalu terkesan adalah usaha nasional mereka melepaskan salah seorang buruh migran mereka di Arab Saudi dari hukuman mati karena dituduh membunuh majikannya. Ketika itu awal tahun 90-an dan bagi saya yang tinggal di sebuah kota kecil di Kalimantan, istilah TKW atau buruh migran masih samar-samar dalam otak saya. Namun kisah penyelamatan seorang gadis asal Mindanao itu tidak akan saya lupakan karena seorang Cory Aquino pun turun untuk mengecam Arab Saudi yang pada saat bersamaan ada banyak warga negara mereka mengadu nasib di negeri itu.

Sebenarnya saya lupa dengan gadis Mindanao yang pada usia 17 tahun sudah harus mengadu nasih ke Arab, namun liputan CNN dan juga pemberitaannya di Phillipina (bahasa Inggris tentunya) membuka mata saya bahwa warga Arab Saudi juga bisa berbuat dosa kok.

Ceritanya sebuat saja nama gadis itu Aisyah. Aisyah bekerja di sebuah keluarga Arab baru beberapa bulan karena harus menghidupi keluarganya di Mindanao. Pada suatu hari majikan laki-lakinya yang berusia 60-an tahun berusaha memperkosanya. Aisyah tidak tinggal diam, dia melawan. Mengambil pisau dapur dan menikam majikan laki-lakinya sampai mati.

Oleh keluarga majikannya, Aisyah diserahkan kepada pihak yang berwajib Arab Saudi, tanpa proses hukum yang jelas tiba-tiba Aisyah divonis hukum pancung. Nasib Aisyah diketahui ketika pihak Kedubes Phlillipina mengabsen buruh migran mereka. Ketika Aisyah sudah lama tidak ada kabarnya, maka mereka dengan sigap mencari tahu keberadaan Aisyah yang ternyata usut punya usut sudah menunggu hari untuk dihukum mati.

Pihak Phillipina tidak tinggal diam, mereka langsung mengirim diplomat-diplomat handal ditambah dengan pengacara-pengacara handal mereka. Selain itu mereka tidak segan membayar pengacara dari Arab Saudi untuk membela nasib Aisyah.

Seingat saya saat itu pihak keluarga majikan Aisyah dan pemerintah Arab Saudi keukeuh untuk meneruskan hukuman mati gadis itu. Namun pemerintah Phillipina juga tidak mau “kalah” dari pemerintah Arab Saudi, mereka langsung mengecam keras negara itu dengan dukungan rakyatnya. Juga mengacam akan menarik semua buruh migran mereka di Arab Saudi. Seingat saya ada sebulan lebih Phillipina dan Arab Saudi tarik ulur untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Sebulan kemudian, entah senjata pamungkas apa yang dikeluarkan Phillipina untuk menghadapi arogansi Arab Saudi, Aisyah dibebaskan tanpa syarat apapun. Aisyah akhirnya memilih pulang ke Mindanao. Ketika dia sampai ke Phillipina, gadis itu disambut bak pahlawan oleh rakyat Phillipina bahkan Presiden mereka saat itu cory Aquino pun menyambut Aisyah. Saya ingat saya menangis melihat adegan si Pembantu dipeluk oleh Cory Aquino dengan senyum lebarnya.

Tak lama kemudian kisah si Aisyah ini difilmkan di Phillipina, saya sempat menyaksikan promonya di TV Phillipina sebelum akhirnya TV Phillipina dilarang siaran di TV kabel kami karena terlalu vulgar cara berpakaiannya….hehehehehe….

Setiap kali saya menyaksikan atau membaca berita nasib buruk yang dihadapi buruh migran negeri ini, saya selalu bersyukur saya sempat menyaksikan kisah penyelamatan kemanusiaan yang dilakukan seluruh rakyat Phillipina dan pemerintahnya, karena saya tahu entah kapan akan saya saksikan kisah itu di negara saya….hhhhmmmmmmm……padahal mereka adalah pahlawan kita lho……:(

Selasa, 16 November 2010

Sarinande....Putri Sarinande

Waktu saya masih kecil, Bapak saya masih menjadi orang tua yang idealis maklum saya anak kedua. Kakak dan saya hanya beda 15 bulan. Kebetulan juga saya lahir ketika Bapak saya sudah cukup berumur pada saat itu, sehingga saya cukup “dimanja”.

Salah satu bentuk kasih sayang Bapak saya adalah tiap malam saya selalu dikelonin tidur sambil Bapak menceritakan dongeng atau cerita rakyat, kalau lagi kumat ribetnya Bapak saya akan menceritakan cerita Mahabrata terlepas saya mengerti atau tidak, maklum masih batita. Kalau malas untuk bercerita, Bapak saya akan menyanyikan lagu. Sebenarnya suara Bapak saya out of tune alias tidak merdu sama sekali, namun saat itu bagi saya suara beliau paling bagus sedunia dan semua lagu yang dia nyanyikan membuat saya terhibur.

Lagu yang dipilih pun lagu-lagu daerah seperti Padang Bulan dan Gundul-Gundul Pacul, maklum Bapak saya 100 persen aseli Jawa Timur. Saat itu Bapak saya hanya berbahasa Indonesia sekitar 30 persen, selebihnya Bahasa Jawa.

Namun biarpun saya sudah di-brainwash dengan lagu-lagu Jawa. Lagu kesukaan saya waktu kecil adalah Sarinande, lagu Maluku. Seingat saya, pada umur 3 tahun lagu itulah yang pertama kali saya ingat dan hapal liriknya. Bukan hanya ikut-ikutan, tapi saya bisa menyanyikannya dengan baik. Mungkin sel-sel dalam otak saya dalam diri saya ingin menyatakan sebagian dari diri mereka adalah dari Maluku, karena Mama saya adalah orang Ambon.

Sayangnya lagu tentang seorang Putri bernama Sarinande ini jarang sekali diperdengarkan ketika saya dewasa. Jadi ketika di youtube, ada bule yang memainkan lagu ini dengan gitarnya dan mengatakan lagu ini adalah lagu dari Malaysia, saya tidak heran. Karena siapa yang tahu dengan lagu ini di jaman sekarang dimana lagu-lagu daerah hanya menjadi raja di daerah masing-masing.

Saya sedikit memiliki keberuntungan karena tumbuh di masa TVRI masih jaya dengan siaran-siaran kedaerahannya, seperti musik daerah dan drama daerah produksi TVRI Stasiun Pusat dan daerah. Saya jadi bisa tahu banyak lagu daerah dan cerita. Ketika saya ditugaskan pada program dengan sentuhan tradisional, saya harus mencari lagu-lagu daerah untuk dinyanyikan sinden maka saya punya banyak referensi lagu daerah melebihi rekan sekerja saya yang tumbuh pada saat TV swasta sudah merajai layar kaca, berkat siaran TVRI jaman dulu.

Ini membuat saya prihatin, pada suatu hari lagu Sarinande akan menjadi lagu daerah Belanda karena seringnya penyanyi Belanda keturunan Ambon menyanyikannya bahkan lagu ini sudah seperti lagu wajib masyarakat Belanda. Bersamaan itu lagu itu “punah” di Indonesia.

Impian saya ketika saya punya anak, saya ingin lagu yang pertama kali mereka kenal, tahu dan nyanyikan adalah lagu Sarinande seperti saat saya masih kecil. Bukan lagu-lagu band yang liriknya saja sudah tidak pantas mereka tahu, apalagi dinyanyikan…..semoga……

Tulisan ini juga dipublikasikan di the30ssomethingwoman.blogspot.com

Senin, 15 November 2010

CAPEK....hiks....

Setelah shooting kemarin malam yang isinya lari-larian, apalagi saya kena tugas jagain handycam dan didandanin hantu karena badanku kan gede jadi mau ngumpet gak bisa jadi yah saya memutuskan untuk minta didandanin jadi hantu.

Eh, bukannya takut malah bikin camera man ketawa. Apalagi yang namanya Modjo malah sempet-sempetnya ngasih kaset sama "hantu".....hehehehehehe....

Anyway begitu selesai dan pulang saya baru sadar ternyata kaki berasa pegel banget. Seluruh badan pegel, saking pegelnya sampe susah mau tidur.....hiksss.....jadi tidur jam 02.00 dini hari bangun lagi jam 06.00 gara-gara suara Bapak ngobrol sama pembantu kedengaran sampai ke kamar.

Udah gitu telpon dari kantor soal DVD program LSF, cukup membuat tidur berasa punya combreak.

Akhirnya saya bangun dengan terpaksa pukul 11.30, mandi terus siap-siap ke kantor karena mau ada survey pkl. 13.00 ke lokasi shooting selanjutnya. Sempetin makan siang di rumah, lumayan lah walaupun sop-nya agak hambar karena konsumsi garam harus dikurangi tapi kan gratisan....hehehehehehe....

Abis itu berangkat naik Busway, di Busway ketemu sama Kunti, temen seangkatan masuk ke Trans TV. Di tengah jalan, ada Ibu gendong bayi, ya udah lah ngalah aja kasih Ibu itu tempat duduk abis aku gak bisa ngebayangin si Ibu harus gendong bayi, gak bisa pegangan eh Bis penuh lagi. Bisa-bisa Busway ngerem dia jatuh deh sama bayinya.

Jadilah aku berdiri selama perjalanan dari Ragunan ke Mampang, lumayan 20 menitan Karena lancar coba kalau macet.....hiks....hiks..... Akhirnya pas sampe kantor aku kakiku capek lagi dan sekarang berasa capek banget.....mana sekarang denger Tim lain dimarahin sama Boss karena Bintang Tamu-nya gak kuat....aduh jadi pengen pulang terus liburan di rumah.....:(

Minggu, 14 November 2010

DI DUNIA INI ADA BERAPA JALAN???

Saya tinggal di sebuah perkampungan yang lumayan padat di Jakarta Selatan. Karena namanya aja kampung, maka jangan heran jika sepanjang waktu banyak keramaian, mulai dari Ibu-Ibu ngumpul di depan rumah sampai suara teriakan anak-anak bermain.

Saya sih senang-senang aja, karena seringkali percakapan anak-anak seringkali membuat saya terhibur saking lucunya. Salah satunya percakapan yang saya dengar ketika akan berangkat kerja.


Anak 1 : Di dunia ini ada berapa jalan?

Anak 2 : Yah banyak dong kan dunia luas.

Anak 1 : Gak banyak kok. Jalan depan, jalan belakang, belok kanan, belok kiri,..........(saya sudah gak bisa denger penjelasannya karena sudah ketawa lebar).

Anak 2 : Oooooo iya yah....

Anak 1 : Tuh kan gak sampe 10.

Saya : (cuma bisa menahan ketawa.....hehehehehehehe).

Sumber gambar : ciaceph.wordpress.com

MIMPI YANG GAK MUNGKIN TERWUJUD

Kalau saya bisa memilih bakat, saya ingin sekali punya bakat nyanyi dengan memiliki suara seperti Jenifer Hudson atau Charice Pempengco. Sayangnya biar Mama lumayan bisa nyanyi, saya tetaplah anak yang mewarisi gen Bapak saya, saya sama sekali tidak bisa nyanyi atau memainkan alat musik. Bakat musikal saya nol jika dibandingkan dengan kakak dan kedua adik saya. Payah yah....

Tetapi walaupun begitu saya suka nyanyi...suka sekali. Tapi yah itu untuk konsumsi sendiri karena suara saya gak ngerti istilah pitch control alias sama sekali gak ada merdu-merdunya. Makanya saya suka nyanyi di kamar mandi atau kalau di rumah sendiri. Kalaupun nyanyi di luar, pasti sambil rame-rame karena saya trauma diejekin sama teman-teman sekolah saya dulu kalau suara saya tuh parah banget keluar nadanya.....hehehehehe....

Jadi sampai sekarang, kalau diajakin teman-teman ke Karaoke, saya gak pernah nyanyi. Saya cuma meramaikan aja plus ikut urunan pas bayar. Teman saya pernah nanya kok saya tetap bayar sih padahal gak pernah nyanyi. Bagi saya melihat teman-teman saya berbuat gila di Karaoke sudah menghibur saya, yah udah saya ikutan aja bayar toh saya juga ikutan terhibur.

Tapi jangan salah walaupun saya gak bisa nyanyi, kuping saya sedikit peka sama penyanyi yang fals. ini karena dulu saya dapat pelajaran seni suara di SMP, yang ngajar namanya Bu Minar. Beliau mengajarkan cara menyanyi dengan baik, malah seringkali kami sekelas disuruh koor sebuah lagu dengan sistem suara satu suara dua. Tentu saja ini menjadi keahlian teman-teman saya yang beragama Kristen karena mereka terbiasa nyanyi di Gereja dengan pembagian suara seperti itu. Sedangkan yang Islam, jarang yang bisa tetao teguh suaranya menjadi suara satu atau suara dua, yang ada suka berlarian mengikuti suara dominan.....hehehehehehe.....seperti saya.

Latihan nyanyi seperti ini berat namun menyenangkan karena dengan begitu sedikit banyak tau bagaimana menyanyi yang baik secara berkelompok.

Dengan banyaknya kompetisi menyanyi di TV. Setiap mendengar komentar dewan juri, saya seperti kembali ke masa saat Bu Minar masih mengajar saya tentang teori seni suara dan tentang bagaimana "disiplin" menjaga nada dasar suara dari awal sampai akhir lagu. Satu lagi, tidak pernah memakai teknik falseto karena itu suara harus lepas, selepas-lepasnya.

Kalau sudah begitu saya jadi punya mimpi yang saya rasa tidak mungkin terwujud, karena toh saya menyadari kemampuan saya menyanyi. Impian saya adalah berdiri di sebuah panggung audisi seperti Britain's Got Talent lalu ada Simon Cowell disitu. Setelah perkenalan dengan Simon yang penuh pandangan under estimate sama saya. Saya akan menyanyikan lagu antara lagu Pie Jesus, Danny Boy, I will always love you pokoknya lagu-lagu terkenal susah dibawakan karena memerlukan bakat dan teknik luar biasa. Setelah saya menyanyikannya Simon Cowell akan menunjukan muka "Wow" lalu sumringah. Dan dia akan berkata "You are not a good singer........................but a fantastic singer.....".

Woooooowwww.......saya akan melonjak kegirangan, begitu juga keluarga saya. Lalu saya masuk ke dalam seluruh program berita di Indonesia sebagai The Next Anggun C. Sasmi karena telat mengharumkan nama Indonesia......wwwwwwwwwwwwwoooooowwwwwwwwww.........

Aaaahhhh mimpi yang indah.....:D

Resep Masakan Andalan Bapak


Kebetulan orang tua saya tinggal di Kalimantan Timur. Selain karena kami sekeluarga lama tinggal di Bontang, Kalimantan timur sehingga orang tua saya sudah memiliki rumah pribadi disana, juga karena saya mempunyai dua keponakan, anak dari kakak saya, sehingga kedua orang tua saya saling bahu membahu bersama kakak dan istri untuk merawat kedua keponakan saya.

Kadang-kadang orang tua saya mengunjungi saya dan adik saya di Jakarta, karena kami sendiri baru bisa mengunjungi mereka pas Lebaran. selaian karena jatah cuti, juga karena beratnya perjalanan yang harus saya tempuh untuk pergi ke Bontang. Jadi yaaahhh biarkanlah bapak saya yang mengunjungi saya, apalagi hobi Bapak jalan-jalan dan bisa dikatakan kalau dibiarkan bisa ngalahin Trinity dan membuat buku Older Traveller.

Selain itu, Bapak saya suka masak. Keturunan dari keluarga Eyang Ti saya. Dulu waktu saya tinggal sama orang tua saya, Bapak lah yang menjadi juru masak keluarga bukan Mama. Ini karena kami tidak mempunyai pembantu, jadi Bapak urusan dapur, Mama urusan nyuci baju dan lain-lainnya. cukup adil kan? Apalagi dalam berumah tangga yang dibutuhkan bukan hanya cinta namun juga kemitraan.

Anyway busway, masakan Bapak itu enak banget. Apa aja yang dimasak dengan bumbu sederhana dan cara masak yang sederhana, semuanya enak. Ada satu resep andalan keluarga besar Bapak, yaitu Tahu Kecap. Membuatnya sederhana dan sangat ampuh untuk menghadapi "mati gaya" dalam menentukan lauk.

Resepnya sederhana banget, yang dibutuhkan adalah tahu digoreng seperti biasa, bawang merah, cabe dan kecap. Kunci dari masakan ini adalah penentuan kecapnya. Bapak saya adalah orang yang fanantik dengan kecap, jadi makan apapun harus dengan kecap. Seingat saya Bapak menggunakan Kecap ABC, Sedaaaap dan Giant (ini karena murah banget....hehehehehe).

Ok sekarang cara membuatnya, pertama tahu digoreng seperti biasa. Lalu siapkan ulekan atau mangkok, masukan kecap secukupnya, bawang merah yang sudah diiris-iris dan irisan cabe, lalu aduk hingga rasa kecap menjadi pedas, kalau pakai ulekan bisa diulek.

Lalu masukan tahu yang sudah di goreng, campurkan tahu dengan kecap. Usahakan tahu tidak hancur namun kecap dapat masuk ke dalam tahu. Daaaaaaaaaaannnnnnnnn selesai sudah. Makan dengan nasi hangat......mantab.

Selamat mencoba......


Kamis, 11 November 2010

MISS GOSSIP, AM I????

Yang namanya gosip, sayang banget kalau ketinggalan. Mulai dari gosip selebriti sampai gosip dikalangan keluarga sendiri. Bener gak??? Saya sendiri termasuk penikmat gosip....ngaku lah saya kalo gak munafik juga. Saya menikmati gosip dari selebriti baik luar maupun dalam....dengan catatan....dengan catatan lho gosipnya bukan set-up atau istilah lainnya celebrity stunt, kayak kasus perkelahian antara dua artis seksi tanah air demi promo film mereka....gak deh.

Gosip kedua yang saya gak suka adalah saling menjelek-jelekan calon mantan pasangan ketika mau cerai.....uuuuhhhh menyebalkan banget, apalagi inget waktu mereka baru nikah kayaknya mahluk yang dinikahinya adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna....eeeehhh begitu cerai dibuang aja kayak t*i dengan saling menjelek-jelekan mantan pasangan masing-masing.

Kalau udah gitu jadi inget Sheila Madjid ketika dalam proses perceraian dengan suami pertamanya, apalagi proses perceraian di Malaysia bisa memakan waktu lama, setahun aja udah termasuk untung karena pemerintah Malaysia memegang prinsip jika menikah dipercepat sedangkan perceraian diperlambat, sesuai dengan Islam.

Balik lagi ke Sheila Madjid, ketika itu dia sedang terkatung-katung dalam proses perceraian. Jadi begitu ditanya oleh wartawan infotaiment Indonesia tentang gosip perceraiannya, maka dengan sangat hati-hati dia menjawab "Sekarang status saya masih seorang istri, maka sudah kewajiban saya melindungi harga diri suami saya. Haram dalam Islam seorang istri menjelek-jelekan suaminya". Gila yah, padahal menurut gosip yang beredar dia kena KDRT. Malah gosipnya lagi nih waktu hamil anak kedua, dia masih dipukulin sama suami pertamanya. Hebat banget Sheila karena setelah diperlakukan seperti itu dia tetap melindungi harga diri suaminya.

Kembali lagi ke soal gosip, saya juga sebel kalo ngomongin gosip yang menyangkut dokumentasi pribadi selebriti. Ok lah mereka selebriti, semua yang mereka lakukan ingin diketahui khalayak tapi kalau itu berupa dokumentasi pribadi kayak kasus Ariel dan Luna Maya jangan lah sampai membuat mereka menjadi penduduk Sodom dan Gomora, langsung dihujat kayak yang menghujat paling bersih dan suci sendiri.

Anehnya karena saya selalu update dalam dunia pergosipan selebriti tetapi saya malah gak terlalu update gosip kantor, keluarga bahkan dulu saya baru tau gosip seorang teman pada jaman SMA ketika kuliah tahun ketiga.....kuper banget sih??

Bukan hanya itu, kemarin ada teman sekantor saya tapi beda divisi yang saya tahu kabar terakhir dia sudah lamaran dengan cowok A. Tiba-tiba ketemu sudah hamil, begitu ditanya kabar cowok A yang saya kira jadi suaminya, dia ketawa dan bilang dia sudah menikah dengan cowok B. Lha artinya saya ketinggalan gosip hampir 2 tahun dong....:(

Tapi entah kenapa oleh salah seorang boss saya, saya dijulukin Miss Gosip di kantor, padahal kan saya juga sering banget gak ngikutin perkembangan gosip....sssooooo MISS GOSIP, AM I???

Aku Wanita Gaptek

Entah kenapa aku ini selalu "gagap" dalam teknologi. Sejak jaman aku masih SMP ketika sekolahku memperkenalkan aku pada tekhnologi bernama komputer. Aku selalu mati kutu tak mengerti, padahal waktu SMP aku termasuk anak pintar lho. Tetapi bahasa-bahasa DOS membuat aku bingung, kok bisa sebuah mesin membuat sesuatu yang menakjubkan hanya dengan menuliskan simbol-simbol dan karakter yang tidak aku mengerti.

Hari ini terulang lagi kejadian yang membuktikan aku adalah wanita gaptek. Di jaman milenium ini aku belum bisa me-set laptopku terhubung dengan internet dengan cara wireless atau menggunakan fasilitas WIFI. Tentu saja membuat rekan sekerjaku tertawa, punya laptop kok cuma dibuat ngetik doang.....hehehehehehe....

Makanya sampai sekarang, aku selalu punya gadget yang mudah-mudah aja. Kayak laptop biasa, MP3 player daripada IPod, HP model jadul dan lain-lain. Kalau terlalu modern kayak BB, malah membuat aku pusing daripada rusuh di kemudian hari dan gak maksimal penggunaannya mending aku tetap bertahan dengan gadget yang sudah ada aja deh.

Senin, 08 November 2010

MEMBERSIHKAN WAJAH YANG DAPAT MENGURANGI JERAWAT

Akhirnya setelah sekian lama gak update blog ini karena kerajinan nulis di kompasiana akhirnya aku balik lagi ke blogspot....hip...hip....horray....hip....hip....horray......janjinya sih bakal rajin meng-update blog ini, untuk pemanasan opening website yang baru, lebih bertema broadcast.

Oia, sebelumnya saya cerita dulu nih, teman saya Rini mengajak saya membuat website yang temanya broadcast khususnya TV. Jadi apapun tentang pekerjaan di TV mulai dari kreatif sampai producer akan kami bahas di website tersebut. Sekarang masih dirancang oleh Mas Ipul, suami Rini, mudah-mudahan bulan depan kami sudah bisa launching website tersebut yah.

Ok, sekarang saya mau posting soal membersihkan wajah yang efektif dan bisa mengurangi jerawat. Tentu saja sudah saya buktikan dan praktekan. Tetapi seperti kata-kata make up guru di youtube tidak semua proses dan produk cocok untuk kulit anda, jadi yah please...please jika tidak cocok sebaiknya jangan dilanjutkan. Biarlah mubazir membuang barang daripada kulit muka jadi rusak.

Tahap pertama yang harus dilakukan adalah cuci tangan. Tangan adalah alat yang paling penting dalam membersihkan muka, jadi tangan harus dalam keadaan bersih. Jadi amat diharuskan mencuci tangan dengan menggunakan sabun. Gak mau kan kotoran dari tangan pindah ke wajah

Kedua, oleskan susu/lotion pembersih ke wajah dan leher. Saran saya cari susu/lotion pembersih yang cocok dengan kondisi wajah anda. Kalau saya menggunakan lotion pembersih dari Mustika Ratu Lemon untuk kulit berminyak dan berjerawat. Sebelumnya saya menggunakan Ristra untuk normal and oily skin. Kedua produk tersebut bekerja dengan baik di kulit saya, hanya Ristra harus dibersihkan dengan kapas basah dan Mustika Ratu jika sudah dibersihkan akan berasa berminyak.

Pijat wajah dengan melakukan gerakan memutar selama lebih kurang 1 menit di setiap bagian wajah. Ini harus dilakukan agar lotion pembersih menyerah ke dalam kulit dan mengikat semua kotoran. Pijatan ini juga berguna agar kulit sedikit rileks sehingga memperlancar aliran darah ke kulit wajah.

Setelah itu angkat lotion dengan menggunakan kapas. Bisa dengan kapas yang dibasahin air atau dengan washlap yang sudah dibasahi air hangat. Saya sudah mencoba semuanya, hanya jika menggunakan washlap rasanya kulit wajah saya lebih rileks.

Tahap ketiga, mencuci wajah dengan sabun muka. Sabun muka pun harus sesuai dengan jenis dan masalah kulit. Sekarang saya menggunakan Sariayu Sabun Jerawat. Sebelumnya saya menggunakan Sabun Bulus, yang saya beli dari teman kantor, karena harganya cukup mahal 30 ribu makanya saya ganti dengan Sabun Sariayu yang hanya 11 ribu.

Sabun Bulus memang membuat kulit wajah menjadi lebih halus dan jerawat lebih cepat sembuh, sedangkan sabun Sariayu memberikan rasa bersih dan juga mempercepat sembuhnya jerawat.

Sekali lagi pijat wajah dengan gerakan memutar selama 1 menit di setiap bagian wajah dan leher. Setelah itu bilas sampai bersih. Lalu keringkan dengan handuk bersih.

Tahap terakhir, memberikan toner atau penyegar ke wajah. Konon penyegar berguna untuk mengecilkan pori-pori. Kalau saya sih lebih berpikir penyegar berguna untuk membersihkan sisa-sisa lotion dan sabun.

Saya menggunakan Penyegar Sariayu Lemon untuk kulit berminyak dan berkerawat. Sebelumnya saya memakai Pond's untuk kulit berminyak namun saya merasa kadar alkohol Pond's agak tinggi, sehingga uap alkohol membuat mata saya perih.

Setelah membersihkan wajah, biasanya saya akan memberi obat jerawat. Saya gak biasa memakai cream malam walaupun umur sudah kepala 3....tetapi so far perawatan wajah ini mengurangi jerawat dan membuat wajah saya jadi halus.

*Semua produk yang saya sebutkan, saya beli sendiri tidak ada sponsor dalam postingan ini.

Cari Blog Ini