Majulah masuk ke dalam dunia Noni

Sebuah perjalanan hidup di pertengahan 30 tahunan...single, bahagia dan selalu mencari petualangan baru....Tinggalkan jejak anda dan ikuti jejak saya di @nonibeen

Jumat, 24 Juni 2011

(Review) Film Serdadu Kumbang “Pesan Apakah yang Ingin Disampaikan”

Saya selalu menyambut gembira hadirnya Film Indonesia yang menggugah hati di ranah layar lebar Indonesia yang semakin sesak dengan segala keseronokannya.  Jadi begitu saya tahu film besutan pasangan suami istri Nia dan Ale Sihasale main di bioskop, secara impulsif saya membeli tiketnya.  Padahal biasanya saya selalu membaca dulu review film agar jiwa saya yang butuh hiburan cerdas dapat terpenuhi (iiiihhhhhh congkak sekali yah saya)
 
Serdadu Kumbang, bercerita tentang seorang anak laki bernama Amek yang diperankan dengan apik oleh Yudi Miftahudin.  Terlepas dia menderita bibir sumbing, kehidupan sebagai anak-anak di Desa Mantar, Sumbawa Besar, NTB begitu menyenangkan.  Seakan bibir sumbing hanya bagian dari wajahnya bukan cacat, kehidupan Amek begitu berwarna warni bersama kedua sahabarnya Umbe (Aji santosa) dan Acan (Fachri Azhari).

Amek sendiri tinggal bersama Ibu (Titi Sjuman) dan Kakak perempuannya yang rajin dan pintar bernama Minun.  Sedangkan ayah Amek sedang menjadi TKI di Malaysia, yang kemudian membuat Amek nekat menukarkan kambing milik keluarganya demi membeli HP agar bisa menelpon ayahnya.

Selain masalah keluarga, Film ini juga ingin mengkritik pendikan dan sistem pendidikan Indonesia.  Banyak yang ingin disampaikan dari kekerasan dalam pendidikan yang diwakili oleh Alim (Lukman Sardi), guru yang terkenal disiplin bin killer, sampai guru yang hanya mengukur kemampuan murid dari lulus tidaknya ujian yang diperankan dengan baik sekali oleh Dorman Borisman.

Favorit saya adalah tokoh Kiai desa yang diperankan oleh Putu Wijaya.  Disini beliau ingin menggambarkan bahwa kebijaksanaan seseorang tidak dapat dibeli dengan gelar sarjana atau jabatan guru, namun hanya diperoleh dari belajar dan kerendahan diri.

Selain itu film ini sarat dengan humor dan dialog yang cerdas, yang dibuat secara natural.  Sehingga jangan heran sepanjang film kita akan tertawa.  Sayangnya walaupun film anak-anak, film terlalu susah untuk ditangkap oleh penonton anak-anak.  Bahkan penonton anak-anak yang menonton bersama saya, hanya mempermasalahkan/ mentertawakan sumbingnya bibir Amek.

Film produksi Alenia sayangnya terlalu banyak pesan ingin disampaikan bahkan masalah TKI asal Sumbawa yang diwakili tokoh Zack ayah Amek pun dibahas.  Tak heran sampai pada akhir film alur ceritanya dipaksa habis dan menggantung.  Bukan hanya itu, menonton film ini seakan menonton film produksi jaman orde baru sakin banyaknya yang ingin disampaikan, seakan penonton dipaksa untuk menjejalkan ide dan kritik terhadap sistem pendidikan Indonesia yang buruk. Saking banyaknya kritik sampai saya sempat berpikir apakah pasangan Ale dan Nia Sihasale begitu tidak sukanya dengan sistem pendidikan Indonesia.

Hal yang lain yang tidak saya suka adalah adegan Amek dan kawan-kawan berkunjung ke Sekolah yang dikelola oleh PT. Newmont dan ketika Amek akan dioperasi oleh dokter di Rumah Sakit PT Newmont.  Saya tahu film ini disponsori oleh PT. Newmont tetapi mbok yah jangan dipaksakan adegan itu, seakan ingin menggambarkan hubungan mesra PT. Newmont dan masyarakat sekitar.  Sehingga membuat saya curiga, semakin terlihat mesra di film semakin bermasalah hubungan mereka…..:D

Satu lagi yang membuat film ini agak nanggung adalah editingnya.  Entah kenapa editing film ini agak kasar, sayang sekali sebenarnya untuk film bagus besutan sutradara Ale Sihasale.  Hal ini dapat dimaklumi karena beberapa dialog terlalu kritis sehingga mungkin saja LSF tidak berkenan, contohnya saja ketika adegan Amek berpura-pura menjadi penyiar di sebuah jendela gubuk, banyak dialog kritis dan lucu keluar dari mult bocah kelas 5 SD ini.

Terlepas dari itu semua, film tetap harus dan wajib ditonton.  Bahkan saya tidak heran jika Yudi Miftahudin akan masuk dalam nominasi aktor terbaik bahkan meraih gelar aktor terbaik dalam Piala Citra.  Bocah ini berhasil membuat penonton menangis tanpa harus meraung-raung ala sinetron, termasuk juga saya.  Apalagi film ini juga berhasil membuat saya ingin berkunjung ke Desa Mantar dengan gambar-gambar yang berhasil menangkap keindahan Sumbawa.

 

Rabu, 15 Juni 2011

Olah Raga Yang Paling Ramah Untuk Orang Gemuk Adalah Jalan Kaki



Sudah hampir sebulanan saya punya rutinitas baru yaitu olah raga jalan kaki.  Olah raga ini saya lakukan karena saya merasa terlalu gemuk dan saya suka kehabisan napas jika naik tangga.  Ditambah lagi saya juga sering merasa kelelahan jika sedang shooting.

Akhirnya saya mantapkan hati saya untuk berolah raga.  Olah raga yang paling aman adalah jalan kaki.  Sayangnya saya sudah sekali untuk menentukan waktu yang tepat untuk menjalankannya.  Akhirnya saya nekad bangun pukul 04.30 (subuh) lalu saya jalan kaki selama 1 jam.  Sampai sekarang walaupun suka kebablasan, namun saya tetap mengusahakan untuk jalan kaki sengantuk apapun yang saya rasakan.

Menurut sebuah video kesehatan yang saya tonton, ditambah dengan artikel-artikel kesehatan yang ada di majalah, jalan kaki adalah olah raga termudah sekaligus efektif untuk menurunkan berat badan dan kardio, sekaligus juga minim resiko cidera.  Jalan kaki amat disarankan bagi penderita obesitas karena efek tekanan pada lutut tidak sekeras dan seberat ketika berlari.

Namun olah raga jalan kaki juga harus dilakukan dengan tepat agar hasil yang ingin didapatkan maksimal.
  1. Pertama pergunakan lah pakaian yang nyaman.  Kalau saya, saya menggunak T-shirt dan celana olah raga.  Sebenarnya menggunakan jenis baju apapun tak masalah asal nyaman.
  2. Pakailah sepatu olah raga yang nyaman.  Kalau saya saya akan memilih dengan sepatu yang punya bagian tumit lembut, karena sebagai oran yang terkena obesitas daerah tumit saya amat rentan pada cidera.  Saya sarankan jangan berjalan kaki tanpa alas kaki apapun yang terjadi.  Pertama tumit kita butuh support agar tidak cidera, kedua kaki anda sakit walaupun menurut beberapa sumber mengatakan anda bisa pijat refleksi secara gratis, namun rasa sakit membuat anda memperlambat jalan anda sehingga efek kardionya berkurang, ketiga kerikil dapat masuk ke dalam kaki anda seperti yang dialami adik saya.  Untuk mengeluarkannya, adik saya harus dioperasi.  Keempat bagi perempuan, jalan kaki tanpa alas kaki membuat kaki anda akan mudah kapalan dan itu artinya tidak sedap dipandang mata.
  3. Pakailah kaos kaki yang nyaman.  Kaos kaki berguna untuk mengurangi gesekan, menyerap keringat dan memberikan rasa empuk di kaki.
  4. Lakukan lah jalan kaki dengan perut kosong, sehingga lemak yang akan terbakar bukan gula.
  5. Lakukan peregangan, khususnya bagian betis dan paha anda.
  6. Melangkah lah dengan tumit terlebih dahulu lalu gelinding telapak kaki menuju jari kaki.  
  7. Ayunlah tangan sehingga membuat anda mempercepat langkah anda, sekaligus juga mengolahragakan tangan anda.
  8. Jalan kaki disini bukan jalan kaki santai seperti ketika anda sedang menikmati pemandangan, namun jalan kaki ketika anda hampir ketinggalan bis yang akan mengantar anda ke kantor.
  9. Jalan kaki minimal selama 1 jam, atau ada beranggapan 10000 langkah.  Kalau saya, saya berjalan kaki selama 1 jam, karena saya tidak punya alat untuk menghitung langkah.
  10. Lakukan lah minimal seminggu 3 kali.  Untuk hasil yang efektif setiap hari.
Sampai saat ini memang berat badan saya belum berkurang secara signifikan, namun ketika shooting saya jadi tidak mudah lelah.  Dan yang lebih menyenangkannya ketika saya naik tangga, saya tidak ngos-ngosan.

Minggu, 12 Juni 2011

TIPS BERENANG YANG AMAN DAN NYAMAN


Saya sering kali melihat perempuan niatnya pergi berenang, akhirnya mentok cuma ngobrol di bangku pengunjung atau di tepi kolam renang, itupun setelah berenang cuma 15 menit.  Pulangnya mereka akan mengaku habis berenang dan pastinya setelah itu kelaparan sehingga yang tadinya niat mau olah raga jadinya malah menambah berat badan.

Inilah yang kemudian menjadi rumor bahwa berenang malah membuat badan menjadi besar.  Yang benar karena tidak maksimal maka olah raganya sehingga malah membuat lapar, apalagi kalau sudah kedinginan.  Jadi tidak heran baru berenang sekali sudah naik berat badan.

Kedua, serinng juga karena tidak mau kulitnya gelap sehingga kegiatan berenang adalah kegiatan yang patut dihindari.  Padahal kalau kita mau, berenang di pagi dan malam hari bisa menjadi pilihan.  Saya sendiri memilih untuk berenang di pagi hari sehingga kulit saya tidak terlalu tepapar oleh matahari.

Ini adalah tips agar anda bisa berenang dengan nyaman.
  1. Pilihlan baju renang yang nyaman untuk anda dan sekitarnya.  Simpan dulu bikini anda jika lingkungan anda tidak terbiasa dengan bikini, jika anda nekat yang ada anda akan risih dilihatin orang begitu juga sebaliknya orang akan risih ngelihatin anda.  Juga jangan lah berenang memakai kaos dan celana panjang, ok mungkin anda seorang yang memegang ketentuan agama dengan kuat namun apa nggak repot tuh.  Sekarang juga sudah banyak dijual baju renang khusus untuk perempuan berjilbab dengan harga terjangkau.  Bahkan merk Reebok juga sudah mulai menyediakan baju renang khusus perempuan berjilbab. Selain itu perhatikan juga ukurannya, pilihlah ukuran tepat agar anda bisa berenang dengan nyaman.  Jadi jika anda membeli baju renang anda HARUS WAJIB mencobanya untuk mendapatkan ukuran yang tepat.
  2. Pakailah kacamata renang.  Mungkin anda tidak punya topi renang, tapi benda yang satu ini wajib dipunyain dan tentu saja harus dipakai bukan hanya menjadi hiasan kepala.  Kondisi kolam renang di Indonesia (kecuali anda berenang di hotel) amat memprihatinkan dengan kandungan klorit tinggi.  Dengan kacamata renang, maka mata anda dapat terlindungi dari air kolam renang dan dapat melihat di air lebih jelas.  Atur lah karet pada kacamata renang anda agar tepat untuk ukuran kepala anda.
  3. Topi renang, barang satu ini adalah pilihan.  Bagi yang rambutnya mengganggu ketika berenang seperti saya, barang ini wajib saya punya.  
  4. Pilihlah waktu berenang yang tepat.  Di beberapa kolam renang memperlakukan hari khusu Perempuan, pergunakanlah waktu ini jika anda merasa tidak nyaman dengan kolam renang campuran.  Begitu juga jika anda takut terbakar sinar matahari maka waktu padi dan malam hari adalah waktu yang tepat untuk anda.  Kalau saya lebih memilih pagi hari, pertama karena sinar matahari belum ganas kedua karena pengunjungnya sedikit sehingga bisa berenang dengan puas apalagi saya adalah tipe perenang yang ingin mencapai target 1000 m - 2000 m setiap kali saya berenang. 
  5. Jika anda memang berniat olah raga selalu pilih bagian tengah kolam renang.  Karena bagian itu biasanya sepi sehingga berenang anda tidak terganggu dengan orang lain.  Kecuali anda berenang dengan anak-anak daerah tepi kolam adalah daerah anda.  Berenanglah dengan mengikuti garis yang ada di dasar kolam renang, maka anda akan berenang lurus.
  6. Pakailah selalu suncream dan atau sunblock.  Gak mau kan kulit anda terbakar??  Sebaiknya pakai 15 menit sebelum berenang.  Kalau saya menggunakan suncream dari The Body Shop untuk wajah sedangkan untuk badan saya menggunakan Nivea 30 SPF.
  7. Berenanglah selama 1 jam non stop.  Jika anda ingin istirahat atau sekedar ngobrol dengan teman anda.  Anda bisa memegang tepian kolam renang dan gerakan kaki anda seperti gerakan gaya bebas.  Bergeraklah mulai dari pangkal paha bukan lutut dengan begini anda akan tetap bergerak. Kalau saya memilih berenang kurang lebih 1000m - 2000m, kalau sudah mencapai jarak 1000m biasanya nafsu makan saya berkurang dan otot perut saya jadi kencang, hasilnya perut saya jadi sedikit rata.
  8. Bawalah peralatan mandi.  Selesai berenang anda wajib mandi untuk membilas kaporit dan kotoran yang ada di kolam renang.  Dulu saya ikut club renang karena rumah saya dekat dari kolam renang saya jarang membilas badan saya, karena saya memilih mandi di rumah.Tak lama kemudian saya terkena jamur di daerah ketiak saya.  Gatalnya minta ampun dan sampai sekarang bekasnya tidak hilang....iiiiiiiiiiiihhhhhhhhh.........selain itu juga bawalah shampoo dengan kualitas baik, saya menggunakan Pantene.  Semakin cepat anda membilas rambut anda semakin anda membuat rambut terbebas dari kaporit yang bisa menyebabkan rambut kering dan kaku.
  9. Bawalah kantong plastik untuk menaruh baju renang, kacamata bahkan handuk basah anda.  Sehingga tas anda tidak basah.
  10. Bawalah baju ganti dan baju dalam ekstra.  Setelah berenang alangkah nyamannya jika anda berganti baju dengan baju yang kering, sehingga anda tidak mudah terkena flu atau kedinginan. 
Ini adalah 10 tips agar anda bisa berenang dengan nyaman dan aman, bahkan bisa membantu anda untuk melakukan olah raga renang tanpa ada alasan yang menghambatnya. 

sumber gambar : www.berita21.com

Rabu, 08 Juni 2011

Mencari Yang Unik di Kota Serang, Banten

Akhirnya setelah sekian lama saya penasaran dengan Kota Serang, saya datang juga untuk sekedar berwisata ke Kota Serang.  Awalnya pesimis mau berwisata ke Serang, karena ketika riset di Internet informasi wisata kota Serang sangat minim, jika ada pun update terakhir pun tahun 2009.  Namun karena adik saya yang kebetulan ditugaskan di Cilegon oleh perusahaannya sudah memesankan kamar hotel plus dibayarin, mau nggak mau tekad saya untuk melihat Kota Serang jadi membara kembali.

Jadi hari Sabtu dan Minggu kemarin saya menghabiskan liburan saya di Kota Serang.  Rencananya Sabtu, saya akan mengunjungin Banten Lama, dimana ada situs-situs peninggalan Kesultanan Banten yaitu Mesjid Agung, Keraton Sorosuwan, Keraton Kaibon dan juga ada Musium Banten Lama.  Kebetulan saya tipe orang yang suka dengan segala sesuatu yang bernilai sejarah.

Pertama yang saya kunjungi adalah Mesjid Agung Banten Lama.  Mesjid ini sebenarnya kompleks yang terdiri dari Mesjid, Pemakaman Sultan-Sultan Banten dan Menara Mesjid.  Mesjidnya sendiri nampak indah dengan bangunan yang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu.  Sayangnya keadaan Mesjid yang kotor dengan sampah agak menurunkan semangat saya untuk berkeliling, ditambah lagi ramainya kunjungan orang untuk berziarah ke makam Sultan dan keluarga Kesultanan Banten.  Belum lagi bangunan tambahan yang tidak sesuai membuat Mesjid tersebut terlihat sumpek dan tidak teratur.
Untungnya saya mencoba-coba untuk sekedar melongo kepala saya di jendela ruangan dalam Mesjid, sehingga saya diperbolehkan oleh penjaga Mesjid untuk masuk ke ruang dalam yang sebenarnya terkunci pada saat yang berkunjung untuk dibersihkan.  Penjaga Mesjid pun banyak bercerita tentang bangunan Mesjid dan makna-makna semiotik arsitekturnya.  Lucunya kami sama-sama menyesali kotornya lingkungan Mesjid bahkan Penjaga Mesjid bercerita bahwa dia baru saja mengusir Ibu-Ibu yang menjemur pakaian di halaman Mesjid.

Lalu saya sempatkan juga melongo sebentar ke makan Sultan dan keluarganya yang penuh dikunjungi para penziarah yang berzikir.  Saya teruskan berkeliling Mesjid Agung, saya menemukan sebuah museum kecil yang terkunci.  Saya minta ijin untuk melihat museum tersebut kepada beberapa penjaganya, dengan senang hati oleh mereka diperbolehkan bahkan saya dapat guide gratis yang menjelaskan isi museum kecil tersebut.

Museum itu kebanyakan berisi senjata tajam hasil dari penggalian dan juga koleksi masyarakat Banten yang diistilahkan oleh mereka "sudah tidak sanggup menjaganya" terdiri dari keris, mata tombak, golok, pedang Portugis dan samurai.  Disini "guide gratis" saya menjelaskan bahwa orang Banten tidak punya senjata ciri khas mereka seperti keris dari Jawa atau badik dari Bugis, namun mereka biasanya menggunakan golok.

Yang paling berharga menurut saya adalah dua buah Al Qur'an tulis tangan yang usianya sudah 400 tahun.  Sayangnya al Qur'an ini tampak berdebu dan kurang terawat.

Saya lanjutkan perjalanan saya menuju Museum Banten Lama.  Untuk masuk ke Museum cukup membayar Rp. 1000.  Namun yang saya dapatkan nilai melebihi 1000 rupiah.  Kebetulan juga saya mendapat "guide gratis" yaitu seorang petugas museum yang dengan sukarelanya menjelaskan tentang latar belakang semua benda koleksi Museum tersebut.

Disinilah saya sadar ternyata Banten sejak ratusan tahun yang lalu sudah berhubungan dengan bangsa lain, mulai dari bangsa Cina, Jepang sampai dengan Portugis.  Sehingga budaya mereka seperti budaya "melting pot".  Sehingga barang-barang koleksi Museum, mulai dari gerabah sampai batu nisan dipengaruhi oleh budaya-budaya asing.  Bahkan menurut "guide gratis" hampir tidak ada ciri khas khusus Banten, bahkan Sultan-nya saja berasal dari Cirebon bukan orang Banten asli.

Setelah puas di Museum, saya lanjutkan ke puing-puing Keraton Sorosuwan.  Karena Keraton ini jarang dikunjungi maka gerbang keraton ini selalu dikunci dan kuncinya disimpan oleh Museum Banten Lama.  Jadilah saya minta ijin dulu dan langsung diberi kuncinya oleh petugas Museum sehingga harus saya sendiri membuka gerbang Keraton Sorosuwan.

Jangan anda bayangkan Keraton Sorosuwan seperti Keraton di Yogyakarta atau Surakarta.  Keraton Sorosuwan tinggal puing-puingnya saja akibat penghancuran yang diperintahkan oleh Dendles pada abad ke 19 akibat kerasnya penolakan Kesultanan Banten pada penjajahan Belanda.  Saya hanya bisa menyaksikan pondasi bekas Keraton Sorosuwan yang kono kabarnya bangunan tersebut megah dengan arsitektur campuran Eropa, Jawa dan Cina.  Sayangnya sampai sekarang pihak Museum Banten Lama hanya bisa mereka-reka bentuk bangunan dan denah kompleks Keraton seluas 3 hektar tersebut karena minimnya dokumentasi dan riset.  Saya sendiri tidak yakin dengan alasan tersebut, karena Yogyakarta sendiri bisa membangun kembali Keraton Taman Sari, walaupun baru berupa pemandiannya.  Kemungkinan besar karena minimnya dana untuk riset dan penggalian sehingga Keraton Sorosuwan hanya menjadi "bekas Keraton Sorosuwan".

Setelah keliling di ketiga tempat tersebut, atas saran Tukang Ojek, saya pergi ke Tirta Ardi.  Tirta Ardi adalah sebuah Resevoir atau penampungan air yang dibangun atas permintaan salah seorang Sultan Banten untuk menampung air tawar yang akan disuplai ke Keraton Sorosuwan melalui pipa-pipa tanah liat.  Saya membayangkan akan melihat situs danau buatan karena menurut Museum Banten Lama, di Tirta Ardi konon terdapat Istana tempat Sultan dan keluarganya berwisata.  Bahkan konon tempat Sultan dan istri-istrinya bersenang-senang.

Ternyata bayangan saya jauh sekali dari kenyataan.  Memang benar bahwa Tirta Ardi adalah proyek luar biasa pada jamannya.  Konon di dasar danau dilapisi batu bata.  Selain itu airnya tidak pernah surut atau meluap, bukti bahwa danau buatan ini diperhitungkan pembangunannya dengan baik.  Bahkan ada pulau taman di tengah danau sehingga dari segi keindahan danau ini amat diperhitungkan.  Sayangnya danau ini kotor, banyak sampah, airnya coklat dengan hiasan sampah mengapung dan juga banyak orang pacaran sehingga agak sungkan untuk jalan-jalan menikmati pemandangan.

Setelah itu saya mengajak Tukang Ojek untuk mengantarkan saya mencari makanan khas Kota Banten yang sudah saya riset di Internet.  Mau tahu jawaban Tukang Ojek "Mbak disini makanan khasnya Nasi Padang."  Baru kali ini saya terkejut ketika berkunjung ke sebuah tempat, dimana mereka punya sejarah yang panjang namun penduduknya tidak tahu makanan khas milik mereka sendiri.  Akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke hotel di Kota Serang.  Sepanjang  jalan saya menyadari bahwa memang kota ini penuh dengan restoran Nasi Padang baik besar maupun kecil.  Sedangkan plang yang menjual makanan khas mereka satu pun tidak ada.  Benar juga kata tukang ojek saya, padahal dia tahu lho pengertian makanan khas karena dia juga bilang bahwa orang Banten tidak punya mpek-mpek seperti orang Palembang, disini yang banyak adalah rumah makan Padang.

Bahkan di Hotel Bintang Empat tempat saya menginap pun tidak tersedia makanan khas Banten, seperti ketika saya berkunjung ke Bali, Surabaya, Yogyakarta dan Semarang.  Bahkan ketika saya di Lampung, hotel tempat saya menginap menawarkan Mpek-Mpek khas Lampung yang katanya berbeda dari Mpek-Mpek Palembang.

Malamnya saya berpikir bahwa Banten khususnya Serang memang bukan kota bagi yang ingin mencari ciri khas atau keunikan, karena masyarakatnya sendiri sejak dulu sudah terasimilasi dengan budaya lain.  Ditambah lagi hilangnya budaya keraton di Banten akibat dihancurkan oleh Belanda, sehingga Banten seperti kehilangan jati diri mereka sendiri.  Bahkan orang-orang Banten berbahasa Indonesia layaknya orang Jakarta tanpa ada aksen tertentu, sekalinya mereka Bahasa Daerah yang keluar Bahasa Sunda.

Keesokan harinya ketika saya menuju ke Jakarta, saya akhirnya bisa menemukan ciri khas Kota Serang.  Langsung saja saya bb adik saya yang kerja di Cilegon. "Dek, kota Serang itu ciri khasnya cuma satu wajahnya Ratu Atut Chosiyah.  Gurbernur ini narsis banget yah.  Setiap sudut Serang pasti ada baliho atau spanduk yg ada nama dan wajahnya.  Bahkan spanduk hidup sehat ada nama dan mukanya lho.  Di Mesjid Agung Banten Lama yg kotornya minta ampun aja ada baliho dia cling dan bersih.  Bahkan di Anyer dan Carita jg ada balihonya juga.  Jadi memang Ratu Atut ini maskotnya Serang.  Kontras banget yah Dek.  Mendingan biaya bikin spanduk dan baliho dibuat bersihin Kota Serang dan Banten Lama." Dan adik saya cuma membalas "HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA".

Cari Blog Ini