Some day my prince will come
Some day we'll meet againAnd away to his castle we'll go
To be happy forever I know
Some day when spring is here
We'll find our love anew
And the birds will sing
And wedding bells will ring
Some day when my dreams come true
OST. Snow White and The Seven Dwarf
Vicky Prasetyo beberapa hari ini
menjadi nama yang tidak asing di social media.
Celotehnya yang memperkosa bahasa Indonesia dengan Bahasa Inggris
membuat orang lain yang mendengarnya langsung sadis menjatuhkannya dalam kelompok
pria Tong Kosong Nyaring Bunyinya.
Apalagi kemudian terbukti, Vicky
tak lebih dari seorang penipu ulung yang menggunakan kepintaran dia bermain
kata-kata di depan perempuan dan kemudian memeras habis harta mereka.
Korbannya sendiri tanpa terasa masuk
ke jerat penipuannya seperti Zaskia Gotik yang sampai saat ini merasa dia
beruntung mendapatkan pria cerdas, kaya, pengusaha dan lulusan Amerika yang
menerima dirinya apa adanya sebagai calon istri.
Membaca penuturan Zaskia Gotik,
saya jadi teringat cerita tentang Cinderela, cerita tentang seorang gadis
miskin yang disunting oleh seorang Pangeran.
Setiap daerah, setiap masyarakat punya cerita-cerita sejenis
Cinderela. Cerita itu yang diceritakan
berkali-kali, dari generasi ke generasi kepada anak perempuan. Sehingga tanpa sadar cerita itu menjadi
“ideologi” yang kuat terpatri di kepala anak perempuan sampai dia tumbuh
dewasa.
Bahkan baru kemarin saya menonton
serial Korea
I’m The Best yang dibintangi IU. Serial
ini bercerita tentang seorang calon artis yang dalam perjalanannya mengejar
karir dia berpacaran dengan Direktur Magement Artis yang menaunginya. Pria itu adalah pria kaya, baik hati dan
tampan yang menerima apa adanya dia termasuk juga masa lalu keluarganya yang
gelap.
Serial I’m The Best adalah salah
satu bukti bahwa kisah Cinderela adalah kisah favorit setiap orang, bahkan di
jaman modern ini dimana jarang sekali ada Pangeran atau Bangsawan sebenarnya
sehingga harus menciptakan Pangeran dan atau Bangsawan dalam bentuk yang lain
seperti Boy Band (ayo ngaku siapa yang
gak mau pacaran sama membernya SUJU atau One Direction?), Politikus (ayo siapa yang gak mau menikah dengan salah
satu anak SBY misalnya), bintang film
(saya akui saya jatuh cinta dengan Won Bin) dan pengusaha (saya rasa gak ada perempuan yang nolak jika
dilamar oleh anggota klan Hilton).
Saya sendiri memakai istilah
sindrom Pangeran Berkuda Putih untuk cerita-cerita seperti ini dalam sinetron
atau serial. Sindrom ini yang membuat
seorang perempuan rela berjuang dan memberikan segalanya untuk mewujudkan
impianya menjadi kenayataan, karena tanpa disadari kita merindukan drama dalam
hidup kita, drama yang berakhir bahagia.
Memang indah jika kita mempunyai
kisah cinta seperti Cinderela bahkan jika kita sendiri sebenarnya gak yakin
bahwa itu cinta atau bukan, atau hanya kita terkena sindrom Pangeran Berkuda
Putih.
Bayangkan juga ketika kita
bercerita kepada orang lain, “saya bukan siapa-siapa tetapi pria sehebat dia
jatuh cinta pada saya dan menjadikan saya sebagi istrinya” dan mendengarkan cerita kita terkagum-kagum
dengan dongeng yang menjadi kenyataan.
Betapa bangganya kita.
Setiap perempuan pasti mempunyai
Sindrom Pangeran Berkuda Putih, setiap perempuan ingin jadi bintang dalam
cerita Cinderela dan setiap Perempuan pasti ingin menemukan Pangerannya yang
akan mengajaknya menuju kebahagaiaan abadi, seperti Zaskia Gotik terhadap Vicky
Prasetyo.
Saking inginnya sampai mereka
buta akan kenyataan yang ada di depan mata.
Bahkan perempuan seperti saya pun pernah mengalaminya, beruntung saya
hanya lebih cepat sadar daripada Zaskia Gotik atau korban-korban Vicky Prasetyo
lainnya.
Zaskia mungkin memang apes karena
dia tidak bisa menilai kata-kata kosong Vicky yang dinilai cerdas itu, tetapi
banyak juga perempuan yang konon lebih punya berpendidikan dan berpengalaman
daripada Zaskia juga mengalaminya. Salah
seorang kenalan perempuan saya (yang kebetulan statusnya janda) sampai sekarang
masih diutangin sama pacarnya yang kebetulan tampan. Pacarnya tanpa segan-segan menikah dengan
orang lain tapi di depan kenalan saya selalu berkata “saya menikah karena
kebutuhan, cinta sejati saya tetap hanya sama kamu.” *duuuhhhhh*
Dongeng Pangeran Berkuda Putih
memang indah, akan lebih indah lagi jika menjadi kenyataan. Namun jangan lupa itu hanya dongeng, itu
hanya cerita yang berakhir dalam 30 episode atau bahkan 1 jam.
Sejatinya Pangeran Berkuda Putih
bagi saya adalah bukan yang membawa cintanya kepada Happily Ever After, tapi
yang bisa membawa cintanya menghadapi naik turunnya kehidupan berdua dengan
segala kenyataan dan perjuangan di dalamnya.
Pada awalnya bukannya saya gak
ikut mempertanyakan taraf kecerdasan Zaskia Gotik ketika menilai Vicky
Prasetyo. Tetapi pada akhirnya saya
mengerti bahwa Zaskia tak bedanya dengan jutaan perempuan di dunia ini yang
ingin menjadi seorang Cinderela yang diselamatkan kemudian menikah dengan
seorang Pangeran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar