Hidup memang penuh kompetisi. Untuk masuk sekolah TK saja anak-anak sudah dibuat berkompetisi dengan yang lain oleh orang tua mereka. Mulai dari diajarin baca dan berhitung sampai di Korea dikursusin Tae Kwon Do agar peluang anak-anak itu masuk ke TK terbaik semakin besar.
Kompetisi bukan sesuatu yang buruk karena membuat manusia menghargai ego ingin menang, punya tujuan hidup dan membuat mereka lebih maju. Coba saja kalau tidak ada Kompetisi Capres maka ganti rugi lumpur Lapindo tidak akan dibayar. Atau jika tidak ada kompetisi Karya Ilmiah Remaja maka banyak bakat-bakat dan penemuan Remaja-Remaja Indonesia hanya terpendam.
Saya menyukai kompetisi dan suka dengan orang yang menyukai kompetisi, tetapi saya paling suka dengan orang menyadari bahwa kalah bukan berarti menyerah dan having fun sesekali bukan berarti pasrah dalam sebuah kompetisi.
Karena menang, kalah dan having fun dalam sebuah kompetisi mengajarkan kita untuk menghargai setiap momen dalam hidup kita dan dalam hidup tidak semuanya harus dimenangkan. Saya lupa dengar dari mana kata-kata "Semua orang siap untuk menang, tetapi tidak semua orang siap untuk kalah".
2 komentar:
kompetisi memang tidak bisa dihindari, tapi walau bagaimanapun saya tetap tidak suka berkompetisi, bahkan ketika berada di posisi unggul.
Jika memungkinkan maka saya akan lebih memilih berkolaborasi daripada berkompetisi. contohnya seperti waktu jaman sekolah dulu,daripada harus berkompetisi melawan siswa terpandai, saya memilih berkolaborasi dengan sesama siswa berotak kental agar lulus ujian :)
those who learned to collaborate and improvise most effectively have prevailed. - Charles Darwin
heheh...
saya harap masih bisa disukai walau bukan sesama penyuka kompetisi
@snul : Tapi tetap dalam kerjasama selalu ada yang memimpin dan dipimpin, jika ingin sebuah kelompok mencapai tujuannya. Memimpin bagi saya bukan hanya bakat tetapi juga sikap kita berkompetisi menjadi manusia tipe pemimpin.
Terima kasih yah sudah datang berkunjung di blog saya
Posting Komentar