Majulah masuk ke dalam dunia Noni

Sebuah perjalanan hidup di pertengahan 30 tahunan...single, bahagia dan selalu mencari petualangan baru....Tinggalkan jejak anda dan ikuti jejak saya di @nonibeen

Jumat, 04 Februari 2011

Bersyukur Maka Dunia Akan Indah

Saya bukan tipe orang mudah bersyukur, bagi saya semua pasti ada kurangnya dan itu patut dikritik.  Kayak bulan ini uang saya habis untuk bayar hutang, maka dengan sinis saya akan berpikir betapa kurangnya gaji yang diberikan kantor tempat saya bekerja, sampai saya harus terjebak dengan hutang yang tidak jelas.

Jika ada bencana, maka saya dengan sinisnya menyerang pemerintah yang selalu lambat memberikan bantuan (yang memang kenyataannya seperi itu) tanpa saya pernah membantu orang-orang yang non-pemerintah, non-partai dan non-komersialisme bencana, orang-orang yang benar-benar tulus bertekad membantu korban bencana.  Saya memilih meributkan pemerintah yang tidak pernah memuaskan saya, tetapi menutup mata pada ketulusan orang-orang itu.

Atau ketika saya antri di halte busway Ragunan, saya selalu meruntuki keadaan pagi yang begitu tegang dengan antrian lebih panjang daripada halte busway itu sendiri.  Waktu menunggu antrian lebih lama daripada naik busway menuju kantor saya.  Bahkan seringkali emosi naik karena ada orang yang menyalib antrian bahkan pria-pria yang dengan senang hati berdesakan dan mendorong antrian.  Rasanya mau pecah kepala ini jika memikirkan untuk menghadapi setiap pagi aja rasanya kepala mau pecah.

Lalu pekerjaan yang semakin lama semakin berat untuk gaji yang tidak seberapa menambah pusingnya kepala saya.  Saya punya tanggungan ini, itu yang ketika saya bayar maka sisa uang yang bisa saya gunakan hanya sedikit.  Sehingga campuran dari semua itu melahirkan sinisme-sinisme kehidupan di kepala saya yang kemudian berujung pada sifat apatis dan tak percaya diri.

Saya punya cita-cita dan harapan dalam hidup ini, karena saya sadar saya tidak mungkin hidup dari hari demi hari karena itu sama saja saya robot namun harapan, cita-cita dan impian saya lebur bersama berjalan waktu dan kerasnya kota ini.  Saya sedih ketika saya menyadari betapa banyak waktu yang saya habiskan namun tak satupun cita-cita saya terealisasi, dan kemudian saya merasa kalah, yah saya adalah manusia kalah yang tidak punya harapan atau tujuan untuk maju.  Itu yang membuat saya malu dengan teman-teman, keluarga dan juga lingkungan saya, karena saya tidak punya apapun yang dibanggakan ketika banyak orang diusia saya mulai mempunyai kehidupan yang mapan, saya masih bergulat dengan masalah keuangan.

Atau ketika diusia 30-an banyak yang sudah mapan menjadi suami istri saya baru mencari dan mencari calon pendamping hidup sampai ada saatnya saya sempat tidak yakin saya akan menemukannya.  

Bulan Desember 2010 saya tanpa sengaja membaca kutipan kata-kata seorang penulis Afrika Amerika bernama Maya Angelou.

If you don't like something, change it. If you can't change it, change your attitude.


Kalau kamu tidak menyukai sesuatu, rubahlah.  Jika tidak bisa kamu rubah, maka rubahlah sikap mu.


Banyak hal yang saya tidak bisa rubah dalam hidup ini, namun banyak juga yang bisa saya rubah dalam hidup ini.  Saya tidak bisa merubah antrian di Halte Busway Ragunan, sehingga saya harus merubah sikap saya menghadapinya, yaitu menertibkan diri sendiri, lalu berangkat lebih pagi dan mungkin untuk mengisi waktu dalam antrian saya bisa membaca buku. 
Bahkan gara-gara saya membaca buku Ranah 3 Warna yang ditulis oleh A. Fuadi, dimana Alif disuruh memandang ke bawah bukan hanya meratapi nasib, saya menjadi punya positif thinking ketika menghadapi antrian, bahwa saya bersyukur saya natri busway pagi ini karena itu artinya saya masih kerja ketika ribuan orang di negeri ini susah mendapatkan pekerjaan, saya masih bisa menghidupi diri saya sendiri dimana masih ribuan orang-orang seusia menadahkan tangan mereka pada orang tua dan kantor saya masih membutuhkan saya ketika banyak orang di PHK.  Agar tidak lupa dengan perasaan itu, tiap kali saya pergi ke kantor saya tuliskan kata-kata itu di twitter, sehingga saya bisa berbagi sedikit positif thinking pada teman-teman saya.

Ketika saya berpikir kenapa jabatan saya tidak naik-naik sehingga rasanya stuck maka pikiran negatif akan muncul dengan sendirinya.  Namun sekarang saya bisa berpikir bahwa saya berkerja terlalu biasa tidak ada istimewanya karena saya juga merasa diri saya biasa tidak mau berusaha lebih, jadi saya harus berusaha lebih agar saya bisa naik jabatan.  Dilain pihak dengan jabatan yang sekarang saya punya lebih banyak kesempatan untuk bergaul dengan teman-teman baru, melakukan sesuatu yang lain di luar kantor tanpa harus terjebak dengan meeting dan tentu saja saya tidak terlalu tertekan.

Bersyukur bukan berarti kita menerima semua keadaan lalu kemudian kita hanya pasrah buta dengan keadaan.  Bersyukur juga membuat saya berpikir untuk melakukan lebih banyak lagi karena saya sadar saya punya lebih banyak kesempatan daripada orang lain.  Saya berpikir untuk kuliah lagi dengan biaya sendiri walaupun saya tahu saya harus mengecangkan ikat pinggang agar biaya kuliah saya terpenuhi.  Pemikiran itu hadir ketika saya menyadari otak saya masih sanggup untuk kembali sekolah, saya masih gajian setiap bulannya dan kalau saya membandingkan saya dengan tokoh Alif di Ranah 3 Warna dan Matari di 9 Matahari maka rasanya saya malu jika saya tidak bisa kuliah lagi meneruskan cita-cita saya dan impian Bapak saya.

Sekarang dunia saya indah ketika saya pandang karena saya punya semangat positif dalam diri saya.  Jangan anda kira hal ini tidak punya halangan, banyak sekali halangannya.  Seperti kemarin ketika saya sedang bersemangat dan ingin lebih berusaha, tiba-tiba saya dapat kabar hasil gambar shooting tidak sesuai dengan harapan alias jauh dari kualitas yang kami anggap standart.  Ini akibat kepongahan seorang camera man senior, tetapi saya tidak menyesali dan lalu menyalahkan dia sekarang karena editing harus tetap berjalan dan hasilnya harus tetap disiarkan.  Saya mencoba tenang dan positif thinking bahwa semua masalah dapat diatasi.  Walaupun dengan usaha yang maksimal dan hasil yang kurang maksimal, masalah itupun dapat diatasi.  Sisi positif lainnya dari peristiwa ini memang kita tidak bisa membuat keajaiban merubah segala sesuatunya tiba-tiba jadi bagus namun pasti ada jalan menuju kesana.


Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini