Majulah masuk ke dalam dunia Noni

Sebuah perjalanan hidup di pertengahan 30 tahunan...single, bahagia dan selalu mencari petualangan baru....Tinggalkan jejak anda dan ikuti jejak saya di @nonibeen

Selasa, 13 Desember 2011

Say No To Bully



Sebelumnya saya mau bilang tolong dengarkan lagu Pink - Fuckin' Perfect ketika membaca postingan ini.

Percaya atau tidak, berbeda dari penampakan luar, saya adalah pernah jadi korban bully.  Saya gak tau kenapa saya kok bisa jadi korban.....tapi begitulah bully apapun kekurangan atau kelemahan kamu semua bisa jadi bahan bully.

Pertama waktu saya berumur 3 - 4 tahun.  Entah kenapa anak-anak di kampung saya tidak menyukai saya.  Menurut Mama seringkali saya pulang ke rumah dalam keadaan menangis.  Kalau menurut Bapak saya mungkin karena mereka iri melihat saya yang terlihat lebih terurus daripada anak-anak lain di kampung saya, selain itu saya gemuk dan lumayan cerdas untuk anak balita.  

Yah gimana gak keurus.  Mama dan Bapak saya pada saat itu termasuk orang yang berpendidikan tinggi.  Mama sendiri lulusan sekolah perawat dan pintar menjahit.  Jadi mau gak mau cara hidup kami lebih sehat daripada yang lain.  Dan baju-baju kami bagus-bagus karena Mama selalu mencontoh model terbaru dan kemudian dijahit sendiri.  Jadilah kami biarpun hidup miskin tapi penampilan kami selalu bersih dan rapi.  Itulah mungkin yang menimbulkan iri anak-anak bahkan orang tua mereka pada kami, sehingga kemudian saya suka dipukul atau dicubit tanpa alasan yang jelas.

Oleh sebab itulah orang tua saya berkeputusan untuk melarang kami main di luar gerbang rumah kecuali dengan beberapa anak yang orang tua kami percaya tidak akan menyakiti kami.

Kedua ketika saya TK, saya sering kali di-bully karena warna kulit saya yang hitam.  Bahkan diejek sebagai orang Irian.  Saat itu awal tahun 80-an, ketika yang namanya jadi orang Irian tuh jelek sekali di mata anak-anak TK seperti kami.  Sekarang sih mending jadi orang Papua yang kaya daripada jadi orang Jakarta tapi miskin banget.....hehehehehehehe........

Sebenarnya puncak per-bully-an ketika TK adalah ketika terjadi 2 peristiwa.  Pertama ketika salah seorang teman cowok saya tiba-tiba menyerang saya tanpa ada alasan yang jelas.  Saya dipukul sampai hidung saya mimisan.  Ketika saya sudah terjatuh, tangan saya diseret sambil menaiki undakan tempat bermain pasir, lalu dipukulin lagi disana.  Siksaan saya berhenti ketika salah seorang guru melihat kejadian itu.  Sampai sekarang guru itu masih heran kenapa saya tidak menangis keras sehingga mereka bisa mengetahui kejadian lebih awal.

Kejadian kedua ketika sepatu saya kotor penuh lumpur karena pada saat itu daerah sekitar rumah saya jalannya belum diaspal.  Terus salah seorang teman saya tiba-tiba teriak di depan kelas "Sepatu Noni kotor nih kena lumpur", lalu diikuti dengan koor teman-teman saya yang mengomentari kotornya sepatu saya sampai saya menangis karena sebal.

saya tidak pernah tahu kenapa saya di-bully seperti itu, tapi menurut beberapa teman saya, waktu TK saya pendiam sekali dan tidak suka bermain dengan anak lain.  Kata mereka, saya hanya duduk dipojok lalu saya akan mencoret-coret tanah.  Kalau di ruang bermain, saya memilih membaca buku atau bermain sendiri.  Namun jangan salah saya lumayan pintar lho waktu TK, umur saya 4 tahun saya sudah bisa membaca dan itu tidak diajarin oleh orang tua saya seperti anak lain tapi hanya sekali-sekali oleh guru saya, herannya setiap terima raport penilaian baca saya hanyak dikasih nilai cukup atau baik sekali, sumpah bukannya saya sombong tapi nilai baca saya tuh setara dengan anak kelas 1 SD ketika saya masih TK.

SD dan SMP saya hadapi dengan baik, tidak ada yang berani mem-bully saya.  Mungkin karena saya termasuk anak pintar, ikut semua extra kurikuler yang ditawarkan sekolah dan diam-diam banyak yang naksir saya.....hehehehehehe......Hei saya manis lho waktu SMP.....

Ketika SMA entah kenapa saya menjadi korban bully lagi.  Saya gak tau kenapa beberapa teman saya selalu ngetawain saya ketika saya bicara, sehingga membuat kepercayaan diri saya memudar.  Tetapi saya gak mau hidup saya berhenti hanya dengan omongan segelintir teman-teman saya, saya akhirnya berteman dengan orang-orang yang dengan tulus mau menerima saya apa adanya, walaupun itu harus berjalan setengah sekolah agar bisa ke kelas mereka yang berbeda jurusan dengan saya.

Bully yang paling parah saya rasakan ketika salah seorang teman saya ingin merayakan kemenangannya dalam sebuah lomba karya tulis.  Teman-teman sekelas diundang termasuk saya dan teman saya Viona.  Masalahnya adalah untuk pergi ke restoran yang dituju tidak mungkin jalan kaki harus naik kendaraan.  Di kelas saya yang memiliki mobil hanya satu orang, sedangkan cowok-cowok kebanyakan memakai motor.

Ketika pengaturan siapa membonceng siapa, ketika nama saya dan Viona disebut mereka tiba-tiba menghindar dengan berbagai macam alasan padahal kalau diitung-itung cukup lho.  Saya masih ingat ketika mereka beralasan motor mereka masih baru sehingga gak mungkin membonceng orang gemuk seperti saya.  Bayangkan saat itu berat saya masih 60 kg, sekarang saya lebih berat beberapa puluh kilogram namun masih banyak teman saya yang membonceng saya dengan sukarela biarpun motor mereka baru atau sudah lama.

Sedangkan untuk Viona, tidak ada alsan yang pasti.  Pokoknya cowok-cowok itu tidak ada yang mau membonceng kami berdua.  Saya selalu ingat ketika kami berdua ke parkiran/ halaman sekolah untuk menyusul teman-teman yang siap-siap pergi.  Tapi tidak satupun yang mengajak kami, malah mereka tampaknya malah mau melarikan diri seakan membawa kami berdua adalah kesialan.

Saya dan Viona hanya saling tatap dan tiba-tiba mata kami berdua berkaca-kaca.  Lalu saya bilang (dengan harga diri terluka dan tidak ingin mengemis-ngemis rasa pertemanan ke Viona "Saya gak mau diginiin orang.  Toh hamburger gak mahal-mahal amet kalau kita beli sendiri.  Saya mau pulang aja".  Viona mengangguk dan kami pun pulang dalam diam.  Sebenarnya teman kami yang membawa mobil menawarkan kami untuk menumpang mobilnya, namun karena mobilnya sudah penuh, dia bilang ke teman-teman yang membawa motor untuk membawa kami, tetapi mereka tetap tak bergerak yah udah mau apa lagi kan.....

Di tengah jalan saya bilang lagi "Besok apapun yang terjadi kita gak usah terlalu peduli.  Anggap aja acara ini gak penting.  Saya paling gak mau ngemis-ngemis sama orang-orang kayak gitu".  Viona mengangguk setuju.

Keesokan harinya, teman kami yang bawa mobil bilang kalau dia mencari kami  setelah menge-drop teman-teman di restoran.  Tentu saja kami berdua senang karena paling gak ada yang tulus memikirkan kami tetapi harga diri kami berdua sudah terlalu terluka.  Saya hanya bilang dengan pasang muka lempeng "Terima kasih sudah memikirkan kami.  Tapi gak papa kok".  Sejujurnya ketika saya mengatakan hal itu saya mau nangis karena tembok kemarahan saya sudah mau runtuh. 

Sejak itu saya tidak terlalu berharap dari teman-teman sekelas saya....bagi saya ketika mereka menolak saya untuk apa saya berusaha membuat mereka menyukai saya, masih banyak teman-teman yang menyukai saya dengan tulus.  Saya pun memilih berteman dengan teman-teman yang berbeda kelas.  Biarpun begitu saya dan Viona tetap menjadi bahan bully di kelas, namun kami sama sekali tidak menganggap hidup /ada orang-orang yang mem-bully kami, bahkan dengan cara kami, kami bisa meng-handle semuanya sendiri tanpa bantuan atau pengaruh dari teman-teman sekelas kami sehingga menimilisir kami berkomunikasi dengan teman-teman sekelas.

Saya merasa menjadi korban bully adalah hal yang terberat ketika kita remaja.  Luka fisik mungkin tidak terlalu kelihatan, tetapi luka mental yang kami hadapi sampai dewasa cukup mempengaruhi kehidupan kami sehari-hari.  Seperti saya, seringkali saya berpikir bahwa teman-teman saya tidak menerima saya dengan tulus.  Bahkan ada yang rendah diri menahun bahkan bunuh diri karena merasa kehadiran di dunia ini salah.

Jadi tolonglah berhenti untuk mem-bully orang  apapun bentuknya mulai dari memukul ataupun bully secara verbal karena itu sama saja membunuh masa depan korban.  Dan setahu saya sebenarnya orang yang mem-bully itu yang "sakit" butuh pengakuan hebat dari orang lain.


Senin, 12 Desember 2011

Dan Tuhan pun Menjadi Alasan Penusukan

Setelah LIVE Kuis HUT saya dapat kabar salah seorang cameraman TVOne bernama Dadang.  Dia ditusuk oleh seorang pria bernama Adil, yang alasannya sampai sekarang menurut saya tidak logis.  Hanya karena TVOne bernama One atau satu, dan satu itu hanya untuk Tuhan.  Emang Pancasila kali yah, yang urutan pertama membahas Ketuhanan.....

Tadi teman-teman sekantor sempat membahas betapa beruntungnya kami, nama stasiun kami gak pake angka 1.  Lalu saya jawab lho bukannya Surat Al Fatehah ada 7 ayat dan itu bisa jadi alasan penistaan agama kalau ada yang "kumat" isengnya mau mengorek-ngorek kesalahan orang.

Saya jadi mikir, bahwa banyak hal di negara ini yang bisa bersinggungan dengan agama.  Dimana agama dijadikan atas nama Tuhan dijadikan alasan untuk menghina, anarkisme dan membunuh.  Simbol-simbol yang tadinya diartikan secara umum, secara budaya dan secara adat diartikan dalam ruang lingkup agama.

Yah contohnya ya itu tadi angka 1.  Apa sih arti angka 1?  Angka 1 menunjukan angka pertama dalam urutan angka.  Angka 1 juga menunjukan kehebatan seseorang, sebaliknya angka 1 bisa berarti angka paling kecil.  Namun apakah angka 1 bisa diartikan Tuhan.....dalam agama Islam hal yang pertama harus dipercaya dan ditaati adalah Allah SWT lalu yang lain.

Namun apakah Allah SWT tidak bisa membedakan mana yang berbuat untuk "menandingi"-Nya mana yang bukan.  TVOne pasti tidak pernah bermaksud mengartikan angka 1 sebagai tujuan mereka untuk Menuhankan diri mereka.  Mereka hanya ingin menjadi nomor 1 di dalam persaingan dunia televisi dan cita-cita itu ditulis dalam logo mereka.

Saya juga pernah mendengar bahwa TVOne sahamnya dimiliki oleh orang Yahudi.  Dan Yahudi adalah bangsa yang tidak pernah diterima di Indonesia.  Mungkin ini adalah salah satu alasan Adil untuk bertindak senekat itu.

Terlepas dari beberapa pemberitaan TVOne yang tidak saya sukai, bagi saya kalaupun benar saham TVOne dimiliki oleh Yahudi toh tidak semua Yahudi adalah Israel dan Israel belum tentu Bangsa Yahudi.  Apakah mereka pro Yahudi?  Hanya dengan kepala dingin yang bisa menilainya karena apapun yang saya tulis jika di kepala anda atau mindset anda TVOne Yahudi yah itu akan sudah dirubah, namun bagi saya TVOne adalah TVOne milik Indonesia.  Dan Israel juga kalau mau menaklukan sebuah bangsa juga pasti pilih-pilih.......hehehehehehe.......

 Untuk cameraman TVOne, Dadang semoga cepat sembuh.  Untuk Adil sebaiknya anda berobat dulu ke psikiater, karena siapapun yang berpendapat seperti anda, itu sama aja anda mengecilkan Allah SWT.....Allah tak perlu dibela karena angka karena Allah lebih besar, lebih hebat daripada sekedar angka 1.




Jumat, 09 Desember 2011

Gak Selamanya TV Berita Itu Fair

Ini adalah pengalaman saya ketika bertugas di Pernikahan Ibas dan Aliya.  Ketika itu saya bertugas sebagai panitia dokumentasi di Kediaman Keluarga Hatta Rajasa.  

Saat itu akses media baik cetak maupun elektronik sudah tidak bebas karena Setneg sudah mulai turun tangan dalam mengurusi pernikahan ini.  Yah kan yang diurusin bukan si Tono dan si Tini anak Bapak Bejo tapi Ibas dan Aliya anak Bapak Hatta Rajasa dan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono....gak harus saya sebutkan kan siapa mereka.....

Ketika akses itu sudah mulai diperketat, Stasiun TV tempat saya bekerja pun sebenarnya tidak mempunyai akses yang luas ke keluarga kedua belah pihak.  Hanya saja setelah beberapa kali pendekatan yang dilakukan oleh atasan-atasan saya, keluarga Hatta Rajasa mau diwawancara.  Itupun rekan kerja saya harus melaporkan pertanyaan apa saja yang harus ditanyakan kepada pihak perwakilan keluarga, kalau mereka setuju baru maju ke keluarga inti.  Itupun minus Aliya.

Jadi entah kenapa ada rumor yang tidak enak mengatakan kami menghalangi akses media lain.  Padahal kami sendiri tidak pernah melarang media lain untuk meliput ataupun wawancara, bahkan pihak kami sendiri juga tidak bisa seenaknya liputan, mereka harus lapor dulu ke atasan saya, lalu atasan saya minta ijin jika pihak keluarga menolak yah kami juga tidak bisa memaksa.  Syukurnya, selama acara pihak kelurga di Fatmawati jarang sekali menolak wawancara.

Pengalaman yang paling tidak mengenakan ketika ada rumor ada Reporter dari sebuah TV Berita yang kita sebut saja TV X mencoba mewawancara Aliya dengan datang ke rumah mereka di Fatmawati.  

Karena rumah mereka, sejak beberapa hari sebelumnya sudah mulai dikawal oleh Paspampres maka pihak media manapun akan berhadapan dengan mereka.  Bahkan kamipun yang panitia dokumentasi beberapa kali dilarang masuk dengan alasan kami dari televisi dan dikira ingin meliput.

Ketika berhadapan dengan Paspampres, Reporter TV X ini nampaknya mengusahakan cara apapun untuk mendapatkan wawancara dengan Aliya atau paling gak bisa mendapatkan gambar terakhir persiapan pernikahan.  Salah satunya dengan mengaku sudah membuat perjanjian dengan Aliya dan bagian dari Group TV kami.

Saat itu orang yang sering bolak balik ke Fatmawati adalah saya, termasuk juga mengurus kedatangan teman-teman sekantor yaitu para Reporter yang ingin liputan.  Sehingga akhirnya wajah saya cukup familiar di kalangan Paspampres yang bertugas di Fatmawati.  Jadi tidak heran jika ada wartawan yang ngotot liputan, mereka akan bertanya pada saya, apakah mereka adalah rekan sekantor saya.....

Nah, takut salah, salah satu Paspampres menanyakan status Reporter ini kepada salah seorang teman saya yang sedang berada di lokasi, karena saya sendiri sedang berada di kantor.  Oleh teman saya, Paspampres itu dihubungkan ke saya melalui HPnya.  

Kira-kira begini dialognya....

Paspampres : "Mbak ini ada wartawan TV mau liputan?"
Saya : "Dari mana (stasiun televisinya) Pak?"
Paspampres : "Gak tau Mbak.  Temannya bukan?"
Saya sambil berpikir dan mengingat-ingat ada gak yah teman saya janjian liputan.
Saya : "Waduh saya gak tau juga Pak.  Gini aja baju (seragam) nya warna apa Pak?"
Paspampres : "Gak inget mbak. Tapi kayaknya sama deh"
Saya mulai berpikir kasihan juga nih Paspampres udah ribet kali dia membedakan seragam media yang sekarang hampir mirip semua.
Saya : "Gini aja deh Pak, kan teman saya pake seragam.  Kalau seragam mereka sama, itu artinya teman kantor saya Pak.  Masukin aja.  Kalo beda waduh saya gak jamin Pak."
Paspampres : "Oh gitu yah Mbak.  Ngerti saya Mbak.  Terima kasih".
Saya : "Ok pak"
dan telponpun terputus.

Gak lama kemudian beredarlah di dunia pertelevisian bahwa Reporter TV X yang sudah janjian wawancara dengan Aliya Rajasa, dilarang masuk oleh Stasiun TV kami.  Sempet lumayan heboh menjadi pembicaraan di kalangan media.

Setelah diusut ternyata dari asal muasalnya dari kejadian tersebut.  Untungnya saya sebelumnya sudah menceritakan hal ini kepada Atasan saya sehingga masalahnya bisa diluruskan. Apalagi setelah dilogika, kalau memang si Reporter TV X itu sudah ada janji dengan Aliya, ketika dia dilarang masuk oleh Paspampres, dia kan bisa telpon Aliya-nya langsung agar bisa diperbolehkan masuk.  Jika hal itu terjadi setinggi apapun pangkat Paspampres gak akan berani melarang si Reporter.  

Ah, ternyata "main kotor" juga nih TV, mau coba-coba ama kita akhirnya mereka sendiri yang jadi tertawaan kami.  Sejak itu saya menganggap TV X sebagai stasiun televisi berita yang katanya Reporternya lebih tau etika daripada Reporter Infotaiment ternyata sama aja dengan rekan jurnalis yang selalu mereka underestimate itu mungkin masih bagusan wartawan infotaiment yang mengakui kalau mereka gak buat janji dengan Aliya.....hehehehehehehehe.......Apalagi gak dapet liputannya langsung buat rumor yang nggak-nggak dan berita yang negatif.

*sumber komik  http://pcj.typepad.com/planning_commissioners_jo/2009/10/positive-media.html


Kantorku (bukan) Rumahku


Jadi seorang Production Assistant harus siap nginep di kantor.  Banyak sebab harus nginep di kantor, pertama adalah karena editing.  Memang sih editing yang ngerjain editor, tapi PA harus menemani dan berfungsi sebagai asisten editor.  Selain itu PA ikut shooting dan mengerti rundown jadi duduk di sebelah editor adalah wajib.  Masalah jika editingnya 3 shift atau 24 jam, terpaksa deh nginep di kantor.

Kedua adalah crewcall shooting pagi.  Ada beberapa program membutuhkan sinar matahari dan persiapan yang lama seperti contohnya program drama sehingga crew harus berkumpul pagi bahkan subuh.  Karena salah satu job desc PA adalah mengumpulkan dan mengatur keberangkatan mereka ke lokasi shooting, mau gak mau PA harus lebih dulu tiba di kantor.  Dalam kondisi kemacetan Jakarta rasanya kok akan buang waktu tidur kalau berangkat dari rumah, belum lagi kemacetan yang tidak bisa diprediksi bisa membuat terancam terlambat jadilah para PA nginep di kantor.  Selain itu jika terlambat maka PA bisa terancam "amuk massa" oleh crew.....hehehehehe.....bukankah begitu para PA???

Penyebab ketiga adalah kalau besok ada meeting dengan client.  Sebenarnya jarang sekali PA diajak meeting dengan client.  Namun jika sudah menyangkut masalah tekhnis biasanya PA diajak.  Nah dilalahnya kebanyakan client adalah orang-orang yang bekerja dengan jam normal sehingga tanpa rasa bersalah suka ngajakin meeting jam 9 pagi.  Padahal bagi kami, itu adalah siksaan terberat, karena harus bangun pagi yang sering kali di hari sebelumnya kami baru saja bergadang untuk menyelesaikan pekerjaan kami....(uuppppssss curhat)...

Prinsip di kantor kami, haram hukumnya mengecewakan client, client adalah Raja kami amat dijunjung tinggi dalam lingkungan kantor kami sehingga ajakan meeting pagi harus disambut dengan semangat membara walaupun nantinya disaat meeting otak sudah melayang-layang gak bisa mikir, gak jadi masalah yang penting hadir dulu. Jadilah daripada terlambat akhirnya biasanya PA memilih untuk menginap di kantor.

Keempat adalah urusan administrasi.  Ini disebabkan orang-orang di bagian administrasi kantor kami merupakan bagian orang-orang yang normal tidak seperti kami yang sudah hidup di dunia kegelapan.  Mereka masih menjalankan prinsip orang normal kerja ketika matahari masih menampakan sinarnya.  Jadi daripada urusan administrasi shooting terlambat terpaksa lah kami menginap demi menyelesaikan urusan tersebut.....hiks....walaupun untuk alasan satu ini rasanya gak rela banget tapi kalau administrasi gak keurus ntar gak shooting lagi malah bahaya.

Nah survey lokasi adalah penyebab kelima kenapa PA harus menginap di kantor.  Karena survey biasanya dilakukan di pagi hari maka sekali lagi daripada terlambat yah lebih baik nginep di kantor.

Yang terakhir adalah keasyikan main game dan internet.....dulu saya sering nih sekarang saya hindari sama sekali.  Karena seperti kata Bang Oma, begadang itu tidak ada gunanya.  Yang ada malah besoknya ngantuk dan kerja gak maksimal (thanks to Mas Andi yang mengingatkan saya soal ini).  

Ada beberapa teman-teman cowok saya, sudah menganggap kantor ini seperti rumahnya jadi mereka rela berhari-hari di kantor demi main game dan browsing internet.  Bahkan ada beberapa teman main bridge di kantor....ckckckckckck....Yah mungkin kalau di rumah mereka tidak bisa seleluasa di kantor.  Sering kali saya mendapati mereka sedang membuka situs-situs XXX.....hehehehehe.....biasanya kalau sudah begitu saya diam-diam saja gak mau kesenangan mereka terganggu......hehehehehehe.......kesian juga kalo mereka malu akan kehadiran saya.

Hari ini saya menginap di kantor, sudah dua malam booooo.  Ini semua karena editing Royal wedding yang belum selesai.  Udah gitu mending saya ngerti kerjaan, saya sendiri gak ngerti apa yang dikerjain.  Beruntung saya, teman saya Farli (calon creative handal nih) mengerjakan semuanya kalau gak saya udah gak tau mesti diapain nih Program Negara.  Thanks yah Farli.....Jasamu takkan kulupakan *lebay....

Beruntung selama dua hari saya dapat jatah sofa di ruang boss.  Boss-Boss kami tuh sudah merelakan sofa di ruangan mereka dijadikan tempat tidur anak buah pada malam hari.  Saya yakin di tempat lain mana ada atasan yang mengijinkan anak buahnya tidur di sofa mereka, bahkan jika sofa itu bukan milik mereka alias fasilitas kantor.  Biasanya saya harus tidur di kursi sampai leher pegel dan kaki kram. 

Ada teman saya yang badannya termasuk lentur.  Biasanya mereka menyusun 3 kursi dijadikan satu, lalu tidur di atas kursi itu.  Hebatnya mereka bisa tidur nyenyak.  Kalau saya gak deh selain karena badan saya gede saya juga gak punya badan selentur itu untuk bisa ditekuk-tekuk agar muat di atas 3 kursi tersebut.

Dan demi tidur yang enak ada juga beberapa teman, termasuk saya membawa sleeping bag dari rumah.  Ada juga yang membawa bantal, sarung bahkan bed cover agar acara "pajamas party and sleep over" di kantor mereka nyaman.  Kalaupun tidak property boneka milik bagian property bisa jadi bantal (padahal kalau bagian property tahu bisa ngomel mereka), jaket buluk yang penuh debu dan baunya tak bisa deskripsikan bisa jadi selimut, kursi bisa jadi tempat tidur dadakan bahkan sajadah boss bisa jadi alas tidur yang nyaman.  Intinya apapun jika gak dipikirin susahnya bisa nyaman deh di kantor.

Tapi senyaman-nyamannya tidur di kantor tetap kamar yang berantakan yang seprainya sering kali lupa diganti karena saya jarang di rumah, yang meja riasnya berdebu karena saya sudah lama tidak memperhatikan kosmetik saya, yang banyak tumpukan buku-buku dan jendelanya jarang saya buka adalah "sarang" terbaik saya untuk melepas lelah dan sejenak melupakan segala masalah hidup dan urusan kantor.

*sumber gambar https://picasaweb.google.com/lh/photo/-OfwYcrjocsjl34Dks4InA

Senin, 05 Desember 2011

Saya dan Buku Bahasa Inggris

Buku HOT (BROKE) MESSES oleh NANCY TREJOS ini saya beli di Stand Periplus pada Pameran Buku Desember 2011 di Istora Senayan, Jakarta.  Buku tentang Personal Finance ini isinya bagus, kalimat yang digunakan juga enak dibaca dan tidak bertele-tele dan huruf-hurufnya besar, sesuai untuk saya.  Btw harganya murah banget karena didiskon abis-abisan oleh Periplus gak sampe 50 ribu padahal ini buku baru terbit tahun 2010.






Saya kemarin baru saja menghabiskan uang saya di Pameran Buku yang diadakan di Istora Senayan, Jakarta.  Ada kali 1 juta rupiah dalam dua kali kunjungan.  Tahun ini saya kalap dengan buku-buku dan majalah import.  Kebetulan juga kok selain stand buku bekas, Gramedia dan Periplus juga menjual buku-buku impor dengan potongan harga yang gila-gilaan.  Jadilah saya kalap membeli banyak buku, bahkan saya juga membeli buku TTS/ Word Puzzle.

Hari Minggu, saya masih sempet nitip ke teman saya Wida, untuk membelikan buku novel Bahasa Inggris bekas.  Kali ini saya minta pilihin Novel Romantis karena saya sama sekali gak punya koleksi novel-novel seperti itu.  Yang ada novel-novel thriller, misteri intinya jauh-jauh deh sama Harlequinn bersaudara.  Jadi pas nitip sama Wida sengaja yang murahan aja jadi kalau gak suka ceritanya gak terlalu rugi.  Jadilah Wida membelikan novel seharga 20 ribuan.

Saya jadi ingat dulu Mama banyak banget dikasih novel-novel kayak gitu sama teman-teman ekspatriatnya.  Cuma sayangnya Mama gak terlalu suka baca jadi novel-novel itu hanya jadi hiasan di rak buku.  Sedangkan saya hanya membaca beberapa buku remaja Bahasa Inggris yang jumlahnya cuma beberapa ditambah dengan sering meminjam di Community Library yang didirikan sejumlah ekspatriat di Kompleks rumah saya di Bontang.  Sayangnya Community Library sekarang sudah ditutup karena kurangnya minat baca dan juga minat untuk mengembalikan buku yang sudah dipinjam.

Banyak yang gak percaya kalau saya sudah membaca buku Bahasa Inggris sejak saya masih SD, thanks to Community Library yang menyediakan banyak buku anak-anak yang menarik.  Jadi jangan heran kemampuan membaca Bahasa Inggris saya jauh lebih baik daripada bicara dan menulis.

Sebenarnya mudah membaca buku-buku Bahasa Inggris, modalnya hanya dua buku yang bagus dan menarik bagi saya dan kamus kecil Inggris, semacam Theasaurus, atau kamus Oxfrod.  Bagi saya kamus Inggris - Indonesia  terlalu memanjakan saya.

Biasanya jika saya ingin membaca buku Bahasa Inggris, saya akan mencari buku yang benar-benar menarik perhatian saya mulai dari cerita sampai besar hurufnya.  Cerita, saya pilih cerita yang sederhana dulu, biasanya pilihan saya jatuh pada novel untuk anak-anak dan remaja.  Cerita mereka lebih sederhana dan bahasa yang digunakan juga gak susah.  Enyd Blyton, Hardy Boys sampai Nancy Drew dan Beezus and Ramona bisa jadi pilihan.  Jangan malu membaca buku anak-anak toh di Indonesia gak semua orang mengerti bahwa itu buku anak-anak yang penting Bahasa Inggris karena saya pernah baca buku anak-anak di kantor gak ada ngeributin tuh.  Kalau tetap malu juga bisa disampul tuh buku jadi orang lain gak tau.
Bagi saya mengawali membaca novel Bahasa Inggris dengan karya John Grisham, Shakespeare, Hemongway dan Scott Fitzgerald sama saja mencari "mati".  Beda ceritanya kalau anda kuliah di Sastra Inggris silakan deh karena anda wajib membaca buku-buku tersebut sampai khatam.

Kedua cari buku yang hurufnya besar-besar dengan cetakan bagus dan kertas yang bagus.  Bagi saya buku dengan huruf yang besar membuat mata juga gak cepat capek, sehingga otak kita yang sudah dua kali bekerja keras juga tidak cepat capek.  

Isi dalam buku HOT (BROKE) MESSES, hurufnya besar-besar, kualitas dan warna kertasnya bagus sehingga mata tidak cepat lelah.


Nah untuk menemani membaca buku, tidak ada salah punya kamus kecil seperti kamus Oxford atau Webster, jadi dari Bahasa Inggris ke Bahasa Inggris dengan begitu otak tetap terlatih ketika mencari arti sebuah kata.  Saran saya sih jangan sekali-sekali membaca buku ditemani kamus Poerwadarminta dan John Echols, yang ada lihat kamus tebalnya aja sudah males banget, apalagi mau baca buku.

Nah, kalau buku anak-anak menurut anda sudah tidak sesuai lagi dengan kemampuan baca anda, anda bisa tingkatkan menuju buku remaja seperti buku-buku Princess Diary dan Teenlit.  Saya sendiri sampai sekarang masih membaca teenlit.  Bahkan ketika pameran buku saya membeli beberapa teenlit dan majalah Dolly, karena selain Bahasa Inggris setingkat di atas buku anak-anak namun bisa tetap dibaca tanpa ditemani oleh kamus.

Jadi buat apa takut membaca buku Bahasa Inggris.  Sekali lagi coba buku anak-anak lalu pelan-pelan lanjut ke buku remaja dan dewasa muda (bahasa Indonesia young adult itu dewasa muda ya?) nah tau-taunya nanti sudah bisa baca buku-bukunya John Grisham, Hemingway abis itu The Great Gatsby deh....:D....selamat membaca.






Kamis, 01 Desember 2011

Laporan Pernikahan Ibas dan Aliya

Di JCC ketika harus keluar Gedung untuk memberikan kesempatan Paspampres untuk Sterilisasi




Setelah sekian lama akhirnya saya menyempatkan untuk menulis blog.  Minggu lalu saya sama sekali tidak bisa bernapas karena kesibukan saya selama seminggu penuh menjadi bagian dari hajatan tahun ini, PERNIKAHAN IBAS DAN ALIYA.  Saya masuk dalam bagian dokumentasi, ternyata kerjaan saya lumayan berat sampai-sampai ketika di Cipanas saya lupa bawa tas baju saya karena di otak saya dipenuhi dengan barang-barang yang harus saya bawa (termasuk di dalamnya komputer editing Final Cut Pro dan 2 barstool yang ternyata gak dipake juga.....hiksssss.....).

Jadilah saya selama di Cipanas gak ganti baju dan pakai celana jeans plus sepatu keds selama prosesi akad nikah dan adat berlangsung.  Saking gak bangganya saya dengan keadaan saya hari itu, saya sampai gak sempet foto-foto.....padahal pas Gladi Resik dan Gladi Kotor saya semangat sekali untuk foto-foto.

Saya juga beruntung berada di Ring Terluar dari pengamanan Paspampres jadi pakaian saya tidak terlalu diperhatikan oleh mereka.  Bahkan saya sempat lari-larian dari OB Van ke Master Control di depan beberapa Paspampres.  Mungkin mereka menghargai usaha saya memakai jas (yang sampai sekarang boss-boss saya gak habis pikir kenapa jas saya bisa kebawa tapi tas berisi baju gak kebawa sama sekali).

Tanggal 26 November, saya tugas lagi di JCC.  Ini lebih berat dari sebelumnya karena tim decor baru set up tanggal 25 November pagi sehingga kami tim dokumentasi video baru bisa set up setelah tim decor sudah selesai.  Itu artinya kami belum bisa blocking camera dan juga kami gak bisa menutupi kabel camera yang melintang di tengah ruangan....sedihnya.....

Apa yang kami perkirakan benar, tanggal 26 November layaknya dikejar setan kami mengerjakan semuanya karena rencana Pak SBY akan memeriksa persiapan lokasi Resepsi pada pukul 10.00.  Bayangkan bagaimana kami bergerak.  Bahkan PD kami Mas Tono pun ikut tegang.  Saya sendiri akhirnya turun jabatan jadi GS.  Belum lagi Paspampres meributkan kabel camera yang menurut mereka tidak aman.  Kami akhirnya fokus ke kabel dan mencari lakban, sedangkan vendor alat tenang-tenang saja melihat kehebohan kami....apa gak kebalik yah?  

Bahkan seorang Cameraman cerita ke saya kalau dia dibentak-bentak sama Paspampres soal kabel.  Teman saya dengan tenang menjawab "Bapak gak usah teriak-teriak ke saya karena dengan teriak-teriak pun lakban gak akan datang dalam sekejap.  Sabar aja Pak.  Saya sudah mengerti kok Pak, kabelnya harus dilakban kan?  Ya udah nanti saya lakban tapi saya kan harus nunggu lakbannya karena lakbannya lagi dibeli.  Semua kan butuh proses Pak."  Mendengar itu Paspampres langsung pergi.....well done my friend.  Kami tahu itu tugas Paspampres untuk menjaga keselamatan Presiden sekeluarga dan berikut tamunya, namun kami juga bukan pesulap yang bisa menghadirkan lakban dengan sekali teriak.

Walaupun kelihatannya persiapannya terlambat namun ketika resepsi semua berjalan lancar.  Kedua pengantin terlihat cantik dan gagah, bahkan kami bisa melihat melalui monitor di control room, aura cinta meliputi mereka berdua.  Aliya terlihat cantik sekali dengan balutan kebaya warna merah.  Jadi berasa lihat Ratu Jawa malam itu.

Sayangnya hari itu juga ada berita tentang runtuhnya jembatan di Kutai Kertanegara.  Banyak twit yang bilang seharusnya Presiden menghentikan resepsi ini itu bersimpati kepada korban di Kutai Kertanegara.  Saya sendiri berpendapat, Bapak SBY sudah tidak bisa menghentikan resepsi tersebut bukan hanya karena semua persiapan sudah selesai namun juga karena para tamu sudah hadir.

Jika ada yang bilang resepsi mewah, menurut saya ukurannya apa dulu nih...standartnya apa dulu.  Kalau pakai standart saya sih dengan panghasilan rata-rata karyawan di Jakarta sih yah mewah.  Namun untuk ukuran Kepala Negara, pernikahan seperti ini wajar saja.  Saudara saya yang masih kerabat Cendana malah lebih mewah dengan makanan berlimpah ruah serta dekorasi yang melebihi pernikahan Ibas dan Aliya.

Aneh gak sih anak seorang Presiden menikah terus resepsinya sederhana cuma selametan di Puri Cikeas misalnya, yang ada masyarakat malah mengira yang nggak-nggak seperti pernikahan beberapa cucu Cendana yang teramat sederhana untuk menyembunyikan hamil sebelum menikah atau bahkan poligami.

Akhirnya hajatan Presiden pun berakhir.  Seperti biasa Aliya Rajasa masih mampu melayani permintaan foto dari tamu undangan.  Dia memang low profile banget.  Saya jadi ingat waktu pengajian di rumahnya, saya sempat juga minta foto berdua dengan Aliya Rajasa.  Keberanian saya timbul karena dia begitu ramah dan mengajak saya kenalan duluan bahkan sampai keesokan harinya dia masih ingat nama saya.  Sebuah sikap yang memang asli dari dia bukan dibuat-buat seperti artis-artis yang butuh kerjaan begitu sudah terkenal malah ngelepehin orang-orang kayak saya ini...:D

 
Saya bersama Aliya Rajasa, perhatikan tangan dia merangkul saya...nih orang emang ramah dan baik

Kalau sekarang dia tidak mau bicara dengan pers, itu bukan karena dia tidak mau karena dia sombong atau dilarang.  Siti Rubi Aliya Rajasa Baskoro Yudhoyono adalah seorang wanita periang dan ramah namun berhadapan dengan pers membuat dia menjadi nervous (ini menurut pengakuan  Aliya sendiri).  Maklumi saja jika dia irit sekali memberikan wawancara namun dia mau kok jika diambil gambarnya,, toh semua perlu belajar untuk menghadapi publik bahkan Lady Diana Princess Of Wales harus belajar lama baru bisa berpidato di depan umum.  Meskipun nervous menghadapi pers, Aliya tetap  bersedia berfoto ketika ada Ibu-Ibu mengejar dia minta foto di JCC padahal Paspampres sudah menghalangi usaha Ibu itu.  Sifat yang cocok dengan Ibas yang terkesan agak kaku sehingga bisa saling melengkapi.

Inilah pengalaman saya selama jadi Bagian Dokumentasi Pernikahan Aliya dan Ibas.....semoga ini memberikan sisi lain dari yang pernah kalian baca di media manapun.




Minggu, 13 November 2011

The Royal Political wedding, Second Meeting At Cipanas Palace

Pukul 08.00

Kemarin kami mendapat kabar mengejutkan ternyata kerjasama kami dengan pihak keluarga pengantin meningkat sampai akad nikah.  Jadi berangkatlah kami menuju Cipanas pukul 08.00 di hari Minggu.  Ternyata perjalanannya lama dan cukup menguras tenaga, ditambah lagi malam sebelumnya kami bergadang sampai jam 2 dini hari.

Bahkan malam sebelumnya saya sempat mempelajari proposal pernikahan dengan seksama, karena rencananya Ibu dari penganti perempuan akan hadir dalam Gladi Kotor.  Daripada ditanya saya gak mudeng, yah saya pelajari 2 proposal plus beberapa peraturan dan skema sumber daya manusia berasa mau skripsi deh walaupun ini jauh lebih tinggi daripada skripsi, ini masalah negara....

Perjalanan ke Cipanas memakan waktu selama 3 jam.  Sepanjang perjalanan saya molor, karena saya ngantuk kedua kepala saya pusing banget.  Untungnya saya sudah sarapan.  Namun namanya stress udah sampai ubun-ubun tetap aja bikin kami gak tenang.  Jadi lebih baik saya manfaatkan waktu dengan tidur.  Apalagi jalan menuju Cipanas macet parah, sehingga driver kantor mencari jalan tikus biar bisa sampai tepat jam 11 di Istana Cipanas.

Pukul 10.46

Akhirnya setelah menempuh perjalan selama lebih kurang 3 jam kami tiba di Istana Cipanas.  Ternyata Istana Cipanas memang tempat yang sesuai untuk hajatan besar ini.  Kesan romantis, teduh sekaligus sejuk begitu terasa kuat mendominasi Istana ini.  

Penjagaan Istana Cipanas tidak bisa dibilang longgar, penjagaan di Istana ini cukup ketat hanya orang-orang tertentu seperti keluarga, panitia dan pengisi acara saja yang bisa memasuki lokasi ini.  Jadilah kami ditanya-tanya oleh Petugas Penjaga Pos selanjutnya kami harus menggati KTP dengan ID Card Tamu.

Hari ini diagendakan untuk Gladi Kotor Prosesi Pernikahan Adat Palembang dan Ijab Kabul.  Gladi Kotor ini diminta oleh Ibu dari Pengantin Wanita.  Saya setuju dengan pemikiran ini karena ternyata adat Palembang juga sama ribetnya dengan ada Jawa.  Dan tentu saja sama menariknya dengan adat Jawa.
Prosesi adat sebelum Ijab Kabul

Setelah Ijab Kabul keduanya akan menuju pelaminan dengan iringan rebana


Kira-kira begini prosesi Ijab Kabul, Pria yang baju putih berperan sebagai CPP, sedangkan calon pengantin perempuan akan menunggu di kamar sampai pengantin pria dianggap sah mengucapkan Ijab Kabul.

Prosesi Pengantin Pria dan keluarganya akan masuk ke Rumah Pengantin Perempuan.  Prosesi ini diawali dengan berbalas pantun dan diakhiri dengan memakan sirih.
Add caption
Add caption
Add caption

Saya di lokasi Ijab Kabul di Istana Cipanas, belum jadi namun sudah terlihat kemegahan pestanya.


Selama di Istana Cipanas saya harus mempelajari jalannya prosesi dan blocking setiap acara.  Ini digunakan untuk penempatan kamera nantinya, apalagi Ayah dari penganti pria ingin agar liputan ini seperti ketika Pangeran William menikah.  Tampak bersih dan rapi di layar kaca.....dan sumpah itu sama sekali bukan pekerjaan yang mudah.....

Pukul 12.30

Akhirnya latihan prosesi selesai, kami diundang makan siang oleh pihak keluarga di ruang makan Istana Cipanas.

Lucunya ketika itu ada hidangan Bakmi Jawa yang dimasak langsung oleh penjualnya.  Kami berenam menuju ke bakmi Jawa tersebut.  Oleh petugas Sekneg, kami diarahkan kesebuah rumah dengan kursi dan meja yang tertutup taplak putih.

Kami sebenarnya segan ke ruangan itu karena kok sepertinya ruangan khusus VIP.  Akhirnya kami makan disana ternyata memang benar makanan prasmanan tersebut memang sedianya untuk kami sedangkan Bakmi Jawa itu makanan khusus tamu VIP dan keluarga.....hhhhhhmmmmmm gak kebalik yah.....jadilah pihak keluarga makan di luar dan harus antri untuk menikmati Mie Jawa sedangkan kami memuaskan diri untuk mencicipi makanan yang banyak sekali disediakan oleh pihak Istana Cipanas.




Saya dan Garuda di cangkir ku....btw jagung rebusnya enak banget deh....

Teman saya Verdi yang punya usul untuk memotret semua barang yang ada lambang Garuda.  Kapan lagi coba makan dengan menu Istana?....Biar cuma Istana Cipanas, tapi tetap Istana.

Teman-teman sedang menikmati hidangan rumahan khas Istana Cipanas....walaupun makanannya dingin tapi enak lho.

Pukul 01.45

Kami pulang ke Jakarta.  Parahnya kami terjebak dalam arus balik Puncak sehingga akhirnya terjebak di mobil sampai dengkul sakitnya minta ampun.....aaarrrgggghhhhhh.....

Pukul 19.45

Kami baru sampai di kantor kami yang terleat di Mampang.

Pukul 21.40

Lanjut meeting lagi....aaarrrrggghhhhh........

Senin, 07 November 2011

Belajar Stand Up Comedy



Saya melakukan perbuatan gila dini hari kemarin.  Ceritanya saya mencoba stand up comedy gara-gara lihat Pandji, Raditya Dika dan Miund stand up comedy di youtube.  Ternyata stand up comedy itu gak gampang yah....seluruh tubuh harus digunakan untuk mendukung joke-joke yang dikeluarkan.  Akhirnya jatuhnya malah curhat gak penting dan lebay....hehehehehehe....

So jadi yang mau mencela atau mau bilang gak lucu....yaaaaaaahhhhhhh gimana yah.......

Minggu, 06 November 2011

Jumat, 04 November 2011

The Royal Political Wedding, The First Meeting

Pukul 09.00

Hari ini meeting pertama pernikahan akbar tahun ini.  Tak sabar untuk datang ke rumah The Bride-To-Be.  Sebenarnya rumahnya dekat dengan rumah saya, sayangnya karena alasan keamanan nasional maka saya harus berangkat dari kantor bersama teman-teman dengan menggunakan mobil kantor.  Jadi dua kali lebih jauh deh.

Janjian meeting sama EO-nya sih jam 11, tapi karena saya adalah Production Assistant, saya harus datang jam 9 di kantor, jam setengah 10 ngumpulin crew yang akan meeting terus jam 10 berangkat.  Karena sekarang masih pukul 09.10 jadi saya masih menunggu 20 menit lagi untuk siap-siap.  Kami akan meeting jam 11 siang di rumah The Bride To Be. Tak sabar sebenarnya walaupun kami gak akan ketemu dengan The Bride To be dan keluarganya, kami hanya akan bertemu dengan pihak keluarga besar yang mewakili dan EO sekaligus vendor mereka.  Ok nanti saya lanjutkan lagi ceritanya setelah meeting yah.....

Pukul 15.27

Akhirnya meeting selesai.  sebenarnya sih meetingnya selesai jam 2 siang, namun kami sebagai tim produksi harus mem-follow up meeting tadi dengan meeting intern (follow up meeting dengan meeting lagi...lucu juga yah).

Banyak sekali yang harus diputuskan karena ini masalah nasional bukan hanya masalah kantor (yang sebenarnya kantor saya juga merupakan TV swasta nasional...hehehehehehe)....

Sebenarnya tugas kami sih kalau di atas kertas sih sederhana aja, menjadi tim dokumentasi, sehingga kami bisa menyediakan gambar acara siraman, pengajian dan midodareni sesuai standar broadcast.  Tau sendiri kan kalau kualitas video kawinan biasa yah cuma gitu deh dari wide ke wide.  Nah dengan adanya kami, keluarga The bride-to-be mengingikan hasil yang at least kayak acara TV lah.  Bahkan mereka meminta hasil video dengan format HD...wow HD sampai saat ini belum semua stasiun televisi menggunakan....tapi gak papa lah yang minta adalah The Royal Polical Wedding...so yang gak ada yah harus ada....hehehehehe....

Ini boss sedang berdiskusi blocking kamera dengan pihak vendor , EO dan keluara The Bride-To-Be


Banyak hal yang kami diskusikan, mulai dari blocking kamera sampai flow acara, karena setiap acara punya aturan dan peraturannya sendiri.  Yang paling ditunggu adalah midodareni, karena acara ini akan hadir The Groom To Be dan wakil keluarganya.  Disini kami harus mengurangi gerakan kamera alias dipantek sehingga kamera hanya bisa pan kiri kana dan tilt up tilt down, hanya kamera handheld yang bisa jalan-jalan.  Jadi agak repot pas midodareni....yah gimana yah yang mantu bukan orang sembarangan yah jadi yah harus mengikuti protokoler (negara lhooooo bukan protokoler keraton atau EO)

Oiya karena gak bisa sembarangan foto-foto jadi, saya cuma punya satu kesempatan foto-foto, yaitu di toilet....hahahahahaahaha.....Hei, ini bukan rumah sembarangan ini rumah menteri ini....hehehehehehe.....

Ok sekian dulu laporan first meeting....mudah-mudahan tanggal 14 November pas gladi kotor, saya bisa memberikan laporan lagi.

Dan saya mengabadikan diri saya di kaca toilet rumah menteri  (The Bride To Be)....gak penting....:D

Kamis, 03 November 2011

Pusing

Sudah sejak minggu lalu kepala saya sering terserang pusing.  Mulai dari sebelah kanan, terus berdenyut di belakang kepala sampai menjalar ke kiri.  Bahkan kalau sudah sakit banget mata rasanya mau mencolot keluar atau ketari ke dalam.

Rasanya menyakitkan, untungnya saya gak pake acara pingsan.  Parahnya saya tipe orang yang parnonya setengah mati karena selama ini Mama selalu bilang kalau orang gemuk sambungannya darah tinggi sambungan dari darah tinggi jadinya pusing, sambungannya pusing sambungannya pendarahan pembuluh darah otak, sambungan ini akan berakhir pada stroke atau kematian.....deg...deg....deg.....


Sempet juga mimpi jelek gara-gara pusing.  Mimpinya saya terkena tumor otak....aaaarrrrggghhhh.....tiba-tiba saya jadi mellow seperti cewek dalam film-film Korea....terus jadi kebayang adegan serial Endless Love-nya Eun So yang kerjaan nangis mulu minus digendong sama Oppa.....hiks....hiks....padahal pengen banget deh ketika sakit ada cowok yang nangis buat saya terus digendong jalan-jalan di pantai (minus meninggalnya lho...amit-amit habang bayi)...romantis sekali yah.....

Yah emang saya lebay banget dalam menanggapi sakit pusing tapi itulah saya.  Kadang saya pengen nangis kalau pusingnya kumat tetapi nangis menjadi amat sangat sia-sia karena gak ada yang nangis bersama saya.  Bahkan Eun Son ketika nangis sendiri ada yang menemani yaitu penonton, kalau saya??  Boro-bor ada yang mau nemenin, yang ada nyela deh....apalagi teman-teman saya Si Emban dan Si Pangeran yang mulut setajam silet Gerwani.

Belum lagi aksi cu'ek adek gue Si Mata Belok dan Si Ngotot.  Yang ada saya rasanya jadi Kakak Tiri buat mereka.  Pasti mereka bakal bilang "Ih ngapain nangis sih?  Sana ke dokter" dengan wajah lempeng tanpa perasaan.....aaaarrrrggghhhhh penderitaan saya begitu lengkap.

Akhirnya saya memberanikan diri untuk berobat ke klinik kantor.  Di cek sama perawat klinik.  Setelah ditanya-tanya sambil senyum-senyum seakan tidak mengerti penderitaan saya dan saya seperti menunggu datangnya Dewa Musibah datang.....jeng....jeng...jeng ternyata saya pusing karena minus kacamata saya sudah berubah.....haaaalllllaaaaahhhhhhhhh......langsung legaaaaaaaaaaaaaaaaa.....ibarat abis pake kebaya dengan kemben kenceng.....legaaaaaa.......tambah lega lagi pas dicek tekanan darahnya normal 130/ 80....jangan protes yah 130/ 80 masih normal kalo 140 baru waspada merah tekanan darah tinggi.

Akhirnya saya cuma disuruh ketemu sama Dokter Spesialis Mata dan ganti kacamata.  Ditambah dikasih obat pusing.....fiiiuuuuhhhhhhh.......

Nah bagi kamu yang baca postingan ini, sekalian saya kasih bonus OST.-nya Endless Love yang sampe saat ini selalu bikin saya sedih setiap kali saya denger khususnya adegan ketika di terowongan.  Terima kasih yah sudah mau baca curhat lebay bin manja saya, perempuan berumur 30 tahun lebih dengan kemampuan menghadapi penyakit sama dengan anak perempuan umur 13 tahun.....hehehehehe.....


The Royal Political Wedding in Our Country, Indonesia

Tadi siang tiba-tiba saya dipanggil meeting oleh bossku.  Ternyata kami meeting bersama Boss Ach (Kadiv).  Big suprise bagi saya, ternyata saya masuk dalam tim coverage pre-wedding (hanya meliput siraman, pengajian dan midodareni) Indonesian Royal Political Wedding.  Gak usahlah saya sebut siapa calon pengantinnya tetapi yang pasti gambarannya adalah anggota keluarga Kennedy menikah dengan anggota keluarga Obama. 

The groom and the bride to be are from very strong political background, so my Boss Ach very concern about this shooting.  Beliau gak mau kami sedikitpun karena semua materi shooting akhirnya akan di-relay oleh semua  media penyiaran di Indonesia, bahkan mungkin Internasional kayak CNN dan Al Jazeerah.....Right now i just can't imagine.....

I can't wait for the D-day.  Bakal sibuk dan melelahkan karena pasti banyak kerjaan dan aturan dari pihak Protokoler bahkan kami tidak diijinkan memakai seragam kebesaran kami, kami harus memakai batik tapi entah kenapa menyenangkan sekali.  Terakhir saya  melakukan shooting secara nasional dan dihadiri oleh Presiden sekitar 3 tahun yang lalu dalam merayakan hari Pers Nasional.  Tapi itu tidak terlalu mengesankan karena kami terlalu stress.  Kalau sekarang beda, karena ini Indonesian Royal Wedding.  Dan tentunya berbeda dengan pernikahan Putri Sultan Hamengkubono X.

Tanggal 5 November nanti kami akan meeting dengan pihak EO.  Gak sabar untuk ketemu mereka.  Saya merencanakan untuk membeli buku Agenda khusus sehingga semua yang saya lakukan akan terekam plus saya akan menempelkan foto bahkan kalau bisa saya ingin mendapatkan undangannya.  Jadi Agenda ini akan semacam scrap book untuk mereka.

So, doakan kami yah semoga berhasil......fighting....caiyo....gambatte....!!!!!!!


Some pics from my life

My Mao Books and my Ranah 3 Warna (Three Colors Land)

My favourite wedding invitation.  Salah seorang teman kantor ada yang menikah dan menaruh undangan ini di papan pengumuman.  It's nice and romantis, karena dibuat mirip banget dengan poster film-film Korea.  Paling suka adalah foto mereka berdua dari belakang dan tangan yang bergandengan dengan hangat dan mesra.  Sayangnya undangan ini tidak mencantumkan jam.  Mungkin karena yang ngundang gak yakin kami akan datang karena lokasi nikahnya di Surabaya sedangkan kami di Jakarta.  Yah yang penting pengumuman lah kalo dia akan menikah.....itu yang penting.....seperti poster film kan cuma tanggal, jam anda  tentukan sendiri....

Officemates...:D

Senin, 31 Oktober 2011

Random Pic From Last Saturday

Di depan rumah....
Felix The Black and White Cat....kucing liar yang suka tidur di sofa teras rumah.
Felix, ready to go
Bunga di tepi jalan    

Purple         
Sabtu kemarin lagi cerah banget Jakarta, cahaya matahari gak terlalu terik sehingga menimbulkan efek kuning yang menyenangkan.  Iseng-iseng pengen hunting foto aja di halaman rumah.  Dapat lah obyek bunga dan kucing liar yang suka sekali tidur di sofa teras rumah.  Saking asyiknya hunting tiba-tiba tetangga (yang sumpah rese banget deh) saya lagi ngapain, saya cuma jawab gak papa kok bu...sambil tetap foto-foto....hehehehehehe.....

Minggu, 30 Oktober 2011

Menghadapi Kesepian

Sebagai seorang perempuan single di usia 30 tahun memang berat menghadapi rasa kesepian.  Yah abis mau gimana?  Pacar gak ada, teman yang seusia kebanyakan sudah menikah, kakak dan adik punya urusan sendiri. Jadi kalau libur suka mati gaya....

Dulu sih saya begitu, sekarang sih gak.  Tahun ini saya sudah bertekad untuk menjadi jomblo bahagia dan mandiri.  Ada beberapa langkah yang saya lakukan....

1. Belajar/ kursus/ kuliah : Kuliah bisa membuat otak menjadi lebih positif selain itu saya juga mempunyai tujuan dan harapan yang ingin dicapai.  Sekarang juga banyak PT yang menawarkan cara pembayaran kuliah lebih fleksibel ditambah waktu kuliah yang dilakukan pada malam hari atau weekend.  Kuliah juga membuat saya bertemu dengan orang baru sehingga menambah teman dan wawasan.  Jangan malu untuk kembali kuliah, karena menurut seorang Perencana Keuangan, Safir Sinduk "Pendidikan adalah investasi yang amat menguntungkan untuk diri anda dan masa depan", jadi kenapa gak kuliah/ sekolah lagi??  Kalau tidak ingin kuliah, bisa kursus dan ikut seminar.  Ibu saya diumur 50 tahun lebih baru mengikuti kursus Bahasa Perancis, Biola dan dansa, hasilnya Ibu saya lebih bahagia, lebih sehat, lebih hidup dan tidak mudah pikun (sebenarnya hal ini yang membuat saya agak-agak "menderita" karena pikirannya masih awas sehingga setiap kesalahan saya selalu diingat....aaaarrrgghhh....hehehehehehehe).

2.  Punya hobi : saya suka berenang, membaca, menulis dan nonton film.  Dengan mempunyai hobi, disaat saya bosan atau sendirian, maka saya bisa membaca, menulis blog atau bahkan marathon nonton DVD khususnya drama Korea dan Jepang.  Mempunyai hobi membantu saya untuk mengisi hari dengan kegiatan yang saya sukai.  Hobi yang paling sering saya lakukan adalah menulis blog (siapa tahu bisa dibukukan....hehehehehe) dan mengedit foto.  Oiya saya pernah membaca di sebuh artikel kesehatan ternyata punya hobi menulis dan membaca membuat otak terus bekerja sehingga nantinya kita tidak mudah menjadi pikun.  

3.  Ke Salon : Sebanarnya saya tidak terlalu maniak ke Salon.  Bagi saya aneh aja gitu menghabiskan waktu berjam-jam di Salon.  Namun gara-gara Mario Teguh pernah bilang "Daripada Ibu-Ibu nonton sinetron, lebih baik menghabiskan waktu di salon, karena paling gak pulang anda akan merasa cantik dan rileks, suami pun senang karena anda merawat diri"....walaupun saya belum menikah tetapi nasehat Mario Teguh ada benarnya juga apalagi saat ini saya masih "memasarkan" diri saya (saya kan belum menikah).

4.  Memasak : Karena jomblo bukan berarti tidak memasak.  Memasak bisa membuat saya bahagia dan berharga.  Yang pasti makanan paling gak enak pun karena yang masakan sendiri jadi habis tanpa ada keluhan.

5.  Jalan Kaki : Ini sering saya lakukan jika saya bosan dengan semua kegiatan yang ada.  Bagi saya jalan kaki bukan hanya olah raga, tapi waktunya saya melihat lingkungan disekeliling saya, berpikir dan mencari ilham.

Empat kegiatan ini terbukti membuat saya sibuk, disaat bersamaan saya juga punya tujuan dan target hidup.  Sampai saat ini saya belum merasa kesepian tanpa kehadiran pacar atau suami. 


Jumat, 28 Oktober 2011

The Big Bang Theory

I've got a new favourite sitcom....The Big Bang Theory.  Ceritanya tentang persahabatan 4 orang jenius bernama Shledon, Leonard, Howard dan Raj.  Keempatnya adalah ahli Fisika dan memilik gelar Ph.D kecuali Howard yang "hanya" mempunyai gelar Master dari MIT.

Sitcom ini lucu banget, apalagi jika membahas hubungan antara Leonard dan Penny tetangga mereka yang menurut mereka adalah perempuan normal yang amat sangat menarik dan seksi.  Ditambah dialog-dialog tingkat tinggi mereka dengan bahsa-bahasa ilmiah yang sumpah mampus waktu SMA dengernya aja udah bikin dahi berlipat 10, dalam sitcom ini jadi amat sangat lucu banget.

Yang lucu juga kesukaan/ obsesi mereka dengan komik, superhero dan scifi.  Bahkan keempatnya bisa bahasa Klingon, salah satu karakter mahluk luar angkasa dalam serial Star Trek.  Lucunya lagi bintang Star Trek The Next Generation seperti Will Wheaton menjadi cameo dalam serial ini.  Klop lah sama saya yang juga suka banget sama Star Trek The Next Generation walaupun gak sampe bisa Bahasa Klingon.

Tokoh favorit saya adalah dalam serial ini adalah Sheldon dan Raj.  Sheldon adalah tipe orang yang sadar dia pintar, terlalu terus terang, terobesesi dengan Star Trek bahkan punya log seperti Capt. Picard dan tidak mengerti dengan kalimat-kalimat sarkasme sehingga suka gak sadar kalau disindir sama teman-temannya.

Raj, in the other hand selain jenius dan terobsesi dengan scifi, dia mempunyai kelainan takut bicara langsung dengan perempuan di luar dari keluarganya sehingga jika ingin bicara langsung dengan perempuan dia harus minum alkohol atau merasa sudah minum alkohol atau lewat teman-temannya.  Oiya, Raj adalah orang India dan seperti umumnya orang India, dia beragama Hindu (yang akhirnya menjadi sumber perdebatan antara Sheldon dan Raj), "dekat" dengan keluarganya sehingga sering diatur oleh orang tuanya dan suka memakai baju rapi yang nerd (tapi keren).

Saking ketagihannya sama serial ini, saya sampai sering terlambat ke kantor dan tidur malam.....^_^

Kamis, 27 Oktober 2011

Few Things From Mypic.com

Maneki Neko and my family


Rusian Dolls.....Matryoshka Doll.......

Random Pics From My Office Mates

Hallllooooo everybody my name is Kenit
Happy Halloween.....


Who is hiding?

You can see the world through my view finder

Wow....camera man.....

How nice to have this princess moment



Ok ready to take.....

Cari Blog Ini