Majulah masuk ke dalam dunia Noni

Sebuah perjalanan hidup di pertengahan 30 tahunan...single, bahagia dan selalu mencari petualangan baru....Tinggalkan jejak anda dan ikuti jejak saya di @nonibeen

Minggu, 14 Desember 2014

Be Careful What You Wish For

Sejak kecil saya suka yang namanya jalan-jalan, tapi keinginan itu tidak mudah untuk terwujud.  Terlahir sebagai anak kedua dari empat bersaudara yang umurnya cukup berdekatan membuat orang tua saya jarang mengajak kami keluar kota.  Mungkin agak merepotkan membawa empat anak ketika perjalanan jauh, apalagi sarana transportasi di Kalimantan tahun 80 - 90-an tidak senyaman sekarang.  Sehingga traveling keluar kota adalah hal istimewa bagi saya.

Pertama kali saya masuk kerja di TransTV, saya masuk ke dalam tim Insert.  Setelah hampir setahun bekerja, saya ditugaskan oleh boss saya untuk liputan luar kota.  Saya bahagis sekali, kapan lagi saya keluar kota gratis dibiayai kantor.  Bahkan ketika liputan itu menemani Peggy Melati Sukma membantu korban tanah longsor di Jember yang medannya berat dan harus menginap di tenda pengungsi, senang saja saya lalui karena bagi saya yang terpenting saya traveling.

Waktu berganti, sejak saat itu saya tugas keluar kota beberapa kali bahkan saya ke Bali, dan itu tahun 2008.  Selama 5 tahun saya hampir dikatakan tidak pernah keluar kota untuk tugas kantor, tetapi saya tidak berhenti traveling dengan biaya sendiri walaupun jarang karena masalah budget dan pekerjaan.

Suatu hari, 2 tahun yang lalu saya membaca buku The Secret, tentang mewujudkan mimpi.  Saya jadi ingin mewujudkan mimpi yang traveling, jalan-jalan sesering mungkin.  Bahkan saya memasang gambar perempuan traveling di dinding, dibuku bahkan di papan tulis agar saya bisa mevisulisasikan impian saya.  Menurut The Secret, dengan cara itu maka impian akan cepat tercapai, tentu saja tak lupa banyak-banyak berdoa.

Saya masih ingat, sepulangnya saya dari cuti Lebarang 2 tahun yang lalu, saya langsung diajak bergabung dalam tim Masih Dunia Lain.  Apa?  Saya memang penasaran dengan Program-Program yang menyangkut dunia astral tetapi untuk menjadi bagian program tersebut tak terbayangkan.  Saya manusia biasa juga yang takut sama hal yang tidak bisa saya lihat dengan mata kepala saya.  Beruntung mulanya saya jarang keluar kota karena stock shooting taping melebihi cukup.

Pada bulan September 2013, tiba-tiba saja keluar keputusan untuk LIVE.  Keputusan yang berat untuk dijalankan karena tidak mudah program televisi untuk LIVE ditengah medan yang terpencil dan sulit dicapai tetapi ternyata ini adalah perwujudan dari impian saya selama ini.

Saya jadi ingat dengan sebuah quote yang saya dapatkan dari sebuah film yang saya lupa judulnya "Be Careful What You Wish For", itulah yang terjadi pada saya.  Ketika saya berharap dan akhirnya terwujud bahkan gratis hampir setiap minggu saya pergi keluar kota, bahkan ke kota-kota yang belum pernah saya dengan sebelumnya seperti Pameungpeuk di Jawa Barat, yang harus menghadapi 9 jam perjalanan dari Jakarta.

Walaupun harus kejar-kejaran sama jurig tetapi merasakan dingin dan pemandangan indah Pangalengan rasanya sepadan.  Bahkan ketika saya harus merasakan serangan mahluk Astral di Cirebon, terbayar lunas dengan melihat pemandangan Kota Udang ini.  Ketika saya harus ketakutan akan Claustraphobia terhadap Goa, ternyata saya baik-baik saja ketika memasuki Goa Belanda di Gunung Puntang, Cimaung, Jawa Barat, mungkin karena pemandangan indah yang disajikan yang seakan jadi obat penenang bagi saya.  Memasuki gedung-gedung tua (saya suka sekali dengan gedung tua), ketika berada di Kota Malang. 

Bahkan orang tua saya masih takjub saya adalah tim Masih Dunia Lain, mereka lebih menginginkan saya untuk bekerja pada program Jalan-Jalan wisata.

Meminjam istilah penulis Traveling favorit saya Trinity, yah memang tidak ada makan siang yang gratis tetapi at least kita dapat makan siangnya....ya gak??? Jadi walaupun berat harus shooting tetapi saya bersyukur saya bisa mejelajahi kota demi kota karena MASIH DUNIA LAIN.

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini