Majulah masuk ke dalam dunia Noni

Sebuah perjalanan hidup di pertengahan 30 tahunan...single, bahagia dan selalu mencari petualangan baru....Tinggalkan jejak anda dan ikuti jejak saya di @nonibeen

Minggu, 25 November 2012

Follow My Passion.....Ready or Not I will.....

Saya di Karimunjawa
Sejak saya kembali dari liburan, saya merasa gelisah karena saya tidak merindukan kantor saya.  Saya jadi bingung sendiri apalagi sejak saya menyelesaikan postingan perjalanan saya ke Karimunjawa.  Saya merasa secepatnya ingin merencanakan travelling lagi dan kemudian menuliskannya di blog.

Kemarin saya membaca Naked Traveller 4.  Di bab Follow Your Passion, saya jadi terinspirasi untuk melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan Trinity, meninggalkan pekerjaannya yang nyaman dan mengejar passion menjadi Travel Writer.  Namun saya sadar bahwa semua itu membutuhkan perencanaan yang mantang karena mimpi bisa ditunda tetapi isi perut tidak dapat ditunda.  Begitu juga kesiapan mental jika saya harus melepaskan "kenikmatan" yang telah diberikan kantor saya selama ini.  Intinya saya sudah terjebak dalam comfort zone.

Saya juga baru aja membaca buku Dream Catcher yang ditulis oleh Alanda Kariza.  Nampaknya buku ini ditujukan bagi pembaca dibawah umur 20 tahun, namun bagi saya buku ini seperti "menempeleng" kesadaran saya bahwa saya punya passion, punya mimpi yang membuat saya hidup dan punya tujuan.  


Yang menghalangi saya untuk mengejar passion dan mimpi saya adalah saya sendiri.  Saya membatasi diri saya karena sudah berumur 30 tahun lebih, saya ngerasa tulisan saya gak cukup bagus untuk dibaca oleh orang lain dan saya ngerasa gak cukup keren untuk mengejar impian saya.

Dulu, saya pernah diajak ngobrol sama Mbak Zara, Ka. Dept HRD di kantor.  Dia ingin membicarakan apa yang ingin saya lakukan untuk kantor ke depannya, karena sudah lama saya bekerja namun sepertinya posisi saya stagnan.  Saya tidak ingin menyalahkan siapapun, karena saya sadar, saya lah yang harus menciptakan kesempatan diri untuk maju.  Lalu saya katakan juga ke Mbak Zara, yang paling membahagiakan dalam hidup saya adalah menulis.  Lalu Mbak Zara bertanya tentang planning saya untuk menulis ke depannya gimana.  Saya cuma terdiam, saya gak punya planning, mimpi saya punya, keinginan saya punya tapi saya gak pernah punya planning untuk mewujudkannya.

Padahal dulu waktu saya kuliah saya punya banyak planning untuk pengembangan passion saya.  Sampai akhirnya tulisan saya diterbitkan oleh Koran Solo Pos dan mendapat honor pertama saya Rp. 75.000,- .  Sejak saya bekerja, semuanya berhenti sampai disitu, bahkan keinginan saya untuk menulis di buletin kantor saja tidak terwujud.

Sebenarnya bekerja di bidang broadcast adalah impian saya sejak SMA.  Sebelum teman-teman saya mengenal istilah ENG, saya sudah tau karena saya rajin mantengin serial ENG.  Bahkan saya agak nekat memutuskan kuliah di Broadcast ketika UGM baru punya 3 angkatan dengan fasilitas minim.  Namun tekad saya sudah kuat untuk jadi orang TV.  Saya planning semua untuk menghadapi rintangan dan keterbatasan, saya kursus Bahasa Inggris, saya dekati senior saya yang sudah PKL bahkan saya membeli semua buku-buku tentang Broadcast karena saya merasa kalau dosen saya terlalu TVRI dan buku-buku broadcast yang ada di perpustakaan kampus tidak memadai, parahnya lagi jaman saya kuliah, internet belum secanggih sekarang.  Yang akhirnya membawa saya bekerja di sebuah stasiun televis swasta nasional.  

Sayangnya saya sudah di dalam zona yang amat sangat nyaman, sehinggasaya sudah lama gak bermimpi...yah masih sih dikit-dikit tapi saya gak pernah punya planning untuk mewujudkannya.  Sejak awal tahun 2012, saya punya kliping gambar-gambar tentang apa yang ingin saya lakukan di masa depan termasuk apa yang ingin saya capai.  Gambar-gambar itu membantu saya memvisualisasikan mimpi-mimpi saya yang sekarang satu demi satu tercapai, salah satunya adalah saya ke Karimunjawa (bener deh ternyata memvisualisasi mimpi membuat kita fokus dan mimpi bisa cepet terwujud).

Tahun ini saya planning untuk menulis di blog yang sudah mati suri lama.  Hasilnya banyak juga yang ngebaca walaupun followernya baru 3 orang.  Selain proses menulis, blog dibaca orang adalah kebahagiaan dan kepuasan tersendiri bagi saya.  Memang tidak menghasilkan uang, tapi uang gak bisa ngasih saya kebahagiaan seperti ini.

Sekarang saya menyadari bahwa saya nyaman menuliskan pengalaman saya selama travelling, mungkin ke depannya saya mau kosentrasi dulu ke travel writer daripada nulis review produk, yang pernah beberapa kali saya coba.  Tapi saya gak akan memfokuskan blog ini menjadi travel blog.  Blog ini tetap lah blog tentang saya dan karya saya.  

Dan suatu hari nanti, mimpi besar saya untuk bekerja sebagai penulis terwujud.  Sekarang saya mau buat planning untuk melangkah mengejarnya, dan yang pasti meyakinkan diri saya untuk keluar dari comfort zone.







Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini