Majulah masuk ke dalam dunia Noni

Sebuah perjalanan hidup di pertengahan 30 tahunan...single, bahagia dan selalu mencari petualangan baru....Tinggalkan jejak anda dan ikuti jejak saya di @nonibeen

Senin, 10 Desember 2012

Pursuit Your Happiness



Minggu sore saya jalan dengan teman bernama Upit.  Upit adalah sala seorang teman yang saya kagumi.  Tadinya saya menganggap dia “junior” saya baik dalam pekerjaan dan kehidupan.  Namun 2 tahun belakangan ini, saya melihat Upit bukan lagi junior tetapi sedikit dari teman saya yang punya prinsip dalam hidupnya.  Itu yang membuat saya selalu “ngintilin” dia untuk hanya sekedar curhat, karaokean sampai berbagi pemikiran soal agama dan kehidupan.

Saat itu Upit punya sedikit masalah dalam hidup dia.  Dia merasa sekarang hidupnya terlalu “lempeng” sehingga ketika dia mendapatkan pekerjaan barunya, dia gak merasakan apapun, bahagia gak sedih juga gak. 

Sambil makan di Imperial Kitchen, Pejaten Village, kami pun bercerita panjang lebar tentang teman-teman, mimpi, rencana traveling impulsif kami ke Yogya, rencana pernikahan sampai tentang kebahagiaan dan tujuan hidup. 

Akhirnya kami membicarakan mengapa semakin lama Upit merasa apa yang dia lakukan tidak lagi menimbulkan semangat dan kebahagiaan.  Baginya hidup hanya menjalani keberuntungan demi keberuntungan, ketika baru lulus kuliah langsung mendpaatkan pekerjaan, berhenti kerja di tempat kerja kami, minggu depannya sudah bekerja di sebuah Pusat Kebugaran.  Lalu berhenti dari Pusat Kebugaran, minggu depannya sudah mendapatkan pekerjaan lagi.  Gak ada tantangan sama sekali menurut teman saya itu.

Saya sendiri bukan orang bijaksana, dan saya pun sedang mencari passion sejati saya.  Dan juga saya sudah lama tidak merasakan bahagianya bekerja.  Sehingga saya mencari dan mencari eksistensi di dunia ini.

Malam sebelumnya saya gak sengaja nonton di youtube commencement speech Ellen  DeGeneres di Tulane Univesity, New Orleans tahun 2009.  Pada tahun itu New Orleans baru saja terkena Badai Katrina sehingga Ellen memberi nama angkatan 2009 sebagai Katrina Class.

Dalam speech yang penuh humor, Ellen menceritakan kehidupan masa remajanya yang tidak punya ambisi dan gak tau mau ngapain.  Sampai akhirnya salah seorang temannya meninggal karena kecelakaan.

Saat yang bersamaan dia juga tidak punya uang dan satu-satunya perabotan yang ada di Apartment-nya adalah kasur yang ditaruh di lantai.  Disitulah dia mulai mempertanyakan hidupnya kepada Tuhan.  Ellen pun menuliskan “percakapannya” dengan Tuhan di kertas.  Sampai akhirnya dia mempunyai jawaban apa yang harus dilakukannya

Akhirnya Ellen menjadi seorang comedian yang terkenal.  Selama itu dia tetap tidak merasa bahagia karena dia menyembunyikan orientasi seksualnya yang Lesbian.  Karena gak tahan, akhirnya dia mengakui bahwa dirinya gay.  Gak lama kemudian karir yang dibangun dengan susah payah hancur.  Selama 3 tahun berikutnya gak ada pekerjaan untuk Ellen.  Bahkan banyak stasiun Televisi yang terlalu takut untuk menampilkan Ellen pada program-program mereka.
 
Ellen sempat kecewa, sampai akhirnya seorang remaja mengirim surat kepadanya bahwa yang dia lakukan telah membuat remaja ini mengurungkan niatnya untuk bunuh diri.  Ellen langsung mengerti bahwa hidupnya punya tujuan, sehingga dia tidak ingin mengubah apa fakta bahwa pengakuan dirinya Lesbian sudah membuat karirnya hancur.

Walaupun akhirnya dia menjadi host talkshow yang terkenal, namun kali ini Ellen lebih bahagia karena dia hidup tanpa rasa takut masyarakat tahu bahwa dia seorang Lesbian.  Bahkan Ellen berkata bahwa kesuksesan baginya adalah mempunyai integritas dalam hidup, tidak mengikuti kemauan orang lain, menjadi diri sendiri, jujur pada diri sendiri, follow your passion dan berkontribusi untuk hal-hal yang positif.

Saya terkesan dengan commencement speech Ellen ini, sehingga bukannya saya memberikan jawaban, saran atau menyuruh dia mensyukuri kehidupan (yang gak akan saya sarankan karena biasanya yang menyuruh mensyukuri kehidupan itu orang yang sebenarnya TIDAK mensyukuri kehidupan dan gak punya mimpi maupun ambisi karena itu mereka selalu bilang syukuri apa yang kamu punya dengan menerima...beda lho pasrah buta dengan pasrah setelah kita sudah berusaha), saya malah menceritakan apa yang baru saya saksikan di youtube.

Malamnya Upit mentweet “Be honest to yourself and then you can go to next level of your life”.  Dan saya 1000 persen setuju karena tertawa bukan berarti bahagia, tangisan bukan berarti kesedihan.  Kebahagiaan sejati adalah ketika kita bisa jujur pada diri kita sendiri dalam menjalani kehidupan kita.

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini