Majulah masuk ke dalam dunia Noni

Sebuah perjalanan hidup di pertengahan 30 tahunan...single, bahagia dan selalu mencari petualangan baru....Tinggalkan jejak anda dan ikuti jejak saya di @nonibeen

Senin, 25 Maret 2013

THE STORY OF UNDERDOG TEAM

It's never an upset if the so-called underdog has all along considered itself the better team.
- Woody Hayes

Waktu SMA, entah kenapa saya selalu masuk kelas yang underdog.  Bukannya teman-teman sekelas saya gak pintar, cuma entah kenapa kami terlalu cocok satu sama lain sehingga suka banget ngobrol di dalam kelas ketika pelajaran berlangsung, melakukan kenakalan sampai tidur bareng kalau sudah gak bisa nahan kantuk.

Puncaknya ketika saya kelas 2 SMA, kebetulan anak-anak lapis kedua yang masuk jurusan A1 dan A2 dimasukan dalam satu kelas, jadilan kami kelas 2 A1A2 B sedangkan lapis pertama dimasukan ke kelas 2 A1A2 A yang tentunya anak-anak lebih semangat lagi belajarnya daripada kami ^_^.  Dan bener aja, kami ini terlalu pintar untuk mendengarkan pelajaran yang diajarkan guru-guru, walaupun nantinya nilai ulangan sudah urusan antara kebaikan Guru dan Tuhan....hehehehehehe......

Sekali lagi bukannya kami bodoh, hanya kepintaran kami kebanyakan dipakai buat hal-hal yang gak berhubungan dengan pelajaran.  Jadi bisa dibayangkan bagaimana keadaan kelas kami.  Di depan ada keramaian, di tengah tidur dan di belakang ada forum khusus cowok-cowok.  Posisi saya tentu saja bagian tengah, karena malam saya gunakan untuk menonton TV, lagian posisi tengah membuat saya tidak terlalu mencolok jadi guru-guru jarang menunjuk saya maju ke depan.

Selain kelas bertingkah, kami juga dijulukin sebagai kelas yang suka berantem.  Piket harus berantem, mau lomba berantem dulu, intinya semua kegiatan kelas selalu diawali dengan berantem, dilakukan dengan berantem dan diakhiri dengan berantem.  Sampai akhirnya wali kelas kami, Pak Toto turun tangan untuk mendamaikan kami.

Suatu hari entah kesambet apa, sekolah mengadakan lomba SKJ 95 dan semua kelas harus ikut.  Pak Toto tentu saja sudah menekankan pada kami, kalau ada yang ditunjuk berani menolak maka anak itu akan dipanggil beliau.  Karena kami segan sama beliau akhirnya kami ikut lomba tersebut.  Tentu saja saya sebagai orang bagian tengah tercatat sebagai tim inti, disamping orang bagian depan.  Orang bagian belakang, cowok-cowok yang biasanya menolak dan jarang diajak untuk mengikuti kegiatan sekolah pun mau gak mau ikut, karena peserta satu tim 20 orang, sedangkan kami ada 24 orang.  Jadi ada 4 orang yang gak ikut dan itu diwajibkan ikut berlatih menjadi peserta pengganti.

Tentu saja selama latihan kami gak pernah akur.  Ada aja hal yang menjadi bahan kami untuk berantem.  Sampai saat itu rasanya putus asa banget dan yakin gak bisa menang.  Bagi saya saat itu, gak penting menang yang penting teman-teman sekelas bisa ikut lomba dan yang paling penting kami semua gak dimarahin sama Pak Toto.

Ketika babak penyisihan, kami berlomba SKJ sebisa kami bisa.  Apalagi lomba ini kan seluruh anggota tim membentuk lingkaran saling membelakangi.  Langsung menghadap dewan juri.  Karena waktu latihan beberapa teman sering salah gerakan.  Saya cuma bisa pasrah aja.  Gak ada harapan.

Belum lagi teman-teman kelas 2 A31 melakukan gerakan-gerakan piramid ala cheerleader yang membuat kami yakin kalah.  Sumpah iri banget sama teman-teman kelas itu.  Gak bisa dibandingkan deh. Itulah mengapa ketika mereka diumumkan masuk final, satu sekolahan langsung bertepuk tangan keras.

Berbanding terbalik dengan kelas 2A31, ketika pengumuman, kejutan Tim Underdog kami masuk ke final 3 besar dan hal itu disambut sepi oleh kelas-kelas yang lain. Tetapi kami gak peduli, kami langsung teriak gembira bahkan Pak Toto, beliau sampai gak sadar memeluk kami karena gak bisa membendung perasaan gembiranya.  Matanya berkaca-kaca sampai berkata "Hebat kalian masuk final".  Kayaknya beliau juga gak nyangka tim kami bisa masuk final.

Ternyata proses menghadapi final gak semudah itu kami lalui.  Yang tadinya pasrah, beberapa dari kami pun akhirnya terbakar semangat kompetisinya.  Mulailah teman-teman saya seperti Dewi, Angel, Mia dan beberapa yang lainnya merencanakan banyak hal termasuk gerakan ala piramid cheerleader dan seragam yang kami pakaipun sudah mereka pikirkan.

Dan bukan kelas 2A1A2B jika satu suara.  Rencana mereka tentu saja banyak yang menentang, termasuk saya.  Menurut kami berlebihan, sedangkan untuk bagian belakang banyak yang malas berlatih walaupun akhirnya muncul juga ketika latihan.  Apalagi peraturan terbaru anggota tim harus 24 - 25 orang, itu artinya satu kelas harus turun bertanding, gak ada pilihan lain.  Seminggu latihan, kebanyakan ngurusin berantemnya daripada latihannya, sampai rasanya putus asa banget.

Hari-hari terakhir latihan, tiba-tiba Mama saya pengen lihat latihan SKJ kelas saya.  Sebenarnya sih saya menolak karena Mama adalah instruktur SKJ yang punya ijazah kursusnya lho.  Satu lagi Mama hobi mengkritik.  Males aja lagi latihan dikritik sama Mama.  

Mamapun melihat latihan kami, walaupun teman-teman agak-agak "aneh" ketika melihat saya datang dengan Mama.  Tapi dari Mama, kami jadi tahu banyak gerakan kami salah dan ketika menggerakannya gak ada power.  Jadilah kami berlatih gerakan yang benar.....hasilnya setelah 7 set gerakan SKJ kami langsung tepar di tempat.  Itupun sama Mama masih dibilang gerakan kami masih banyak salah dan kurang powerfull....OMG....mau diapain lagi???

Pas hari H, final.  Kami sudah gak tau lagi apa yang bisa kami lakukan karena dada kami terasa mau meledak saking deg-degan.  Pak Toto, gak kalah kuatir.  Ketika kami berlatih lagi, beliau ikut meneriakan semangat, sekaligus juga memberitahu kalau ada yang salah.  Bukannya senang, wajah kami semakin pucat karena gugup.  Rasanya waktu penyisihan mending kalah aja deh daripada menang, bebannya kok tambah berat yah.  Atau cukuplah juara 3, gak papa toh udah nothing to lose kan.

Layaknya film-film Hollywood (sumpah beneran kisah ini kayak film deh), kami mendapat nomor undian terakhir setelah tim 2 A3 1.  Jadi kami harus menunggu mulai dari final karyawan, SD, SMP baru SMA.  Bener-bener terakhir.  Jadi begitu penonton melihat kehebatan 2 A3 1 dengan atraksi cheerleader yang berbeda lagi (sampe sekarang saya masih mikir hebat juga kelas itu bisa merubah atraksi pembuka hanya dalam waktu seminggu), mereka langsung tepuk tangan.  Rasanya saat itu pengen kabur aja balik ke rumah.  

Akhirnya kami sebagai peserta terakhir.  Saya bisa melihat wajah teman-teman saya cemas, gugup dan ada beberapa yang pasrah.  Tapi wajah yakin Dewi, Angel dan Mia membuat saya jadi berwajah ditengah-tengah antara gugup dan yakin (jangan tanya gimana wajah tengah-tengah itu yah).  

Ketika kami berbaris masuk ke lapangan dipimpin oleh Dewi, begitu juga ketika kami melakukan atraksi pembukaan Dewi melakukan split dan diangkat oleh kami semua, rasanya kami melakukan dengan otomatis.  Kami lalu mulai membentuk lingkaran dan saling membelakangi satu sama lain.  Parahnya juri-jurinya satupun bukan guru kami jadi benar-benar mereka akan menilai gerakan kami.

Kami lakukan semua gerakan, sambil berharap ketika kami melakukan gerakan maka teman yang lain juga benar.  Setelah selesai kami keluar dari lapangan.  Di pinggir lapangan kami disambut oleh Pak Toto.  Dia cuma tersenyum tipis.  Kami membalasnya lebih tipis lagi. Sepertinya ada yang salah deh.  akhirnya kami tahu beberapa dari kami ada yang beberapa kali salah urutan gerakan.....addddduuhhhh pantes Pak Toto senyumnya tipis banget.

Setelah menunggu kira-kira satu jam, akhirnya diumumkan hasil lomba.  Dimulai dari pemenang kategori karyawan, SD dan SMP.  Ketika itu saya sudah yakin paling kami dapat juara 3 lah, bukan hanya saya yang gak yakin, teman-teman pun mempunyai keyakinan yang sama dengan saya.  Karena itulah kami ketika acara hiburan kami malah bikin keributan sendiri (yah namanya juga kelas lapis kedua....hehhehehehe). 

Ketika pengumuman untuk kategori SMA, juara 3 dipanggil tapi kok bukan kelas kami.  Lalu kami bilang horeeeee juara 2, begitu yang dipanggil juara 2 adalah kelas 2 A31, kami langsung teriak gembira...."Kita juara 1" teriak saya bersamaan dengan kelas kami dinyatakan sebagai juara pertama oleh MC.  Pak Toto kembali berkaca-kaca, tanpa sadar kami mengerubungin beliau sambil teriak dan menjerit.  Yeaaaahhhh kami kelas under dog yang selalu dicap sebagai kelas kalah, akhirnya bisa juara 1.

Ada juga sih yang protes kenapa kami bisa menang padahal ada banyak kesalahan urutan gerakan.  Ternyata yang dinilai adalah gerakan yang benar dan keseriusan melakukan gerakan.  Jadi power kami ketika melakukan gerakan juga diperhitungkan.....oooowwwww.......terima kasih yah Ma....kalau gak ada Mama kami gak menang.

Selain itu teman-teman saya yang punya semangat kompetitif seperti Dewi, Angel dan Mia, membuat saya merasakan rasanya ingin menang.  Keinginan yang selama ini terpendam karena saya merasa hidup saya kurang tertantang.

Kompetisi itu memang menyenangkan, berusaha itu memuaskan, juara 1 itu membahagiakan tetapi puncak dari segalanya adalah ketika kita berjuang bersama-sama, bersatu dalam perbedaan untuk mencapai gelar juara itu.  Kami memang harus melalui semua mulai dari berantem, gak percaya diri, pasrah sampai marah, tetapi ketika kami terus melakukan tanpa berhenti maka kami bisa meraih kemenangan itu.  Dan itulah kemenangan satu-satunya yang pernah kami raih selama SMA.  Sampai sekarang kami masih membicarakannya untuk lucu-lucuan...hehehehehe....dan jangan salah teman-teman lapis kedua itu sekarang jadi orang semua lho.....hehehehehehehehe.....

*Bagi yang belum tahu atau yang lahirnya di tahun 90-an, jurusan SMA dulu adalah A1 Fisika, A2 Biologi, A3 IPS, A4 Bahasa dan A5 Budaya.  Sekolah saya hanya menyediakan 3 jurusan A1, A2 dan A3.  Kebetulan juga saya termasuk angkatan terakhir yang memakai sistem ini, yang kemudian diganti menjadi kelas IPA dan IPS aja.  Kalau ditanya kenapa namanya A1 atau A2....tanyakan saja pada rumput yang bergoyang*


2 komentar:

pramono mengatakan...

Hahahahhahahahahah gelooooooooo...... ahhhh vidatra selalu menyimpan cerita.... dari tk sampai lulus sma temennya itu2 aja dan 1 kelas... memori yg bagus... gw jg lagi nyusun cerita waktu smp... ntar baca juga ya non... salam buat tante

Unknown mengatakan...

Saya tunggu yah Pram....

Cari Blog Ini