Majulah masuk ke dalam dunia Noni

Sebuah perjalanan hidup di pertengahan 30 tahunan...single, bahagia dan selalu mencari petualangan baru....Tinggalkan jejak anda dan ikuti jejak saya di @nonibeen

Sabtu, 08 Juni 2013

Cover Boleh Beda, Ide Dasar Tetap Sama

Yang saya tulis kali ini adalah pengalaman pribadi saya selama bertahun-tahun (kalau 8 tahun bisa dibilang bertahun-tahun gak yah?) bekerja di dunia Broadcast.  Saya mengamati banyak sekali penonton Indonesia yang meremehkan program TV produksi Indonesia.

Gak usah jauh-jauh deh, X Factor yang tayang di RCTI aja (terlepas siapa yang menang) secara teknik itu bukan main-main man.  Lightingnya keren banget, bahkan mereka berani menggunakan ear monitor kepada semua pengisi acara yang menurut pengalaman saya bukan pekerjaan gampang bagi seorang audio FOH, dan itu suatu keberanian.

Yang bikin jengkel sebelum programnya belum tayang banyak komentar-komentar sinis di sekitar saya.  Gimana gak jengkel lah programnya aja belum tayang tapi udah ada yang ngebandingin dengan versi original sampai yang paling bikin pengen ngejitak udah menghakimi duluan "Ah nih pasti gaje' lagi nih" (btw anyway gaje' iku opo sih?) atau "lebay deh pastinya".


Ya ampun kan belum ditonton kenapa sudah dinilai dengan sadis sih????

Tapi lihat kan sekarang ternyata X Factor Indonesia rating dan share-nya bagus, bahkan punya bintang baru bernama Fatin.

Pengalaman itulah yang saya alami sekarang.  Baru-baru ini saya masuk dalam sebuah tim program baru.  Sekitar tujuh jam lagi akan tayang perdana (ketika tulisan ini dibuat saya lagi di kantor menunggu kabar program yang lain) tapi para "tim penilai" sudah mulai menjalankan aksinya di Social Media.

Yah memang program ini mengambil idenya dari program anak-anak di Jepang, tapi program TV mana yang gak mencuri ide dari program lainnya.  Mari kita mulai dengan program TV kesayangan saya CSI yang bertemakan tentang para tim forensik kepolisian, sehingga penonton jadi tau memecahkan kejahatan bukan hanya pekerjaan detektif tapi ada juga tim Forensik.  Setelah sukses muncullah serial dengan ide serupa Bones dan Dexter untuk yang bertema forensik.

Ada juga serial Numb3rs dan Criminal's Mind, mengambil ide dari CSI yaitu memecahkan kejahatan dengan memperhitungkan data dan fakta di TKP.  

Selain itu, dulu jamannya Hunter atau Kojak, detektif hampir selalu bekerja sendiri atau berdua dengan Kapten sebagai karakter pembantu dan satu atau dua orang kolega musuh.  Sejak ada CSI, rata-rata serial detektif bekerja dalam satu tim yang mereka anggap sebagai "keluarga".

Atau 

Dulu jaman saya masih unyu-unyu ada serial Beverly Hills 90210 tentang satu gang remaja anak orang kaya yang tinggal di Beverly Hills.  Gak lama kemudian ada Dawson's Creek yang akhirnya sekarang sudah berakar menjadi Gossip Girls dan Pretty Little Liar.  Ide dasar mereka sama dengan Beverly Hills 90210, dinamika remaja Amerika yang kebetulan berkecukupan, saking cukupnya gak ada yang dipikirin selain kehidupan sosial mereka.

Jadi ide dasar pasti sama, tapi pasti banyak hal yang akan membedakan......

Nah daripada protes "ah males nonton pasti jelek deh" sebelum tayang, tahan dulu deh komennya, lihat dulu baru deh komen...............


Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini