Majulah masuk ke dalam dunia Noni

Sebuah perjalanan hidup di pertengahan 30 tahunan...single, bahagia dan selalu mencari petualangan baru....Tinggalkan jejak anda dan ikuti jejak saya di @nonibeen

Sabtu, 21 Juli 2012

I'm A Drama Queen (Pengakuan Orang yang Sok Ikhlas)

Selama ini saya selalu merasa bahwa saya orang yang paling gak suka mendramatisir keadaan dan benci segala bentuk drama kehidupan.  Percaya atau gak, saya sudah dua kali pacaran dan dua-duanya saya yang memutuskan tanpa tetesan air mata walaupun saya sedih banget, itupun tanpa janji-janji pasca pacaran untuk menjaga hubungan baik atau tetap bersahabat setalah putus.  Jadi jangan heran, saya tidak pernah berteman dengan mantan-mantan saya.

Pemikiran saya saat itu karena hubungan saya sudah gak membuat saya menjadi lebih baik, jadi buat apa saya harus mengiba-ngiba pada lelaki untuk mempertahankan hubungan meskipun saya sudah terlanjur sayang sama pacar saya.  Yah saya memang bukan pengikut aliran Memes, saya selalu berpikir saya gak mau jadi korban cinta hanya karena terlanjur sayang.

Sekarang saya sadar deep in my heart terkubur keinginan untuk jadi Drama Queen dan menjadi pusat dunia bagi teman-teman saya dengan segala kisah ketidakadilan yang menimpa saya.  Semua ini berawal dari Event Bulu Tangkis Internasional yang baru diadakan bulan Juni kemarin.  Yang tumben-tumbennya oleh kantor, saya dijadikan bagian dari tim Produksi event itu.

Sebenarnya semua berjalan lancar sampai salah satu PA yang ditugaskan untuk mengawasi urusan Record kaset ternyata tidak memberitahu TS dan TP bahwa format yang digunakan adalah 16 : 9 (internasional) bukan format 4 : 3 (format lokal Indonesia).  Jadilah kami harus mengeprint ulang semua kaset hasil pertandingan tersebut.

Karena saya salah satu PA yang berkomunikasi dengan client dari Malaysia, akhirnya secara (sok) sukarela saya ikut membantu mengurus kaset-kaset tersebut agar secepatnya layak dikirimkan kepada client.

Sebenarnya PIC dalam tugas ini adalah PA yang mengurus kaset tersebut, tetapi karena dia sendiri tidak memberikan perkembangan yang berarti maka akhirnya saya pun turun tangan.  Dan seperti yang saya ramalkan jauh-jauh hari, beban tugas sebagai PIC akhirnya dipikul oleh saya.

Sumpah, saya gak punya niat untuk carmuk sama atasan saya ketika saya mengerjakan semuanya sendiri dari mencari jadwal editing sampai editingnya, cuma lama kelamaan kedua PA yang ditugaskan untuk mengurus kaset-kaset ini tiba-tiba terkena Syndrome Fade To Black, tiba-tiba gambar mereka menggelap lalu hilang, seakan menghilang untuk melemparkan tanggung jawab sebesar Gunung Semeru ke pundak saya.

Indikasi akan hal ini sudah saya sadari sejak lama.  Setiap saya SMS untuk update jadwal editing dan permohonan untuk pembagian tugas, sering tidak dibalas, atau dibalas dengan jawaban sedang shooting atau editing di luar, bahkan yang aneh lagi baru dibalas setelah berjam-jam kemudian itupun setelah Producernya turun tangan dan dengan alasan baru baca SMS-nya.  Padahal saya tahu mereka menjawab BBM lebih cepat daripada Lucky Luke menembak bayangannya.

Apa mereka gak mikir yah, saya juga punya tugas lain.  Saya juga shooting, editing dan juga saya punya urusan yang harus saya urus dan keluarga yang ingin menghabiskan waktu bersama saya.  Jadi apa kabar saya yang harus mengawasi editing program saya sendiri dan disaat bersamaan editing untuk memperbaiki hasil record kaset itu juga berjalan di dua tempat yang berbeda.

Akhirnya dengan segala kegondokan di hati saya, saya curhat kemana-mana, selayaknya korban dari ketidakadilan dunia ini...see i'm a drama queen.  Hasilnya bukan kadar kegondokan saya menurun tapi malah meningkat karena teman-teman akrab saya malah menceritakan "kelakuan asli" kedua PA tersebut yang memang gak banget.

Akhirnya setelah berpikir panjang selama seminggu ini, apa yang sudah menimpa saya sebenarnya kesalahan saya.  Saya sudah (sok) suka rela ngebasahin diri dalam urusan ini, plus melihat mimik boss saya sudah pasrah banget.  Yah sudah lah mandi sekalian aja dengan atau tanpa bantuan kedua PA tersebut.  Apalagi saya tambah semangat ketika teman-teman  dari bagian lain mendukung penuh dengan memberikan segala kemudahan dalam urusan ini.

Now, I do my best to finish this task.  Saya akan selalu update dan meminta bantuan kepada kedua PA tersebut walaupun saya tahu saya tidak boleh terlalu mengharapkan uluran tangan mereka.  Anggap saja mereka seperti bagian "Black" dalam editing, ada tapi tidak memberikan gambar apa-apa.  Itu artinya saya juga gak akan lagi membicarakan mereka berdua kepada teman-teman saya dan tidak lagi menjadi drama queen....(dan ini pasti berat banget).

Toh, sekali lagi ini berawal dari saya jadi seudah seharusnya sudah menjadi tanggung jawab saya untuk menyelesaikan semuanya.  Berat sih tapi akan lebih berat lagi jika saya mengharapkan bantuan orang-orang yang tidak sadar bahwa kehadiran saya untuk membantu mereka bukan sebaliknya.....bener gak??


Tulisan ini saya desikasikan kepada semua teman-teman baik saya yang sudah mendengarkan cerita saya tentang kegalauan hati saya....thanks for being my friends and being there.....Dan untuk keluarga saya yang sudah mendukung saya selama ini karena saya jarang libur demi kaset-kaset ini....spesial buat rasa kantuk saya yang begitu pengertian tidak datang disaat-saat editing walaupun sudah 2 malam tidak tidur dengan layak.

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini