Majulah masuk ke dalam dunia Noni

Sebuah perjalanan hidup di pertengahan 30 tahunan...single, bahagia dan selalu mencari petualangan baru....Tinggalkan jejak anda dan ikuti jejak saya di @nonibeen

Selasa, 04 Januari 2011

Salah Kaprah Di Televisi

Sejak sebelum saya bekerja di stasiun televisi, saya paling gak tahan kalau ada yang salah kaprah dalam menyajikan informasi, walaupun hanya bersifat hiburan namun kalau itu salah kaprah maka sebuah pekerjaan besar akan menjadi sia-sia.

Seperti tadi malam, ketika ada VT (video tape) berita tentang dijualnya rumah tempat Ringo Star  lahir di Liverpool yang ditayangkan di sebuah televisi swasta (thanks God bukan tempat saya bekerja).  Backsound yang digunakan adalah lagu Imagine-nya John Lennon.  Padahal Ringo Star adalah anggota The Beatles dan John Lennon belum tentu The Beatles, karena dia selain The Beatles dia juga bersolo karir  yang salah satunya mempopulerkan lagu Imagine.  Jadi Imagine tidak tepat untuk dijadikan sebagai backsound kisah Ringo Star, seharusnya yang dijadikan backsound adalah lagu-lagunya The Beatles.  Akhirnya malah jadi basi kan beritanya....T_T

Dulu juga pernah ada berita tentang pesta bertema Jepang yang ditayangkan oleh stasiun tempat saya bekerja.  Ceritanya si penulis berita ingin memperkaya bahasanya dengan mengganti kata Jepang menajdi Tirai Bambu.  Saya langsung kaget waktu berita itu ditayangkan, karena setahu saya dan selama belum berubah Tirai Bambu adalah julukan untuk Cina sedangkan Jepang adalah Negeri Matahari Terbit, seperti juga Uni Soviet yang dulu dijuluki Negeri Beruang Merah dan Amerika Serikat, Negeri Paman Sam.

Ketika saya mengkritik hal ini di status facebook saya (dan mungkin memang bukan pada tempatnya sih mengkritik rekan sendiri di facebook) banyak yang protes sama saya kenapa harus protes di facebook bukan langsung aja.....aaarrrgghhhhh....gini-gini saya orang Indonesia, lebih baik mengkritik melalui media daripada langsung berhadapan dengan orang tersebut....(yaaahhh kayak Nurdin Halid dan Andi Mallarangeng soal Irfan Bachdim masuk ke Timnas atau nggak....bukannya ketemu langsung malah bikin pernyataan di media....^_^).
Yang paling parah ketika saya masih kuliah, saya nonton promo program Ramadhan di sebuah televisi swasta.  Backsound yang dipakai membuat saya kaget sekaget kagetnya...kenapa karena musik yang dipakai gak banget.  Memang sih nuansanya Timur Tengah karena memang lagu dari Aljazair tapi lagu yang berjudul Didi itu bercerita tentang kecantikan seorang perempuan bernama Didi yang telah membuat si penyanyi jatuh cinta.  Ditambah lagi video clip lagu yang mempopulerkan penyanyi, Khaled berisi dengan para perempua-perempuan yang berpakain minim....(menurut ukuran Indonesia lhoooo....).  Kalau gak percaya lihat aja di youtube.....^_^

Masih bagus kalau cuma lagu, saya pernah pengen protes sama sebuah Stasiun Televisi gara-gara saban hari besar agama Islam (yaitu agam saya walaupun yaaahhh cuma KTP), selalu menayangkan film Lawrence Of Arabia.  Padahal film itu sama sekali bukan menggambarkan kebesaran Islam namun pecahnya Islam dan masuknya pengaruh barat ke dalam Islam baik secara sosial, budaya dan politik. Malah menjadikan orang Inggris bernama Lawrence pahlawan bagi umat Islam.  Padahal lihat hasilnya yang ada negara-negara Islam didikte oleh negara-negara barat gara-gara mereka (maksudnya emir-emir Arab) merasa terikat dengan negara-negara tersebut dan Palestina tidak pernah merdeka.  Film bagus memang (saya pribadi mengakuinya) namun sayangnya amat salah kaprah jika ditayangkan ketika hari besar Agama Islam.

Tidak hanya Stasiun televisi, penontonnya pun sering salah kaprah.  Salah satu kasus yang pernah saya temukan ketika saya masih aktif disebuah milis.  Salah seorang anggota milis mau protes kepada SCTV gara-gara Tiga Bersaudara Azhari diminta tari perut dengan diiringi sebuah lagu Arab. yang menurut dia lagu itu adalah lagu memuja Allah SWT. tidak pada tempatnya dijadikan lagu untuk mengiringi tari perut  Kok dilalah saya menonton acara tersebut, lagu Arab yang dimaksud adalah lagu Nour El Ain yang dinyanyikan oleh Amr Diab.  

Waktu itu setahu saya lagu itu tentang cinta karena seringnya dinyanyikan oleh penyanyi dangdut.  Namun orang yang protes bilang lagu itu untuk Allah SWT walaupun tidak ada kata Allah SWT.  Ini merujuk dengan Jalalludin Rumi, tokoh sufi yang konon kabarnya selalu membuat pujian untuk Allah SWT namun selalu mengganti kata Allah dengan Habibie (Kekasih-ku), persis dengan lirik lagu tersebut "Habibie...Habibie yah Nurul Aiiinnn.....".

Tak lama kemudian, milis itu dibalas dengan oleh orang Indonesia yang tinggal Timur Tengah (tepatnya saya lupa) dia mengatakan bahwa memang lagu tersebut lagu cinta untuk kekasih bukan "Kekasih".  Diingatkan juga bahwa lagu Arab tidak berarti lagu Islam dan lagu Islam bukan berarti lagu Arab.

Sayangnya di Indonesia salah kaprah bukannya diperbaiki, tapi malah melegalkan sesuatu yang salah....^_^

Sumber gambar : bincangmedia.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini