Majulah masuk ke dalam dunia Noni

Sebuah perjalanan hidup di pertengahan 30 tahunan...single, bahagia dan selalu mencari petualangan baru....Tinggalkan jejak anda dan ikuti jejak saya di @nonibeen

Jumat, 09 Desember 2011

Gak Selamanya TV Berita Itu Fair

Ini adalah pengalaman saya ketika bertugas di Pernikahan Ibas dan Aliya.  Ketika itu saya bertugas sebagai panitia dokumentasi di Kediaman Keluarga Hatta Rajasa.  

Saat itu akses media baik cetak maupun elektronik sudah tidak bebas karena Setneg sudah mulai turun tangan dalam mengurusi pernikahan ini.  Yah kan yang diurusin bukan si Tono dan si Tini anak Bapak Bejo tapi Ibas dan Aliya anak Bapak Hatta Rajasa dan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono....gak harus saya sebutkan kan siapa mereka.....

Ketika akses itu sudah mulai diperketat, Stasiun TV tempat saya bekerja pun sebenarnya tidak mempunyai akses yang luas ke keluarga kedua belah pihak.  Hanya saja setelah beberapa kali pendekatan yang dilakukan oleh atasan-atasan saya, keluarga Hatta Rajasa mau diwawancara.  Itupun rekan kerja saya harus melaporkan pertanyaan apa saja yang harus ditanyakan kepada pihak perwakilan keluarga, kalau mereka setuju baru maju ke keluarga inti.  Itupun minus Aliya.

Jadi entah kenapa ada rumor yang tidak enak mengatakan kami menghalangi akses media lain.  Padahal kami sendiri tidak pernah melarang media lain untuk meliput ataupun wawancara, bahkan pihak kami sendiri juga tidak bisa seenaknya liputan, mereka harus lapor dulu ke atasan saya, lalu atasan saya minta ijin jika pihak keluarga menolak yah kami juga tidak bisa memaksa.  Syukurnya, selama acara pihak kelurga di Fatmawati jarang sekali menolak wawancara.

Pengalaman yang paling tidak mengenakan ketika ada rumor ada Reporter dari sebuah TV Berita yang kita sebut saja TV X mencoba mewawancara Aliya dengan datang ke rumah mereka di Fatmawati.  

Karena rumah mereka, sejak beberapa hari sebelumnya sudah mulai dikawal oleh Paspampres maka pihak media manapun akan berhadapan dengan mereka.  Bahkan kamipun yang panitia dokumentasi beberapa kali dilarang masuk dengan alasan kami dari televisi dan dikira ingin meliput.

Ketika berhadapan dengan Paspampres, Reporter TV X ini nampaknya mengusahakan cara apapun untuk mendapatkan wawancara dengan Aliya atau paling gak bisa mendapatkan gambar terakhir persiapan pernikahan.  Salah satunya dengan mengaku sudah membuat perjanjian dengan Aliya dan bagian dari Group TV kami.

Saat itu orang yang sering bolak balik ke Fatmawati adalah saya, termasuk juga mengurus kedatangan teman-teman sekantor yaitu para Reporter yang ingin liputan.  Sehingga akhirnya wajah saya cukup familiar di kalangan Paspampres yang bertugas di Fatmawati.  Jadi tidak heran jika ada wartawan yang ngotot liputan, mereka akan bertanya pada saya, apakah mereka adalah rekan sekantor saya.....

Nah, takut salah, salah satu Paspampres menanyakan status Reporter ini kepada salah seorang teman saya yang sedang berada di lokasi, karena saya sendiri sedang berada di kantor.  Oleh teman saya, Paspampres itu dihubungkan ke saya melalui HPnya.  

Kira-kira begini dialognya....

Paspampres : "Mbak ini ada wartawan TV mau liputan?"
Saya : "Dari mana (stasiun televisinya) Pak?"
Paspampres : "Gak tau Mbak.  Temannya bukan?"
Saya sambil berpikir dan mengingat-ingat ada gak yah teman saya janjian liputan.
Saya : "Waduh saya gak tau juga Pak.  Gini aja baju (seragam) nya warna apa Pak?"
Paspampres : "Gak inget mbak. Tapi kayaknya sama deh"
Saya mulai berpikir kasihan juga nih Paspampres udah ribet kali dia membedakan seragam media yang sekarang hampir mirip semua.
Saya : "Gini aja deh Pak, kan teman saya pake seragam.  Kalau seragam mereka sama, itu artinya teman kantor saya Pak.  Masukin aja.  Kalo beda waduh saya gak jamin Pak."
Paspampres : "Oh gitu yah Mbak.  Ngerti saya Mbak.  Terima kasih".
Saya : "Ok pak"
dan telponpun terputus.

Gak lama kemudian beredarlah di dunia pertelevisian bahwa Reporter TV X yang sudah janjian wawancara dengan Aliya Rajasa, dilarang masuk oleh Stasiun TV kami.  Sempet lumayan heboh menjadi pembicaraan di kalangan media.

Setelah diusut ternyata dari asal muasalnya dari kejadian tersebut.  Untungnya saya sebelumnya sudah menceritakan hal ini kepada Atasan saya sehingga masalahnya bisa diluruskan. Apalagi setelah dilogika, kalau memang si Reporter TV X itu sudah ada janji dengan Aliya, ketika dia dilarang masuk oleh Paspampres, dia kan bisa telpon Aliya-nya langsung agar bisa diperbolehkan masuk.  Jika hal itu terjadi setinggi apapun pangkat Paspampres gak akan berani melarang si Reporter.  

Ah, ternyata "main kotor" juga nih TV, mau coba-coba ama kita akhirnya mereka sendiri yang jadi tertawaan kami.  Sejak itu saya menganggap TV X sebagai stasiun televisi berita yang katanya Reporternya lebih tau etika daripada Reporter Infotaiment ternyata sama aja dengan rekan jurnalis yang selalu mereka underestimate itu mungkin masih bagusan wartawan infotaiment yang mengakui kalau mereka gak buat janji dengan Aliya.....hehehehehehehehe.......Apalagi gak dapet liputannya langsung buat rumor yang nggak-nggak dan berita yang negatif.

*sumber komik  http://pcj.typepad.com/planning_commissioners_jo/2009/10/positive-media.html


Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini