Majulah masuk ke dalam dunia Noni

Sebuah perjalanan hidup di pertengahan 30 tahunan...single, bahagia dan selalu mencari petualangan baru....Tinggalkan jejak anda dan ikuti jejak saya di @nonibeen

Jumat, 09 Desember 2011

Kantorku (bukan) Rumahku


Jadi seorang Production Assistant harus siap nginep di kantor.  Banyak sebab harus nginep di kantor, pertama adalah karena editing.  Memang sih editing yang ngerjain editor, tapi PA harus menemani dan berfungsi sebagai asisten editor.  Selain itu PA ikut shooting dan mengerti rundown jadi duduk di sebelah editor adalah wajib.  Masalah jika editingnya 3 shift atau 24 jam, terpaksa deh nginep di kantor.

Kedua adalah crewcall shooting pagi.  Ada beberapa program membutuhkan sinar matahari dan persiapan yang lama seperti contohnya program drama sehingga crew harus berkumpul pagi bahkan subuh.  Karena salah satu job desc PA adalah mengumpulkan dan mengatur keberangkatan mereka ke lokasi shooting, mau gak mau PA harus lebih dulu tiba di kantor.  Dalam kondisi kemacetan Jakarta rasanya kok akan buang waktu tidur kalau berangkat dari rumah, belum lagi kemacetan yang tidak bisa diprediksi bisa membuat terancam terlambat jadilah para PA nginep di kantor.  Selain itu jika terlambat maka PA bisa terancam "amuk massa" oleh crew.....hehehehehe.....bukankah begitu para PA???

Penyebab ketiga adalah kalau besok ada meeting dengan client.  Sebenarnya jarang sekali PA diajak meeting dengan client.  Namun jika sudah menyangkut masalah tekhnis biasanya PA diajak.  Nah dilalahnya kebanyakan client adalah orang-orang yang bekerja dengan jam normal sehingga tanpa rasa bersalah suka ngajakin meeting jam 9 pagi.  Padahal bagi kami, itu adalah siksaan terberat, karena harus bangun pagi yang sering kali di hari sebelumnya kami baru saja bergadang untuk menyelesaikan pekerjaan kami....(uuppppssss curhat)...

Prinsip di kantor kami, haram hukumnya mengecewakan client, client adalah Raja kami amat dijunjung tinggi dalam lingkungan kantor kami sehingga ajakan meeting pagi harus disambut dengan semangat membara walaupun nantinya disaat meeting otak sudah melayang-layang gak bisa mikir, gak jadi masalah yang penting hadir dulu. Jadilah daripada terlambat akhirnya biasanya PA memilih untuk menginap di kantor.

Keempat adalah urusan administrasi.  Ini disebabkan orang-orang di bagian administrasi kantor kami merupakan bagian orang-orang yang normal tidak seperti kami yang sudah hidup di dunia kegelapan.  Mereka masih menjalankan prinsip orang normal kerja ketika matahari masih menampakan sinarnya.  Jadi daripada urusan administrasi shooting terlambat terpaksa lah kami menginap demi menyelesaikan urusan tersebut.....hiks....walaupun untuk alasan satu ini rasanya gak rela banget tapi kalau administrasi gak keurus ntar gak shooting lagi malah bahaya.

Nah survey lokasi adalah penyebab kelima kenapa PA harus menginap di kantor.  Karena survey biasanya dilakukan di pagi hari maka sekali lagi daripada terlambat yah lebih baik nginep di kantor.

Yang terakhir adalah keasyikan main game dan internet.....dulu saya sering nih sekarang saya hindari sama sekali.  Karena seperti kata Bang Oma, begadang itu tidak ada gunanya.  Yang ada malah besoknya ngantuk dan kerja gak maksimal (thanks to Mas Andi yang mengingatkan saya soal ini).  

Ada beberapa teman-teman cowok saya, sudah menganggap kantor ini seperti rumahnya jadi mereka rela berhari-hari di kantor demi main game dan browsing internet.  Bahkan ada beberapa teman main bridge di kantor....ckckckckckck....Yah mungkin kalau di rumah mereka tidak bisa seleluasa di kantor.  Sering kali saya mendapati mereka sedang membuka situs-situs XXX.....hehehehehe.....biasanya kalau sudah begitu saya diam-diam saja gak mau kesenangan mereka terganggu......hehehehehehe.......kesian juga kalo mereka malu akan kehadiran saya.

Hari ini saya menginap di kantor, sudah dua malam booooo.  Ini semua karena editing Royal wedding yang belum selesai.  Udah gitu mending saya ngerti kerjaan, saya sendiri gak ngerti apa yang dikerjain.  Beruntung saya, teman saya Farli (calon creative handal nih) mengerjakan semuanya kalau gak saya udah gak tau mesti diapain nih Program Negara.  Thanks yah Farli.....Jasamu takkan kulupakan *lebay....

Beruntung selama dua hari saya dapat jatah sofa di ruang boss.  Boss-Boss kami tuh sudah merelakan sofa di ruangan mereka dijadikan tempat tidur anak buah pada malam hari.  Saya yakin di tempat lain mana ada atasan yang mengijinkan anak buahnya tidur di sofa mereka, bahkan jika sofa itu bukan milik mereka alias fasilitas kantor.  Biasanya saya harus tidur di kursi sampai leher pegel dan kaki kram. 

Ada teman saya yang badannya termasuk lentur.  Biasanya mereka menyusun 3 kursi dijadikan satu, lalu tidur di atas kursi itu.  Hebatnya mereka bisa tidur nyenyak.  Kalau saya gak deh selain karena badan saya gede saya juga gak punya badan selentur itu untuk bisa ditekuk-tekuk agar muat di atas 3 kursi tersebut.

Dan demi tidur yang enak ada juga beberapa teman, termasuk saya membawa sleeping bag dari rumah.  Ada juga yang membawa bantal, sarung bahkan bed cover agar acara "pajamas party and sleep over" di kantor mereka nyaman.  Kalaupun tidak property boneka milik bagian property bisa jadi bantal (padahal kalau bagian property tahu bisa ngomel mereka), jaket buluk yang penuh debu dan baunya tak bisa deskripsikan bisa jadi selimut, kursi bisa jadi tempat tidur dadakan bahkan sajadah boss bisa jadi alas tidur yang nyaman.  Intinya apapun jika gak dipikirin susahnya bisa nyaman deh di kantor.

Tapi senyaman-nyamannya tidur di kantor tetap kamar yang berantakan yang seprainya sering kali lupa diganti karena saya jarang di rumah, yang meja riasnya berdebu karena saya sudah lama tidak memperhatikan kosmetik saya, yang banyak tumpukan buku-buku dan jendelanya jarang saya buka adalah "sarang" terbaik saya untuk melepas lelah dan sejenak melupakan segala masalah hidup dan urusan kantor.

*sumber gambar https://picasaweb.google.com/lh/photo/-OfwYcrjocsjl34Dks4InA

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini