Majulah masuk ke dalam dunia Noni

Sebuah perjalanan hidup di pertengahan 30 tahunan...single, bahagia dan selalu mencari petualangan baru....Tinggalkan jejak anda dan ikuti jejak saya di @nonibeen

Jumat, 05 Oktober 2012

Kehidupan Kugy Babak Kedua

"Hati itu dipilih bukan memilih, jatuh cinta lah pelan-pelan...."
Yup, dari judulnya pasti sudah tau kalo saya baru saja menonton Film Perahu Kertas 2.  Saya gak tau juga kalo Perahu Kertas 2 tayang perdana hari ini, beruntung saya punya teman bernama Upit yang begitu setianya sama Kugy sampai ngajak saya lagi untuk menyaksikan kisah cinta Kugy dan Keenan bagian kedua.

Kali ini ekspektasi lebih tinggi daripada Perahu Kertas sebelumnya, karena bagian pertama Hanung Bramantyo lumayan berhasil membawa film tersebut menjadi kisah cinta yang cantik.  Apalagi setelah nonton Perahu Kertas 1, saya jadi terinspirasi untuk membaca bukunya walaupun akhirnya hanya tergeletak di atas meja kerja saya....hehehehehehehe....


Dalam bagian kedua, Perahu Kertas cukup membawa saya menikmati filmnya.  Seperti biasa nama Hanung Bramantyo tetap menjadi jaminan untuk gambar-gambar indah, kekuatan jalan cerita, sampai mengarahkan aktris dan aktor ke "jalan yang benar".  

Ngomong-ngomong soal aktris dan aktor, akting mereka dalam film ini lebih luwes daripada akting mereka pada bagian pertama.  Mungkin mereka sudah nyaman dengan karakter dan kamera.  Yang jadi Luhde juga mulai memainkan ekspresinya dengan baik, jadi tanpa banyak bicara saya tahu kalau dia "marah dan kaget" ketika bertemu Kugy.  Walaupun mimik wajahnya sebenarnya kayak pembunuh berdarah dingin, tapi bagi saya itu sudah cukup banget mengatakan bahwa "Haaalllloooooo Kugy, saya marah sama kamu karena Keenan mencintai kamu daripada saya....".

Lalu saya masih suka banget sama aktingnya Tyo Pakusadewo sebagai Pak Wayan, orang Bali, tapi entah kenapa saya kecewa melihat aktingnya ketika bertemu Mamanya Keenan.  Rasanya kok datar aja gak rasa greget dari seorang yang cinta mati sama seorang perempuan dan kemudian bertemu kembali.  Entah kenapa rasanya aktor yang membintangi Cinta Dalam Sepotong Roti ini sepertinya kurang aja.  Bagi saya akting Tyo saat itu "kalah" banget sama akting Agus Melazs ketika berbicara dengan Keenan di kamar.  Sedikit tapi memorable, karena pemeran Ayah Keenan ini memberikan seluruh kemampuannya untuk berakting sebagai Ayah yang minta maaf kepada anaknya.  Ditambah dialog menganalogikan kehidupan Keenan seperti ikan....bagi saya itu sebuah inspirasi, sebuah renungan kehidupan.

Saya juga jadi ngefans sama Reza yang memerankan Remi.  Sampai nangis (beneran nangis saya dan merinding) ketika dia bilang ke Kugy "Carilah orang yang bisa memberikan apa yang kamu inginkan tanpa kamu minta" dan ketika Kugy menjawab "Kamulah orang yang aku inginkan", terus dia jawab "Yah saya memang memberikan semua yang kamu inginkan tanpa kamu minta, tapi saya harus meminta apa yang saya inginkan ke kamu."  Sumpah saya merinding dan nangis mendengarnya.  Banyak sekali dialog yang bisa menjadi bahan renungan, seperti dialog antara Keenan dan Luhde ketika ngomongin soal tentag hati yang memilih atau ketika kakaknya Kugy menasehati Kugy di kamar.

Sedangkan untuk akting Ayudya dan Adipati Dolken....hhhhhmmmmm.....hhhhhmmmmm.....*susah ngomongnya* Peningkatan?.....gak ada....bikin saya merinding?.....gak juga.....memorable?.....paling diinget pas Filmnya bukan aktingnya....Jadi kalau saya bisa kasih nilai sih yah aktingnya dari film pertama dan kedua so-so aja jelek gak, tapi susah juga dibilang bagus....kalo mereka bukan pemeran utama dalam film ini, akting mereka pasti "tenggelam" sama akting-akting pemeran-pemeran pembantu, bahkan ketika scene ketemuanya Kugy dan Luhde, Kugy "tenggelam" dalam akting mimiknya Luhde.  Apalagi pas scene Remi dan Kugy makan malam di Pantai, saya ngerasa lebih dapet aktingnya Luhde "kaget" daripada Kugy.

Walaupun ada beberapa dialog yang panjang sehingga membosankan, tapi dalam pandangan kritikus film amatir seperti saya, film ini layak untuk mendapatkan Piala Citra.  Dan bagi saya Hanung Bramantyo sudah bekerja dengan sangat baik dalam film.  Dan salut juga buat Dee Lestari, walaupun saya gak pernah baca novel-novelnya tapi saya suka dengan dialog "dalam" dalam film Perahu Kertas dan Perahu Kertas 2.  

Ditambah lagi lagu-lagu yang menjadi backsound dalam film ini lirik dan musiknya dalam banget.  Rasanya film ini untuk film Indonesia termasuk lengkap.  Semua unsur film begitu saling mendukung sehingga rasanya puas worth it kabur dari kantor untuk menonton film ini.....hehehehehehehehehe.....

Buat Upit dan Mula thanks banget udah memperkenalkan Kugy dan Keenan.  Buat Cypeet thanks udah ngeramein nontonnya.







Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini