Majulah masuk ke dalam dunia Noni

Sebuah perjalanan hidup di pertengahan 30 tahunan...single, bahagia dan selalu mencari petualangan baru....Tinggalkan jejak anda dan ikuti jejak saya di @nonibeen

Senin, 29 Oktober 2012

Yang Kita Kenakan Bukan Sembarangan

Dulu waktu saya SMP, saya mendapatkan pelajaran PKK.  Selain belajar menjahit dan memasak, kita juga mempelajari dasar-dasar Busana sampai dengan fungsi busana, yang antara lain adalah melindungi tubuh, keindahan/etestika, tingkatan sosial, mewakili agama, golongan atau lembaga tertentu sampai menunjukan perasaan kita.  

Karena teringat dengan pelajaran PKK itu sejak saya bekerja di stasiun televisi swasta nasional yang terkenal di seluruh Indonesia dengan seragam hitam-hitamnya saya jadi menghormati seragam saya.  Saya berusaha bagaimana caranya saya tidak mempermalukan seragam yang saya kenakan karena apa yang saya lakukan akan menjadi cerminan perusahaan saya.  Bahkan ketika kami ditilang pun kami gak pernah ngeyel, malah melakukan pengakuan dosa di depan Polisi.  Sampai Polisinya ketawa dan akhirnya cuma menasehati kami lalu melepaskan kami....hehehehehehehehe....

Bagi saya menjunjung apa yang kita kenakan itu penting, seperti PNS menggunakan seragam Hansip.  Bagi saya, jika saya mengenakan seragam itu saya pasti akan bangga karena menjadi PNS (sebenarnya) tidak mudah.  Berbagai tahapan ujian harus dilalui belum lagi setelah diterima masih ada masa percobaan dan pra jabatan dimana mereka dilatih secara militer.  Sehingga mengenakan seragam PNS, saya akan ""sombong" melakukan perbuatan tercela.
  

Perempuan yang mengenakan hijab atau jilbab pun seharusnya juga "menghormati" apa yang mereka kenakan karena mereka mewakili sebuah institusi agama.  Sayangnya banyak yang mengenakan hijab akhirnya mentok di trend bukan "dimewakili".  Saya gak anti sama jilbab/ hijab gaul ala Dian Pelangi tetapi saya paling anti sama perempuan yang tidak mengerti apa yag dia kenakan.

Beberapa hari yang lalu saya mengantri di Halte TransJakarta, Ragunan.  Karena sepi dan bis lama datangnya saya jadi memperhatikan orang-orang yang mengantri.  Ada seorang perempuan yang mengenakana hijab mengantri di tempat perempuan tidak hamil (bagi yang belum mengetahui antrian di Ragunan dibagi-bagi menjadi, perempuan tidak hamil, perempuan hamil, duduk, berdiri, pria bahkan tujuan Monas dan Blok-M mempunyai antrian sendiri).  

Mungkin karena lama antriannya, perempuan ini pindah ke antrian Ibu-Ibu hamil.  Nah bagi yang belum tahu juga kalau di Ragunan, Ibu hamil memang punya antrian sendiri dan dijamin dapat tempat duduk tetapi tidak setiap bus akan berhenti untuk mengangkut mereka, biasanya dari 4 atau 5 bus, 1 berhenti untuk mengangkut Ibu hamil.  Tentu saja ini juga lama, maka perempuan berhijab ini pindah lagi antriannya ke jurusan Blok-M, lama lagi akhirnya dia mengantri di antrian berdiri.

Saya sih gak akan mempermasalahkan hal ini jika dia berpindah dari antrian duduk ke berdiri.  Yang saya gak habis pikir, saking pengen buru-burunya dia sampai berbohong menjadi Ibu-Ibu hamil.....hhhhmmmm...  Kecil sih tapi tetap saja membuat saya berpikir "oooohhhhhh ternyata perempuan ini cuma berhijab karena trend....ok lah kalau begitu." 

Seperti yang saya tulis sebelumnya apa kita kenakan adalah bukan hal yang sembarangan.  Menggunakan hijab pasti bukan hal yang diputuskan dalam sekejap seperti kita memutuskan memakai sandal ketika mai ke rumah tetangga.  Ada proses dan tahapan keimanan dalam memutuskannya (kecuali jika terkena kasus nabrak orang di Tugu Tani yah kayaknya harus cepat-cepat merubah penampilan untuk merebut simpati masyarakat dan hakim).  

Sayang sekali jika sudah mengenakan hijab/ jilbab tiba-tiba kelakuannya gak menunjukan hal itu.  Terus buat apa dong dikenakan?  Bukankah mengenakan hijab itu gunanya agar kita selalu ingat kepada Allah (tapi bukan berarti yang gak pakai hijab amnesia sama Allah).  Dengan pakaian tersebut kita punya batasan, kehormatan, kebanggaan dan etika.  Memang sih manusia adalah mahluk yang tidak luput dari dosa tapi bukankah salah satu tujuan hijab adalah mengingatkan yang mengenakannya untuk tidak melakukan hal tercela.

Kalau kita sudah tidak punya kebanggaan dengan yang kita kenakan.....yah pantas lah..........


Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini