Majulah masuk ke dalam dunia Noni

Sebuah perjalanan hidup di pertengahan 30 tahunan...single, bahagia dan selalu mencari petualangan baru....Tinggalkan jejak anda dan ikuti jejak saya di @nonibeen

Selasa, 24 Januari 2012

Dampak Afriyani "Xenia Maut" Susanti

Sejak hari Minggu kemarin, nama Afriyani Susanti jadi akrab di telinga.  Bukan karena dia artis, pejabat politikus, pacar artis ataupun sekuter (selebriti kurang terkenal), tetapi akibat "bakatnya" dalam bidang menyetir, Afriyani sudah menewaskan 9 orang dan melukai 3 orang lainnya di Tugu Tani, Jakarta.

Ibarat pemain Bowling, dengan mobil Xenianya sebagai bola Bowling, Afriyani sudah mencapai strike, 8 orang langsung tak bernyawa disusul dengan 1 orang lagi di Rumah Sakit dengan caranya menyetir dibawah pengaruh narkoba dan alkohol.  So, gak heran kalau perempuan bertubuh besar ini dijuluki "Xenia Maut".

Selain para korban dan keluarga tentunya, sebenarnya banyak pihak yang dirugikan oleh Afriyani.  Pertama tentu pihak Produsen Mobil Xenia.  Bayangkan merk dagang mereka disandingkan dengan kata MAUT.  Sedangkan para konsumen mobil menginginkan mobil yang nyama sekaligus nyaman, jadi kalau sudah disandingkan dengan kata MAUT.....aaaadddduuuuhhhhhh imej Xenia pasti jadi sedikit tercoreng.  Apalagi konon kabarnya setelah menabrak Afriyani sempat beralasan bahwa rem mobilnya tidak berfungsi dengan baik.  Tugas berat nih bagi PR Xenia untuk membersihkan nama Xenia di Indonesia.

Diurutan kedua adalah komunitas pekerja Broadcast.  Awalnya begini, teman-teman SMA saya mulai ada yang BB ke saya menanyakan Afriyani kerja dimana dan bener gak dia bekerja sebagai Asisten Produser.  Pertanyaan itu kan sama aja dengan "Eh, Noni kamu kenal dia gak?"  

Sumpah, biar dia ngakunya kerja di PH dan Asisten Produser, saya gak tau dan gak kenal.  Bahkan di PH apa dia bekerja saya gak tau apalagi dia bener Asisten Produser.  Dunia broadcast itu luas, kalau gak menonjol banget kayak Mas Tama atau Pak Ishadi, orang broadcst juga gak kenal.

Lalu ada juga yang nanya "Emang dunia broadcast gitu yah Non?  Deket sama narkoba dan minuman keras?"  Seperti yang saya bilang tadi, dunia broadcast ini luas.  Saya punya teman se-kantor segala ibadah wajib dan sunah dia jalankan walaupun jadwal shooting ketat.  Namun ada juga yang menghabiskan uangnya untuk minum-minum dan sejenis.  Saya sendiri tipe tengah-tengah, sekali-sekali minum (itupun saya pilih-pilih minuman, waktu dan tempat) tapi saya gak pernah menyentuh narkoba.

Broadcaster itu bukan agama, broadcaster itu pekerjaan kehidupan setelah bekerja itu hak masing-masing orang.  Setiap orang punya pilihan, mau dia baik mau dia ikutan rusak itu adalah tanggung jawabnya dia.  Jadi jangan samakan lah semua broadcaster sama dengan Afriyani.

Nah, yang terakhir yang paling males adalah tiba-tiba saja semua orang gemuk dan berkacamata dibilang mirip sama Afriyani.  Termasuk saya tentunya.  Saya pikir cuma saya aja yang kena imbas "kemiripan maksa" ini, tapi kemarin saya baca TL twitter @Trinitynakedtraveller dia juga jadi korban "kemiripan maksa" ini.  Sampai follower-nya ada yang protes segala membela Trinity.

Sebenarnya sebel juga dimirip-miripin sama Afriyani, mending dibilang mirip sama Okky Lukman atau sekalian sama Rosie O'Donnel karena mereka punya prestasi, punya sesuatu yang positif yang bisa dicontoh dan diidolakan.  Lha ini dimiripin sama orang yang harus berurusan dengan 9 nyawa melayang......addddduuuhhhhhh amit-amit jabang bayi *sambil ngetok-ngetok meja*

Tapi saya cuma ketawa aja, lha masa ngamuk-ngamuk?  Kan gak bisa gitu juga.....hiks.....hiks.....Cuma sekarang jadi mikir juga, mudah-mudahan kalau saya jalan-jalan gak ada orang yang terus ngedatengin saya terus ngamuk-ngamuk ke saya......*sinetron banget yah*....hehehehehehe

Jadi sebelum kamu nyela teman kamu yang gemuk dan berkacamata dengan ngomong asal mirip Afriyani, tolong pikirkan dulu yah....gimana rasanya sih kalau kamu seumpamanya dimiripin sama Gayus, Sumanto atau Nazaruddin?  Rasanya kalian juga gak mau kan......jadi mending becanda kayak gitu disimpen aja deh....karena kami, perempuan gemuk juga punya hati dan perasaan, seperti juga manusia lain.



Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini