Majulah masuk ke dalam dunia Noni

Sebuah perjalanan hidup di pertengahan 30 tahunan...single, bahagia dan selalu mencari petualangan baru....Tinggalkan jejak anda dan ikuti jejak saya di @nonibeen

Minggu, 24 Juli 2011

Show Must Go On, Apapun Yang Terjadi Harus Tayang (Kisah Seorang Creative di Sebuah Industri Pertelevisian)

1311532574127701603
Cover Buku
Saya baru saja menyelesaikan sebuah buku berjudul Show Must Go On karya Soni Marti Lova.  Buku ini adalah kompilasi dari pengalaman Soni selama bekerja sebagai Creative untuk tiga televisi swasta yaitu TransTV, Trans7 dan TV7.  Kebetulan juga beberapa pengalaman yang ditulis ayah tiga anak ini, saya berada satu tim dengan dia bahkan foto saya ada di dalam buku itu *ayo tebak yang mana*.

Saya kenal Soni sejak saya pertama kali terjun (bebas) dalam dunia broadcast.  Walaupun saya lulusan Broadcast tetapi dunia nyata penyiaran baru saya ketahui setelah tenggelam di dalamnya.  Nah Soni inilah bersama Yeye (teman akrab Soni di Trio Perezz) senior yang pertama kali menyapa saya.  Itupun bukan dlaam arti kata menyapa yang sebenarnya, lebi tepatnya mereka sedang kelimpungan mencari bintang tamu untuk Dorce Show dan entah kenapa tiba-tiba si Yeye langsung berteriak "Hei anak baru ada yang bantuin gue gak nyari bintang tamu buat Dorce Show?"  Lalu dia ngelihat saya, "Eh lu jadi apa?"  Saya jawab "Creative", Lalu dengan gaya nyebelinnya dia langsung teriak "Sini lu bantuin gue buktiin kalo lu Creative".  Dan disitulah saya terjebak dengan dua orang creative paling menyebalkan dan nyinyir sedunia pada waktu itu, Yeye dan Soni.

Anyway, butuh waktu yang lama untuk menyadari bahwa saya sebenarnya bertemu dengan dua orang creative super kreatif yang sudah membidani program-program hebat di TransTV, bukan hanya itu saja mereka juga sudah membuat program-program tersebut mencapai puncaknya.  Dan dengan bodohnya saya melepaskan kesempatan untuk sekedar "mencuri" sedikit ilmu dari mereka hanya karena kesan pertama.

Beruntung Soni akhirnya memutuskan jadi penulis setelah memutuskan menjadi "Bapak rumah tangga" demi menemani istrinya yang sedang bertugas di KBRI Seoul.  Penyesalan saya kenapa tidak berusaha mendekati Soni waktu masih jadi anak baru sedikit terbayar.  Dalam buku ini walaupun dituliskan dalam format kisah nyata namun isinya lebih lengkap daripada buku-buku tentang dunia broadcast yang selama ini terbit di Indonesia.

Dengan bahasa yang mudah dimengerti Soni, menceritakan bagaimana suka dukanya menjadi creative di program yang dulunya dianggap kampungan yaitu program dangdut.  Lalu bagaimana dia ikut memberikan "benih" ide terhadap program Opera Van Java dan bagaimana putus asanya dia, ketika program ini tidak pernah disetujui oleh Pak Chairul Tanjung selaku pemilik Transcorp.  Belum lagi sulitnya mengundang Ibu Berkawat dari Sangatta, Kalimantan Timur karena masalah budget dan rekan yang diharapkan membantu tidak bisa dihubungi (kebetulan rekan itu adalah saya...maaf yah Uda memang hubungan telpon susah disana:D), atau apa yang sebenarnya terjadi ketika program 4 Mata dan oleh KPI dilarang tayang gara-gara kasus Makan Kodok.  Anehnya Soni malah menganngap program anak "Dunia Ceria" adalah program tersulit yang pernah dia pegang sekaligus yang paling menyenangkan.

Bukan hanya program yang dibicarakan, namun juga Soni menuliskan hubungannya dengan artis-artis yang seringkali tidak harmoni namun tak jarang tercipta simbiosis mutualisme diantara mereka.  Bahkan ditulis juga bagaimana hubungan Soni dan Bundo Dorce memanas bahkan sampai pernah diumunkan Bundo di depan Ibu-Ibu penonton Dorce Show.  Ketika harus menghadapi presenter ngelunjak dan harus ditindak tegas bahkan ketika ada saudara nara sumber marah-marah.  Pengalaman jadi bodyguard artis sampai pengalaman mencela artis yang akhirnya malah jadi berteman dekat.

Namun pekerjaan Creative bukan hanya mengurusi artis dan program, sering kali Soni akhirnya menjadi pembuka jalan bagi orang yang membutuhkan.  Seperti ketika ada seorang penyapu jalanan yang diundang olehnya untuk program Dorce Show, yang ternyata membutuhkan uang untuk melunasi biaya operasi Rumah Sakit.  Dengan kehadirannya di Dorce Show, bukan hanya dia bisa melunasi hutangnya tetapi juga meringankan sedikit beban hidupnya dengan sumbangan dari Bundo.  Sesuai dengan salah satu nasehat Boss kami "Pekerjaan kita harus memberikan manfaat bagi orang lain".  Walaupu tidak langsung, namun sedikitnya Soni sudah memberikan jalan bagi Ibu Penyapu Jalan tersebut.

Bukan hanya cerita tentang pengalaman Soni yang ada di buku ini.  Namun buku ini dilengkapi dengan contoh rundown, script on air, proposal awal Opera Van Java (yang masih berjudul Van Java), script voice over, script gimmick bahkan ada beberapa foto Soni ketika bertugas di beberapa program (ada foto saya juga lho).  Soni pun berbaik hati menerangkan arti share dan rating yang bahkan ketika saya kuliah di broadcast tidak ada.  Tak lupa Soni menambahkan Glossary atau istilah yang beken dalam dunia pertelevisian khususnya dunia televisi seragam hitam.

Tak salah lagi buku ini wajib dibaca oleh semua mahasiswa Broadcast karena yang menulis adalah praktisi terjun bebas di dunia pertelevisian banyak hal yang tidak ada dibangku kuliah, yang punya cita-cita menjadi broadcaster agar anda mengetahui bahwa dunia broadcast adalah dunia "medan perang", orang yang ingin tahu di balik layar dunia televisi dan bukan hanya teori tapi kenyataan,  juga bagi mereka yang hanya sekedar mentertawakan lucunya dunia broadcasting....hehehehehehe......

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini