Majulah masuk ke dalam dunia Noni

Sebuah perjalanan hidup di pertengahan 30 tahunan...single, bahagia dan selalu mencari petualangan baru....Tinggalkan jejak anda dan ikuti jejak saya di @nonibeen

Senin, 31 Desember 2012

Habibie & Ainun

Terima kasih yah Allah
Engkau telah lahirkan saya untuk Ainung
Dan Ainun untuk saya
Akhirnya setelah "ribut" pengen nonton Habibie & Ainun dari 2 minggu yang lalu, akhirnya saya berkesempatan juga menonton film ini.  Kisah cinta yang luar biasa dari pasangan Bapak Habibie dan Ibu Ainun.  Untung ada Upit yang ngajakin nonton di Gandari City, bareng Ime akhirnya nonton deh film ini.

Alhamdulillah-nya film ini berusaha total untuk menggambarkan kisah cinta Mantan Presiden ini, mulai dari PDKT di Bandung, miskin-miskinan di Jerman sampai berhasil dan akhirnya kembali ke Indonesia.  Bahkan figuran-figuran bulenya juga total berakting dan memakai baju dari era seeting kisah mereka.

Lucunya, yang malah kecolongan adegan di IPTN ketika membangun pesawat N250 Gatotkoco.  Ada pekerjanya memakai celana jeans yang modelnya saya tahun baru keluar tahun 2000-an.  Tapi itu bisa dimaafkan lah karena ketotalan produksi film ini.

Dari semua, saya paling kagum dengan akting Reza Rahardian.  Nih orang dari Bangsa Bunglon kali yah?  Saya bisa melihat Habibie sepanjang film dalam diri Reza.  Bahkan jari-jari tangannya ikut berakting, tidak pernah sekalipun Reza menjadi dirinya, dia berubah bak Gaban menjadi Rudi Habibie.

Film yang disutradarai Faozan Rizal, benar-benar memberikan porsi yang pas pada setiap pemain.  Bahkan adegan dengan setting jelek seperti ketika Habibie berjalan kaki di musim dingin, bisa "ngangkat" oleh akting maksimalnya Reza Rahadian.  

Yang patut diacungin jempol adalah cara bicara Reza, yang amat sangat Habibie.  Bahkan Reza berbahasa Jerman.  Saya gak tau Bahasa Jermanya benar atau tidak tetapi untuk penonton yang awam dengan Bahasa negara asal Adolf Hitler, Reza terlihat meyakinkan.

Akting Bunga Citra Lestari sebagai Ibu Ainun menjiwai, bahkan Unge memainkan mimik mukanya dengan baik ketika dia mempunyai feeling jelek terhadap Bapak Sumohadi.  Bahkan Bunga mau "jelek" lho ketika dia harus berakting sakit.  Sayangnya usaha Bunga menjadi Ibu Ainun dikalahkan dengan dirinya sendiri.  Betapa kuatnya dia berakting Bunga tetap Bunga bukan Ibu Ainun.  Berbeda dengan Reza yang sepertinya kerasukan roh Habibie dalam dirinya.

Laksana ajang temu kangen aktor dan aktris top Indonesia saat ini, bahkan Tyo Pakusadewo "rela" jadi cameo untuk memerankan Bapak Soeharto.  Bahkan Hanung Bramantyo berakting baik menjadi pengusaha Sumohadi (yang membuat saya penasaran, siapa yah nih orang sebenarnya?)  Ada Ratna Riantiarno yang menjadi Ibunda Habibie, lalu ada Bayu Oktara yang menjadi Fanny Habibie.  Semuanya keren, bahkan pemeran anak-anak Habibie yang jarang punya dialog inipun bagus banget memanfaatkan ketidakadaan dialog mereka dengan berakting dengan tubuh mereka, walaupun Mike Lucock kadang memberikan mimik muka terlalu datar untuk film.

Saya juga suka adegan ketika Habibie dan Ainun jadi anak gaul tahun 60-an dengan mengadakan acara dansa.  Sumpah yah sama banget dengan foto Bapak saya tahun 60-an (Bapak saya anak gaul 60-an).  Sayang step dansanya kurang dipelajari dengan baik, karena tahun 60-an belum ada dansa sesuka hati.  dansanya masih ball room beneran.  Jadi agak kecewa ketika step dansa Habibie dan Ainun ngasal abis.

Film ini berhasil membuat saya dan penonton lain duduk disamping saya menangis akan kesungguhan dan cinta Habibie kepada Ainun, ketika Ainun dinyatakan sakit kanker stadium 4.  Apalagi Reza dengan meyakinkan bisa memangis dari hati (terlihat dari matanya yang buram penuh kesedihan), bukan cuma dikasih bawang dan atau insto.  

Begitu juga Bunga, yang sudah berani "jelek" dan menangis ketika Habibie menanyakan kabarnya ketika di ICU.  Akting mereka gak berlebihan tetapi adegan itu fenomenal banget.

Kalaupun ada kekurangan adalah banyak pesan sponsor yang muncul halus tapi kelihatan banget, apalagi Chocolatos.....please deh.....sampe maksa banget.

Secara keseluruhan film ini bagus.  Baik musik yang digarap bagus banget sama Andi Rianto (pantes!!!! ^_^).  Sinematografinya mantap, dapet banget setiap gambar.  Wardrobe walaupun bocor di Bandung tetapi menurut saya bagus banget dan sesuai dengan setting.  Property bagus, sampe bisa minjem N250 dari IPTN....keeeyyyeeeennnnn.  Editing juga cantik, audio bagus begitu juga lighting.  Yang gak cuma animasi musim dingin di Jerman dan pesawat.....aneh aja.....

Saking sukanya sama film ini saya sampe nge-tweet tadi malam "Citra 2013 di tangan Reza Rahardian, kalo di gak dapet keterlaluan banget juri Festival Film Indonesia".

*Gambar dari http://www.google.com/url?source=imglanding&ct=img&q=http://us.images.detik.com/customthumb/2012/12/17/10/193420_habibieainun.jpg?w=460&sa=X&ei=pV3hUPvRB4HWrQfroIHYCw&ved=0CAkQ8wc&usg=AFQjCNFvXPJgGB0Iysyw4cKWmCgbt0yMY

2 komentar:

pramono dado mamas mengatakan...

Ainun dan habibi mgkn film fenomenal diakhir2012. Tapi bagiku yg paling hebat adalah filmku sendiri. 6g kubuat sendiri, kurancang sendiri. Tapi kadang kutak menyadarinya. Maka naskah itu kusimpan dalam laptopku, dan sedikit dalam blog ku. Over all ulasanmu ttg film ini mendetil. Hanya... mmg iklannya ngeganggu buanget :-) met thn baru buddy

Unknown mengatakan...

Kan ada youtube....upload aja 5 menit pertama....:D

Terima kasih yah...

Cari Blog Ini