Majulah masuk ke dalam dunia Noni

Sebuah perjalanan hidup di pertengahan 30 tahunan...single, bahagia dan selalu mencari petualangan baru....Tinggalkan jejak anda dan ikuti jejak saya di @nonibeen

Rabu, 12 Desember 2012

Lessons From A Boss


“Some people come into our lives and quickly go. Some stay for awhile and leave footprints on our hearts. And we are never, ever the same.”

Akhirnya salah satu boss saya, kang @andriloenggana pamit untuk berkarya di tempat yang baru.  Sedih juga sih denger kabar ini yang disampaikan langsung oleh kang @andriloenggana sendiri.  Biar gitu tetap lho anak-anak masih bisa bikin ketawa di momen kayak gitu, apalagi pas Ka. Dept kami ini menitikan air mata, bukannya malah ikutan sedih kami malah tambah panas cela-celaannya.

Mungkin dalam hati mereka semua sedih tapi kami semua memilih untuk merayakan kebersamaan kami bersama Kang Aloeng, bukan memikirkan perpisahan.  

Soal pekerjaan Kang Aloeng emang "guru" kami.  Beliau bisa menjadikan seorang yang tidak tahu menjadi ahli.  Apalagi soal detail, kinerja, manajemen waktu sampai gimana caranya tetap membuat semua pihak nyaman bekerja.

Bagi saya sendiri pelajaran yang diberikan Kang Aloeng adalah dimana dia selalu mengatakan jangan bekerja untuk uang, lalu bagaimana dia mengajarkan saya untuk mensyukuri (benar-benar bersyukur bukan hanya pasrah buta) semua gaji dan bonus saya dengan menanyakan "gimana gaji dan bonusnya? bagus gak?", walaupun saat itu saya menjawabnya agak-agak peres, tapi setelah itu saya jadi mikir Kang Aloeng aja memperhatikan gaji saya jadi saya harus menghormati apa yang sudah saya hasilkan bukannya mengeluh terus soal gaji dan bonus.

Kedua, Kang Aloeng selalu mengajarkan bahwa dia "bagian" dari kami dan kami adalah bagian dari "dia".  Dia selalu memperhatikan kesejahteraan crew.  Bahkan pernah saya ngelihat dia ngangkatin nasi kotak yang terlambat datang.  Yang akhirnya membuat orang-orang yang tadinya cu'ek jadi ikutan ngangkutin nasi kotak.  Itu karena dia ingin membantu tugas anak buah dan gak mau crew terlambat makan.

Ketiga, mengucapkan terima kasih.  Karena sejelek apapun kerja sama yang dilakukan dalam satu tim, tanpa mereka segala sesuatu gak akan bisa berjalan.  Dengan terima kasih juga, segala kemarahan dan sakit hati terobati daripada sekedar rasa maaf.  Kata terima kasih jugalah yang membuat seseorang merasa bagian dari sebuah tim.  Hal yang paling membuat saya selalu merinding bekerja dengan Kang Aloeng, dia selalu mengatakan terima kasih dengan apapun yang sudah saya lakukan, salah atau benar dan saya hanya diam karena saya gak tau mau jawab apa.

Keempat, Kang Aloeng itu gak segang-segan mohon maaf jika salah, bahkan kepada anak buahnya.  Malah ketika Lebaran, dia yang akan mendatangi anak buahnya satu persatu untuk minta maaf.  Sampai pernah saya saking kagetnya Kang Aloeng mendatangi dan mohon maaf duluan, saya cuma bisa bengong....hehehehehehe....

Kelima dan yang terakhir adalah hidup selalu membutuhkan tantangan, sehingga "haram" hukumnya stuck di zona nyaman.  Itulah alasannya mengapa kang Aloeng memilih pindah ke tempat kerja yang baru.  Dia membutuhkan tantangan, karena itulah yang membuat dia hidup.  Beberapa hari ini saya terus memikirkan kata-katanya yang dia ucapkan saat Commecement Speech wisuda kelulusan dia dari kantor kami.  (Fyi, kami selalu menggunakan istilah lulus ketika resign dari kantor).

Saya memang jarang mengobrol dengan Kang Aloeng (dan itu agak saya sesali sekarang) tapi saya banyak belajar dari dia.

Selamat jalan Kang Aloeng....semoga tantangan di tempat yang baru bisa Kang Aloeng taklukan...dan semoga kita bisa bersilaturahmi lagi.  Terima kasih banyak buat semuanya.

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini