Majulah masuk ke dalam dunia Noni

Sebuah perjalanan hidup di pertengahan 30 tahunan...single, bahagia dan selalu mencari petualangan baru....Tinggalkan jejak anda dan ikuti jejak saya di @nonibeen

Jumat, 17 Desember 2010

Ketika Istri "Melawan" Suami

Saya punya salon langgan yang terletak di depan Kampung saya di daerah Cilandak, Jakarta Selatan. Pemiliknya adalah seorang janda beranak tiga yang masih cantik diusianya yang ke empat puluh dua. Saya biasa memanggil beliau Mbak Nur walaupun para pelangganya yang lain memanggil beliau Mbak Gendis sesuai dengan nama Salonnya.

Sabtu, dua minggu yang lalu ketika salonnya sepi dan hanya saya yang datang sebagai pelanggannya, Mbak Nur mulai menceritakan “perlawanannya” terhadap mediang suaminya yang akhirnya menghasil sebuah salon kecil, yang walaupun kecil namun bisa menyekolahkan ketiga anaknya di sekolah kejuruan bergengsi di Jakarta Selatan.

Ceritanya, ketika mendiang suaminya masih hidup, Mbak Nur tidak diijinkan oleh suaminya ikut kursus kecantikan di sebuah salon terkemuka. Menurut suaminya, kegiatan itu hanya buang-buang uang. Namun Mbak Nur tetap keuhkeuh dengan niatnya, sehingga entah bagaimana dia mengolah uang belanj perbulan untuk mencukupi kebutuhan keluarga sekaligus membiayai kursus kecantikannya.

Namun cara ini ternyata tidak memuaskan suaminya, tak jarang peralatan kursuus Mbak Nur dirusak oleh suaminya untuk mematahkan semangat Mbak Nur kursus. Namun niat dan tekad Mbak Nur malah semakin kuat. Menurut dia, ini karena dia selalu merasa suaminya tidak menghargai dia karena ketika mereka menikah dia sudah janda beranak satu dan hanya lulusan SMP. Untuk itu dia ingin punya keterampilan yang membuat dia dihargai oleh suami.

Setelah Mbak Nur lulus dari kursus potong rambut dan perawatan tubuh, Mbak Nur diterima bekerja di sebuah salon besar di daerah Pasar Minggu. Walaupun sumainya kembali menentang, Mbak Nur tetap tak menyurutkan keinginannya untuk bekerja dan sekaligus menimba ilmu kecantikan dari Salon tersebut.

Saat itulah, tiba-tiba kesehatan suaminya menurun drastis sehingga berbulan-bulan tidak dapat masuk kerja. Hotel tempat suaminya bekerja tetap memberikan gaji namun berkurang jauh dari biasanya, sehingga penghasilan Mbak Nur menjadi sumber keuangan utama di keluarganya.

Tak lama kemudian suami Mbak Nur divonis kanker paru-paru, otomatis biaya yang diperlukan semakin besar. Beruntung ketika suaminya masih sehat diam-diam Mbak Nur sudah mencicil peralatan salon yang dia titipkan kepada teman-temannya karena takut suaminya akan merusak peralatan tersebut. Peralatan salon itu dibawanya kembali ke rumah, lalu dia membuka salon di ruang tamu sambil merawat dan membiayai pengobatan suaminya.

Sayangnya usaha untuk menyembuhkan suaminya gagal, beberapa tahun kemudian suaminya meninggal. Namun sebelum meninggal suaminya berkata pada Mbak Nur bahwa dia bersyukur Mbak Nur tidak menenuruti perkataannya dulu untuk tidak mengikuti kursus kecantikan. Coba kalau Mbak Nur menjadi istri yang taat pada suami, mungkin keadaan mereka akan jauh lebih buruk. Setelah berkata seperti itu tak lama kemudian suaminya meninggal dengan tenang.

Sampai saat ini Mbak Nur sudah menjanda lebih dari 10 tahun, namun dari segi ekonomi dia mengakui bahwa dia lebih stabil daripada waktu suaminya masih hidup. Walaupun dia mengakui dia mencitai suaminya, namun dia tidak memungkiri bahwa selama menjanda segala keputusan tentang uang lebih menyenangkan jika diputuskan sendiri, sehingga dari hasil usahanya selama ini dia sudah memilik 1 salon, 2 petak kotrakan dan 2 rumah. Sedangkan anak pertamanya sekarang sudah bekerja di hotel tempat ayahnya bekerja, anak keduanya sedang dikirim magang oleh sekolahnya di Malaysia sedangkan anak ketiganya masih sekolah di sekolah kejuruan terkemuka.

Mendengar cerita Mbak Nur, saya jadi teringat perkataan Bapak saya ketika saya masih SMA, jadi istri itu selalu nurut yah salah karena akan membosankan suami, bantah terus juga salah…….dalam hati saya “jadi yang bener apa dong Pak?? Kok semua jadi salahnya istri???”….hehehehehehehehe

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini